Chapter 1 : Perkenalan

33.6K 603 47
                                    

.
.
.

Rizal POV

* Anggep aja almamater nya kuning ya hehe ✌️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* Anggep aja almamater nya kuning ya hehe ✌️

Halo! Kenalin nama gue Rizal Hendrawan Danuarta. Kalian bisa panggil gue Rizal atau Danu atau Hendra, terserah kalian mau pilih yang mana hehe. Umur gue sekitar 20 tahun. Gue merupakan anak kedua dari Ayah gue yang bernama Hendrawan Danuarta dan Ibu gue yang bernama Fitria Arianti.

Gue merupakan mahasiswa fakultas hukum di Universitas Indonesia yang bisa dibilang idealis dan selalu berpikir kritis. Karena itu, kadang kalau ada demonstrasi pasti gue disuruh orasi terus.

Oh iya, gue juga kurang suka sama yang namanya represifitas dan kediktatoran. Apa untungnya sistem itu sih? Salah dikit tangkep, Kritik dikit hilang besoknya, demo bentaran dibubarin. Lah lah, itu negara atau penjara? Wkwkwk. Motto hidup gue adalah, Demokrasi Harga Mati! Kediktatoran harus Musnah!

Tapi.... Dari semua itu,ada bagian dari diri gue "berbeda" dari yang lain. Ya, gue Gay, Absolutely Gay! Bukan Biseks atau apalah itu namanya. Lebih tepatnya gue Bottom. Kontras? Bisa dibilang begitu wkwk. Di lapangan garang dan lantang berorasi ya kan ehh pas diranjang manjanya minta ampun wkwk.

Dan sekarang, sudah ada yang mengisi kekosongan hati ini *aseeek. Dia adalah Mas Adi, seorang Polisi Brimob baik hati (atau bisa dibilang banget kali ya *eh) yang bawa gue ke rumah sakit waktu itu.

Lah kok ke Rumah sakit? Iya jadi gini, waktu itu pas demo apa gitu tiba-tiba asma gue kambuh, terus pingsan. Pas bangun, eh udah di rumah sakit ditemenin sama dia. Makin lama kami berdua makin akrab dan seperti kakak-adik.

Dan setelah beberapa bulan, akhirnya dia pun "nembak" gue di Rumah gue, dan untungnya keluarga gue menerima gue pacaran sama dia dan juga keluarga gue sebenernya udah tau gue begini, Apalagi Ibu gue fujo akut dulunya wkwk. Kalau Ayah gue untungnya cenderung liberal jadi ga masalah dan ngebebasin gue mau jadi apa kedepannya. Kalau abang gue mah biasa aja, sama lah kayak Ayah gue.

Mas Adi itu baik banget, penyayang, suka banget olahraga (terutama gym, rajin banget sampe lupa waktu wkwk) dan ummm...... Perkasa diranjang hehe 👉👈.

.
.
.
.

Adi POV

Hai semuanya! Perkenalkan nama saya Adi Lesmana Putra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hai semuanya! Perkenalkan nama saya Adi Lesmana Putra. Kalian bisa panggil saya Adi atau Putra. Saya berumur 22 tahun. Saya anak kedua dari Bapak Lesmana Putra dan Ibu Vania Larissa.

Saya berprofesi sebagai Polisi Brimob, Lebih tepatnya saya di divisi Pelopor. Apa itu brimob? Itu tuh yang biasa mengamankan jalannya aksi demonstrasi. Selain itu juga, di Brimob ada divisi yang khusus menangani Bom. Namanya itu Gegana kalau tidak salah.

Dibalik itu semua, saya Gay, Pure Gay. Saya sama sekali nggak ngaceng ketika dikasih gambar atau video porno perempuan. Role saya Top dan belum pernah sama sekali berhubungan intim dengan siapapun kecuali sama pacar saya saat ini.

Saya sekarang lagi menjalin hubungan sama seorang mahasiswa fakultas hukum. Lah kok bisa? Ya mau gimana lagi kalau sudah jodoh hehe.

Saya sangat menyayangi dia. Waktu pertamakali saya bertemu dengannya, saat itu kondisinya sedang kritis karena asmanya kambuh. Dan saat itu hanya saya yang menemani nya sampai sembuh. Dari situlah rasa cinta itu mulai tumbuh.

Sejak saat itu kami mulai berteman, kemudian makin lama makin akrab dan sampailah pada suatu hari saya menyatakan cinta padanya. Dia terkejut, tetapi akhirnya dia menerima cinta saya karena memang sebenarnya dia sudah menyukai saya sejak di rumah sakit itu. Hanya saja dia ragu untuk ungkapinnya karena takut saya sukanya sama perempuan bukan sama laki-laki. Nanti bukannya diterima malah ujung-ujungnya dihajar babak belur sama saya kata dia.

Jujur, Dia itu manis. Gula aja kalah sama dia wkwk. Senyumannya itu lho bikin adem dan tentram. Ketika saya lelah seusai tugas, mengingat senyumnya itu seketika beban-beban itu semua terasa hilang.

Apalagi pas dia manja, beuh meluk terus ga mau lepas haha. Gitu terus sampe dapet apa yang dia pengen. Biasanya sih pas minta jatah sama pas saya mau tugas luar kota dia bakal begitu.

Setelah selesai tugas biasanya saya langsung tancap gas ke apartemen yang kami beli pakai uang kami berdua. Kecuali jika memang keadaan tidak memungkinkan ataupun saya keluar kota. Kalau keluar kota biasanya saya menyewa kost-kostan dibanding di mess, karena saya orangnya sangat butuh privasi. Tentu, supaya bebas video call dengan Rizalku sayang hehe.

Kalau pas liburan, dia kadangkala sempetin buat nyusul saya di tempat saya tugas. Tetapi Kalau memang tidak memungkinkan ya kami kadang video call aja, LDR-an lah jatuhnya hehe.

Walau kami kadang debat, terutama mengenai masalah undang-undang dan lain sebagainya, kami sebisa mungkin menahan diri agar tidak makin parah. Atau bahkan kadang kami malah menyelesaikannya di ranjang wkwk.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*Gambar hanya ilustrasi, jika berkeberatan bisa dm author ya!
.
.
Bagaimanakah kisah mereka?
.
Stay Tuned ya!
.
Terimakasih....

Diketik : 10 Oktober 2020
Dipublikasikan : 11 Oktober 2020

BarricadeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang