3

4.2K 593 51
                                    

"Ning-shijie, kamu terlalu berlebihan. Ini sudah lebih dari cukup," ucap Luo Binghe sambil menerima makanan dan obat yang telah terbungkus kain.

"Aiya, Ah-Luo, kau dan sizhun akan pergi dalam waktu lama. Ini tidak seberapa," jawab Ning Yingying sambil masih menepuk-nepuk bahu Luo Binghe.

Melihat mereka, Xie Lian memandang Shen Qingqiu, "Shizun yang sangat baik,"

"Hanya menjalankan apa yang seharusnya,"

Para pemimpin sekte di Cang Qiong berkumpul di sana saat itu. Menunggu Shen Qingqiu pergi dan mengawasi mereka.

"Zhangmen-shixiong, aku akan pergi," ucap Shen Qingqiu.

"Berhati-hatilah,"

Mereka segera memposisikan diri mereka dan duduk di aula. Masing-masing mulai membuka buklet berwarna merah itu.

Wei Wuxian berdeham, "Tolong bawa serius," wajahnya merah padam.

Selembar demi selembar mereka baca,

Setelah sekitar lima belas halaman, mulai terlihat cahaya menyelimuti buku dan tangan mereka. Liu Qingge yang melihatnya menautkan alisnya. Dia tidak pernah melihat ada buku yang dapat menyedot jiwa serta raga seseorang.

Tiba-tiba cahaya yang sangat menyilaukan datang dan mereka semua menutup matanya. Cahayanya sangat menyakitkan mata. Menyebabkan mereka tidak dapat melihat satu sama lain.

"Shidi?"

Yue QIngyuan membuka matanya dan mendapati keenam orang itu menghilang begitu saja. Bahkan buku yang mereka baca juga turut hilang. Seperti berpindah tempat.

"Mereka sudah pergi. Sebaiknya kita kembali dan sewaktu-waktu memberi penjagaan di tempat ini. Takutnya terjadi sesuatu ketika kembali," ucap Liu QIngge.

"Di luar dugaan sangat peduli padanya," sella Mu QingFang. Liu Qingge mendengus dan keluar dari situ.

Sementara itu keenam orang yang sudah melewati dimensi lewat buku, tidak disangka akan sampai di sebuah sungai.

"Argh, baju kita jadi basah," keluh Wei Wuxian sambil mengibaskan lengannya.

Lan Wangji berdiri dan melihat mereka semua basah kuyup.

"Apa barang-barang dan buku kita baik baik saja?" tanya Xie Lian.

"Tenang saja, kantung qiankun sangat kedap air," jawab Hua Cheng.

"Gusu Lan tidak jauh dari sini. Namun aku khawatir akan sangat mendadak dan mengejutkan kakak serta paman," ucap Lan Wangji. Dia melirik Wei Wuxian.

"Pergilah. Aku akan membawa mereka ke penginapan dekat sini,"

Lan Wangji ragu sebelum pergi.

"Han Guangjun, apa kamu meragukan kami? Wei Wuxian dapat menjaga dirinya sendiri walau inti emasnya masih lemah. Kami bisa menjaganya dengan baik," jelas Shen QIngqiu.

Lan Wangji menatap mereka, "Baik, terima kasih," Lalu ia menghilang dengan naik pedangnya.

"Suamimu itu sangat perhatian, Wei Ying," kata Xie Lian sambil menepuk-nepuk topi bambunya yang lembab.

Wei Wuxian tersenyum, merasakan kasih sayang lembut dari Xie Lian. "Hehe, dipanggil untuk balas dendam dan bertemu lagi dengannya tidak seburuk dari yang aku pikir,"

"Yah, lanjutkan itu nanti. Sekarang pikirkan bagaimana mengurus kita yang seperti kumpulan hewan tercebur parit," sela Shen QIngqiu.

"Baiklah. Ikuti aku,"

Mereka keluar dari barisan pohon itu dan mendapati jalan panjang dengan banyak toko di kanan kiri. Banyak lentera lukis, makanan ringan dan beberapa toko perhiasan, toko obat, serta beberapa penginapan.

MXTX Time TravelerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang