Hari itu, aku mendengar kabar kalau Koushi sedang sakit. Namun, dia tidak memberi kabar padaku sama sekali. Jelas itu membuatku khawatir. Akupun mencoba bertanya pada Daichi-san yang merupakan sahabatnya.
"Daichi-san, Koushi sakit apa?" tanyaku.
Daichi-san meminum airnya sejenak. "Tengah malam dia menelponku bilang jika tidak enak badan, itu saja. Tapi, dia tidak menjelaskan secara detail."
"Ah, souka. Arigatou, Daichi-san!" balasku sambil tersenyum.
Daichi-san mengangguk. "Ne, apa kau mau menjenguk Sugawara?"
Aku mengangguk. "Iya, sepertinya. Dia tidak mengabariku, aku jadi khawatir."
"Ah, etto.. sepertinya dia sengaja tidak mengabarimu agar kau tidak khawatir. Tapi, sepertinya kau malah lebih khawatir ya," ucap Daichi-san sembari menggaruk kepalanya yang tidak gatal.
Aku menepuk jidatku. "Dasar Koushi! Yasudah, Daichi-san aku akan kembali ke kelas, ja!"
"Ja!"
Akupun berjalan kembali ke kelas dengan tidak tenang. Huft, pokoknya pulang sekolah aku akan menjenguk Koushi!
***
Sepulang sekolah, aku menyempatkan pergi ke rumah Koushi. Aku cuma berjalan kaki, karena rumahnya tidak jauh.
Aku mengetuk pintu tiga kali. "Permisi, i-ini aku, (Name)."
Cklek
"A-ah name.."
Aku terkejut melihat Koushi yang membuka pintu dengan wajah pucatnya. "Koushi, kau tak apa? Dimana orang tuamu?"
"Mereka kerja, akan pulang mal..."
Brak
"KOUSHIII!!!"
Aku terkejut ketika Koushi pingsan di depanku. Astaga, Koushi kenapa kau harus pingsan saat sedang denganku, sih? Kau ini berat.
Aku mencoba menepuk pipi Koushi pelan berharap dia bangun. Tapi, nyatanya tetap saja dia pingsan. Aku tidak kuat mengangkat Koushi. Duh, apa yang harus kulakukan?
Tok tok
Mataku berbinar ketika mendengar pintu diketuk, aku yang berada di depan pintu segera menepi agar si pengetuk bisa membuka pintu yang tidak terkunci itu.
"Loh, tidak dikunci?" gumam orang itu.
"KUMOHON, TOLONG AKU!" ucapku tanpa melihat siapa orang yang akan masuk. Yah, tapi sepertinya dia perempuan, sih.
"E-eh?! (Firstname)-san? Kenapa kau disini? Dan.. Eh? Apakah Suga-san pingsan?"
Aku mengangkat wajahku dan melihat gadis itu. Ah, ternyata itu Kay-chan. Tetangga dekat Koushi yang juga merupakan adik kelas kami. Maap gais author nongol teros jhahahah.
"A-ah, Kay-chan! Ketika aku menjenguk Koushi, tiba-tiba ia pingsan dan aku tidak bisa mengangkatnya. Kumohon, tolonglah aku!" ucapku memohon.
Kay-chan mengangguk. "Ah, tentu,(Firstname)-san. Ayo kita bawa Suga-san ke kamarnya."
Aku dan Kay-chan pun bersama mengangkat Koushi ke kamarnya. Walaupun sudah berdua, tapi Koushi tetap berat, huft. Sasuga cowok voli. Lah apa hubungannya, thor?
Aku dan Kay-chan sudah membaringkan Koushi ke kamarnya. Melelahkan juga, tapi tak apa. Ini tidak sebanding, sih dengan apa yang selalu ia lakukan untukku, hehe.
"Ano.. Kay-chan, arigatou."
Kay-chan mengangguk. "Iya, tidak masalah. Ngomong-ngomong, aku hanya ingin memberikan sesuatu ke Suga-san karena tadi kudengar ia sakit."
Aku menautkan alis. "Memberikan apa?"
"Etto.. tadi kutaruh di meja tamu, sih. Ada bubur instan dan juga buah-buahan."
"Wah, arigatou Kay-chan! Nanti kuberitahu Koushi," ucapku.
"Ha'i ha'i. Oh iya, (Firstname)-san aku pulang dulu. Aku titip Suga-san, ya! Matane!" Ucap Kay-chan berpamitan.
"Ha'i, matane!"
***
Beberapa menit setelah Kay-chan pulang, aku tergerak untuk membuat bubur instan yang Kay-chan beri untuk Koushi tadi. Saat Koushi bangun, ia pasti lapar dan harus minum obat.
"A-ah.. (N-name).."
Aku yang hendak keluar kamar Koushi menoleh mendapati Koushi yang sudah bangun dari pingsannya. Eh, cukup cepat juga, ya? Aku-pun segera kembali duduk ke tepi ranjangnya.
"K-koushi? Kau tak apa? Apa kau haus? Aku akan ambilkan minum."
"T-tunggu, (Name)!" Koushi menarik pergelangan tanganku.
Aku menoleh kembali dengan wajah merah padam. "I-iya?"
"Aku butuh (Name) disini, di sampingku saja. Jangan jauh-jauh, ya."
Ya Tuhan, apakah dia tidak tahu wajahku ini sudah seperti kepiting rebus?
"T-tapi apa kau tidak butuh minum? Ah, aku juga mau membuatkanmu bubur, tadi Kay-chan memberinya untukmu," ucapku.
Koushi mengucek matanya. "Ah, tadi Kay kesini? Mungkin aku harus ucapkan terimakasih besok."
"Y-yasudah, aku buatkan dulu."
Koushi menarik kembali tanganku. "Nanti saja. Aku cuma ingin (Name), oke?" ucapnya lembut.
Oke, (Name) tahan, yang kuat ya! Hatimu jangan jedag-jedug seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Boyfriend | | Sugawara Koushi X Readers
Fiksi Penggemar"Aku serius, (Name). Jangan cari orang lain selain aku, ya!" © creds; haruichi furudate