TB-03

10 3 0
                                    

"Pantesnya jadi pembantu rumah Nabila, Nabila jadi nyonya kamu." canda bu Fatwa.

"Enggak kok, ohhiya saya sampai lupa. Jadi gini, Nabila kan pengurus osis mau lulus dan wakilnya juga barusan keluar dari organisasi. Jadi,ibu sama guru lain sih ingin supaya kamu jadi ketua dan Nizar jadi wakil. Ya meskipun Nizar nakal, tapi dia kreatif dan tegas. Jadi cocok sama kamu yang cerdas dan berwibawa. Tapi guru guru terserah kamu. Karena ini keputusan kalian. Tolong kalian pertimbangkan. 2hari lagi saya akan tanya jawaban kalian." Jelas bu Fatwa.

Nizar dan Nabila saling pandang, lalu pamit untuk pergi.

"Kami cari jawabannya dulu ya bu, semoga saya sama Nabila menemukan jawaban yang tepat." Pamit Nizar,lalu mengandeng tangan Nabila. Saat di tengah jalan, Nabila melepas gandengan tangan Nizar.

"Maaf aku ada urusan, kamu duluan saja." ucap Nabila,lalu meninggalkan Nizar.

Nabila pun segera berjalan dengan tempo sedang, supaya cepat sampai di Mushola. Sesampainya di mushola, ia segera mengambil wudhu dan shalat, karena waktu istirahat tinggal 10menit. Nabila pun segera menyelesaikan,lalu kembali ke kelas.

Beruntung saat sampai dikelas, waktu istirahat masih sisa 3 menit, jadi Nabila bisa belajar sebentar. Saat Nabila fokus membaca, tiba tiba ada kehebohann di depan pintu. Nabila yang tak suka kehebohan langsung keluar, dan melihat apa yang terjadi.

Ternyata Nizar sedang bertengkar dengan Mamad, Anak Ips 3. Nabila yang tak suka perkelahian, langsung melerai.

"Nab, kenapa lo lerai sih?" tanya Nizar.

"Gabaik bertengkar. Lagian kalian kurang asik, masak bertengkar didepan kelas. seharusnya di lapangan sekalian berjemur." ucap Nabila. Setelah Nabila melerai pun, penonton sudah bubar. Lalu, Nizar menarik tangan Nabila.

"Kamu mau bawa saya kemana? ini sudah masuk, saya juga belum belajar." ucap Nabila pada Nizar yang terus menarik tangannya.

Skip,rooftop.

"Sorry" ucap Nizar sambil memandang kosong depan. Lalu ia menoleh dan tersenyum.

"Lo kenapa lerai gue? Gue mau selesaiin dengan cara laki laki. Tapi lo berani juga ternyata lerai kek gitu." Ucap Nizar

Nabila tersenyum lalu berkata," ya gapapa,ga semua masalah bisa diselesaiin dengan cara kayak gitu. Kamu bisa selesaiin dengan cara baik, hehe saya harus berani dong. Lagian saya risih liat kayak gitu."

Nabila tersenyum lalu bangkit," Saya fikir,saya mau jadi ketua osis. Kamu gimana?" ucap Nabila sambil menengok kearah Nizar.

"Lo gausah bicara formal gitu,biasa aja kali. Eum yauudaah, gue mau jadi wakil osis. Oke sekarang waktunya balik ke kelas." ucap Nizar

Nabila tersenyum lalu berjalan di samping Nizar sampai di kelas. Sesampainya dikelas,

"Lo dari mana aja zar?" tanya salah satu teman kelas Nizar.

"Rooftop" singkat Nizar, lalu ia menuju ke bangkunya.

"em Nizar, kam-lo udah belajar? katanya Vira setelah istirahat kedua ada Ulangan harian B.Indonesia" Jelas Nabila, lalu duduk di bangku sebelah Nizar. Ia memasang earphone nya lalu menyetel lagu Inggris.

"Woi! Jamkos woi, Bu Rina lagi keluar kota nganter ponakannya nikah" jelas ketua kelas XI Ipa 1.

"Alhamdulilah" jawab serempak anak XI Ipa 1.

"Tapi, kalian harus tetep belajar. soalnya minggu depan kita ulangan harian bab 4.Ohhiya, Nizar sama Nabila dipanggil bu Fatwa lagi." ucap Ketua kelas.

TITIK BalikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang