Follow sebelum baca.
[Update sesuai mood.]
Apa yang lebih menyakitkan daripada tumbuh besar tanpa adanya seorang ayah?
Tentu bukan hanya perkara kehilangan perannya, tapi saat dimana semua orang mulai mempertanyakan siapa dirimu.
Karena faktanya hal...
Anchika tertidur sejak awal jam pelajaran pertama, kebetulan jam pelajaran pertama sampai waktu istirahat sedang kosong.
Yuna duduk menopang dagu di sebelah Anchika memperhatikan Anchika yang menyembunyikan wajahnya di balik lipatan tangan.
Menyadari tidak ada respon dari Anchika membuat Yuna terheran.
"Sebenarnya dia itu sedang tidur atau sedang latihan mati sih? Bagaimana mungkin tepukan sekeras itu tidak membuatnya bangun?" komentar Rara melihat Anchika yang sama sekali tidak menunjukan respon bahkan setelah punggungnya ditepuk-tepuk oleh Yuna.
"Coba bangunkan dengan cara yang lebih sadis Yun, kalau perlu pukul saja kepalanya." ujar Rara dengan saran sesatnya.
Yuna merotasi bola matanya, sedikit kesal dengan saran Rara yang sering di luar nalar. Tentu saja ia tidak akan melakukannya.
Baru saja tangan Yuna menyentuh sedikit lengan Anchika ia dibuat tersentak oleh hawa panas yang menjalar di permukaan kulitnya.
Ia beralih menatap Laura dan Rara dengan wajah shock.
"Ada apa dengan ekspresimu itu?" heran Laura.
"Astaga! Sepertinya dia pingsan!" pekik Yuna heboh.
"Jangan bercanda?!"
Laura langsung mendekat dan sedikit mengangkat badan Anchika untuk diperiksa.
"Ya Tuhan, kenapa kita sampai gak sadar sih, badannya panas banget." sesal Laura.
Teman-teman sekelas mereka yang masih tersisa di kelas pun berdatangan mendengar kehebohan yang dibuat tiga sekawan itu.
Salah satu dari mereka sedikit mendekat untuk mengetahui apa yang terjadi. "Hey, apa yang terjadi dengannya?" tanya seorang siswi yang merupakan wakil ketua kelas di kelas itu.
Namanya Ella, dia adalah wakil Anchika yang kebetulan menjabat sebagai ketua kelas di 10 IPA 1.
Laura dan Rara kompak menggeleng tidak tau menanggapi pertanyaan Ella. "Aku juga tidak tau El, tadi dia masih baik-baik saja."
"Lebih baik bawa dia ke UKS, biar Chika bisa sekalian istirahat." saran salah satu siswi.