9

2.4K 396 28
                                    

"Mungkin itu salah satu alasan kenapa Luo Binghe terkena flu juga?"

Mereka saat ini berada di aula Manor Surga dan sedang berdiskusi di meja makan. Di depan mereka penuh buah-buahan, daging serta anggur yang mewah dan melimpah.

"Bisa jadi, karena dia bisa berbuat sesukanya,"

Wei Wuxian menopang dagu,"Padahal kemampuannya kecil, tapi dengan kemampuannya itulah dia bisa berbuat sebesar ini," lalu meneguk segelas anggur lagi.

Shen Qingqiu menutup kipasnya, "Aku masih curiga kenapa Liu Mingyan juga ikut terlibat,"

Sebenarnya untuk masuk ke Manor Surga adalah sebuah tantangan besar bagi Wei Wuxian dan Luo Binghe. Bagi para warga kota hantu, MEREKA INI TEMANNYA!

Apalagi dengan seruling Wei Wuxian, saat ia memainkannya, ia bisa membangkitkan seseorang dari kubur. Dan kalimat,

"paman besar, tolong bangkitkan temanku yang ada di kuburan A,"

--"paman besar, temanku di kuburan B,"

Wei Wuxian menggeleng karena ia tidak bisa memanggil mayat di titik tertentu, dia tidak punya kompas. Tapi ada hantu keras kepala yang akhirnya Wei Wuxian meminta uang pada mereka sebagai gaji. Tentu saja mereka tidak menolaknya, yang ada mereka malah memberikan Wei Wuxian potongan kaki atau jeroan tubuh.

Sedangkan di sisi lain Luo Binghe menemukan bahwa dia dikagumi.

"Aiyoo. Ketika aku memotong lenganku, lenganku tidak bisa kembali ke tempat semula. Tapi paman besar ini bisa, sangat hebat, sangat hebat,"

"Bahkan jika aku dibunuh lagi, jiwaku akan tercerai burai. Tapi paman besar ini sudah pasti tidak,"

Dengan begitulah kenapa Lan Wangji dan Shen Qingqiu dapat diterima oleh mereka. Karena bau "dewa" yang kota hantu toleran hanya Xie Lian. Namun kedatangan dua orang bau "dewa" lagi agak membuat mereka waspada.

Hua Cheng menjelaskan bahwa mereka ini juga bagian dari kota hantu sekarang dan harus menghormati mereka sama seperti dirinya dan Xie Lian. Warga kota hantu tidak keberatan sama sekali atas titah chengzu mereka itu. Jadi mereka hanya mengangguk-angguk menurut.

Setelah mengakhiri jamuan makan malam itu, mereka memutuskan untuk berjalan-jalan ke belakang manor surga. Belakang manor surga tidak jauh terlihat sepert kumpulan pohon pendek dan semak yang jarang. Rumput liar kecil-kecil menyambut mereka.

Tiba-tiba telinga kanan Xie Lian berdering kencang. Reflek, ia menempelkan jarinya ke pelipis. Benar saja, tiba-tiba suara pejabat surgawi yang berceloteh sana-sini dengan panik.

"Pasti ini perbuatan Hujan Darah Mencapai Bunga lagi!"

"Hei, kamu harus tahu dia sudah menanggulangi masalah besar sebelumnya,"

"Apa ia tidak puas? Dia bahkan sudah mengambil Yang Mulia Putra Mahkota,"

Hua Cheng menyentuh pelipis Xie Lian, "Hei, aku baru kembali dari perjalanan jauh. Jangan sembarangan menyalahkanku,"

Suasana array komunikasi langsung diam. Xie Lian bisa menebak bahwa mereka sedang meremas ujung lengan sekarang.

"Ehem, tuan-tuan. Bisa beritahu aku apa yang terjadi? Maaf aku baru mendapat masalah dan tidak kembali dalam beberapa waktu," kata Xie Lian mencairkan suasana. Helaan napas kecil terdengar pelan nan jauh di sana.

"Yang Mulia, aku tidak tahu kamu kemana. Tapi ada masalah yang terjadi. Quan YiZhen mengamuk karena bencana es di wilayahnya tidak kunjung selesai juga. Diketahui daerah barat seharusnya tidak sedingin daerah selatan. Namun entah kenapa bisa terjadi bencana es yang berkepanjangan," jelas Ling Wen.

MXTX Time TravelerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang