→ dua tahun kemudian, akhir mereka seperti ini

365 23 1
                                    

Dua tahun sudah berlalu semenjak kejadian itu. Namjoon tidak mau tahu kabar Taehyung, tapi yang jelas dia tahu bahwa lelaki itu pasti akan bahagia masuk ke rumah sakit jiwa. Setidaknya dia akan selalu bersama dengan cinta pertamanya yang berprofesi sebagai dokter psikiatri.

Namjoon melangkahkan kakinya ke ruangan Seokjin. Di sana banyak peralatan medis dan Seokjin tampak pucat. Namjoon melangkah mendekati lelaki itu yang tertidur tenang dan mengambil tangan kanan Seokjin, kemudian mengecupnya singkat.

"Seokjin ... bagaimana kabarmu?"

Tentu tidak ada jawaban, karena Seokjin memutuskan untuk tertidur selama dua tahun belakangan. Namun, Namjoon tidak peduli dengan fakta lelaki itu harus ditunjang dengan semua peralatan medis untuk tetap hidup. Uangnya lebih dari cukup untuk membuat Seokjin nyaman tertidur selama apa pun yang diinginkannya.

"Sayang, kalau kamu lupa, hari ini tepat dua tahun kita pertama kali bertemu."

Tidak ada ekspresi berarti dari wajah Seokjin, tetapi Namjoon hanya tersenyum dan mengusap pelan tangan lelaki itu. Sesekali Namjoon mengecup pelan tangan tersebut dan menatap Seokjin sembari tersenyum.

"Sayang, kau tahu hal lucu apa yang kudengar saat perjalanan menemuimu?" Namjoon tersenyum dan menggenggam tangan Seokjin. "Mereka bilang kau tidak akan pernah bisa sadar dan aku bilang kepada kepala rumah sakit untuk menyingkirkan orang-orang itu darimu."

Hanya bunyi peralatan penunjang hidup Seokjin yang merespon dengan konstan dan Namjoon membelai pipi Seokjin dengan sebelah tangannya yang bebas. Baginya, Seokjin tidak lebih seperti putri salju yang tengah tertidur dan menunggu pangerannya untuk tiba. Hanya di kisah mereka, pangerannya yang menunggu putri saljunya mau membuka matanya.

"Seokjin, aku mencintaimu," Namjoon mengecup tangan Seokjin, "jadi tolong kembalilah. Kita bisa membuat akhir bahagia bersama."

Namjoon mencondongkan tubuhnya dan mengecup bibir Seokjin. Namun, bagi Namjoon ini tidaklah cukup untuk melepaskan rindunya dan ia tahu melakukan hal yang lebih bisa membahayakan hidup Seokjin. Namun, Namjoon sudah tidak tahan dan ia punya banyak uang untuk mendatangkan dokter terbaik untuk menangani Seokjin.

Jadi dia melakukan hal yang tidak seharusnya dilakukan kepada orang koma, berhubungan seksual. Di ruangan itu hanya ada suara desahan Namjoon bercampur dengan suara konstan peralatan penunjang hidup Seokjin.

Namjoon tahu yangdilakukannya adalah dosa yang tidak termaafkan, tetapi berdekatan denganSeokjin membuatnya menjadi seorang pendosa yang tidak menyesali apa yangdiperbuatnya.

Katastrofe | Namjin [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang