Part 10

807 125 10
                                    



Siang ini tepatnya setelah jam makan siang, Taeyong sudah berada di halaman gedung agensi hiburan tertua di Korea Selatan; SMEntertaiment guna mencari 'saksi'. Yah, mirip dengan detektive lah, bedanya Taeyong mencari saksi perilaku psikis.

Kedatangan Taeyong pun cukup menarik perhatian tak terkecuali warga yang melintas. Sebab pemandangan seorang perempuan cantik mengendarai sebuah motor besar yang identik dengan 'garang' jarang terjadi di sana. Tak seperti almamater tempatnya menimbailmu dan r.s tempatnya bekerja yang sudah biasa melihatnya.

Omong-omong, Taeyong tak datang tanpa perjanjian. Dr. Shin sudah menghubungi agensi tempat Jaehyun bekerja perihal Taeyong yang datang untuk mengajukan beberapa pertanyaan mengenai salah satu artis kesayangan mereka.



"permisi." sapa Taeyong menarik atensi pegawai yang berdiri dibelakang meja resepsioanis.

"astaga, bukannya Anda dokter Lee Taeyong?"

"ya," jawab Taeyong tersenyum canggung, bingung darimana resepsionis itu tau namanya padahal ia belum menyerahkan kartu nama. "saya telah mendapat izin dari direktur agensi ini untuk menemui beberapa idol dan pegawai." Taeyong menyodorkan ponselnya yang sudah terpampang nyata percakapan via kakaotalk agar si resepsionis percaya.

"tunggu sebentar nona."

Taeyong mengangguk, membiarkan resepsionis itu mengecek kebenarannya dengan menghubungi sang direktur. Tak butuh waktu lama baginya mendapat senyum ramah dan ucapan 'mari saya tunjukkan ruangannya' dari si resepsionis.

"terimakasih."


.


Jaehyun mendapat telephon dari sang manager yang mengatakan jika Taeyong baru saja menemuinya.

Sang manager memaparkan jika Taeyong menjelaskan perihal kondisi terbaru Jaehyun serta mengajukan tiga pertanyaan terkait kondisi Jaehyun sebelum menjalani pengobatan.


"hyung benar-benar tidak pernah menanggakap basah diriku melakukan hal-hal aneh kan?" tanya Jaehyun penasaran juga dengan kondisi mentalnya di mata orang lain.

"selain tidur dengan mulut menganga dan suara dengkuran keras, tak ada yang aneh dari mu."

"ck, itu kan aku tidak sadar." elak Jaehyun.



"hilih, tidak sengaja kok setiap hari." celetuk Wook yang tengah berkutat dengan bola kastinya, memantulkan benda bulat bewarna hijau kosta itu ke tembok apartemen.

Seperti rumah sendiri pokoknya.

Omong-omong, setelah Taeyong pergi Jaehyun langsung pulang. Tidak enak menumpang di tempat tetangga lebih lama. Lagi pula kalau di apartemennya sendiri, Jaehyun bisa menelphon sahabat sehidup sematinya; Wook untuk menemaninya.

"bagaiamana dengan member?" tanya Jaehyun lagi, tangannya terangkat menangkap bola kasti milik Wook lalu melemparnya keluar kamar. Balas dendam.

"sialan kau Jung." umpat Wook segera berlari mengikuti bolanya yang menggelinding entah kemana.



"ya mereka juga mendapat edukasi. sekarang member 127 yang sedang dia temui."

Smiling (Jaeyong)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang