HAURA RADINANTA

Akan Kuceritakan Kisahku

Bebahagialah kalian yang memiliki kedua orangtua yang utuh, yang melimpahkan kalian kasih sayang dan keluarga yang hangat dan harmonis. Bukan hanya sekedar materi dan kebutuhan belaka. Oh jangan salah aku bukannya tidak memiliki orang tua, orang tuaku masih ada bahkan masih Bersama hanya saja aku tak merasakan kehangatan dan kebahagiaan di dalamnya. Keluarga kami hanya terasa dingin dan tidak ada cinta didalamnya, aku merasa begitu. Materi memang berlimpah mereka berikan padaku. Tapi kurasa aku lebih menyukai keluarga sederhana dengan kehangatan yang sempurna. Kalian berfikir sama denganku? Atau tidak?
Hal itu diperparah dengan aku yang malam itu tidak sengaja mendengar suara yang bukan suara ibuku di dalam kamar orangtuaku. Jangan tanya aku yang saat itu baru saja pulang dari tempat Lesku. Pada saat itu kurasa umurku baru 17 tahun. Saat itulah aku tau kalau papa dan mama tidak saling mencintai. Mama bahkan tidak peduli dengan papa dan memilih sibuk dengan perjalanan bisnisnya.
Ah iya aku bukan anak tunggal aku punya satu kakak perempuan Namanya Renata. Dia cantik dan pintar entahlah kurasa dia ditakdirkan lebih unggul dariku bahkan tentang dia, kenapa sulung harus seperti itu? Ah sudahlah.
Mau mendengarkan kisah wanita sepertiku?  Baiklah akan kuceritakan kisahku dan setelah itu silahkan kalian menilai apakah diriku ini bersalah atau malah sebaliknya.

Perempuan naif

Aku tau dia terluka aku tau dia membenciku diatas cintanya yang besar padaku, aku tidak tahu harus bagaimana padanya selain meminta maaf atas perbuatanku . Sungguh aku sangat mencintainya. Dia perempuan setelah ibuku yang kuberi kasih sayang berlimpah. Aku berjanjji padanya akan membahagiakannya tidak akan memberikannya rasa sakit yang sama yang telah diberikan oleh kedua orangtuanya aku memang bodoh terlalu terpikat dengan angunnya dan pembawaan yang ceria dari gadis lain saat aku justru mempunyai perempuan hebat disampingku.
Aku mencintaimu dengan sangat, Hauraku

Lelaki bodoh

Tidak apakan aku seperti ini? Aku punya hak kan? Aku mencintainya. Aku mengenalnya terlebih dahulu dan bahkan lebih lama. Bolehkah aku memilikinya? Atau aku bersalah sama seperti papah? Aku ingin memiliki untukku sendiri! Bolehkah? Hanya sedikit kebahagiaan yang kurebut darinya apa tidak boleh? Bukannya tidak menyayanginya aku menyayanginya hanya saja bisakah sedikit saja berbagi denganku?

Si Sulung

Aku sangat menyayangi kedua putriku, Aku ingin memberikan kebahagiaan kepada keduanya dengan materi yang berlimpah dariku. Tapi sepertinya aku salah bukan materi yang mereka butuhkan tapi kasih sayang dari kedua orangtuanya yang aku sendiri dan mamah mereka tidak bisa berikan. Keluargaku perlahan hancur bahkan aku kehilangan putri bungsu karena hak asuh yang jatuh pada istriku. Aku merasa bersalah pada mereka aku merasa bersalah pada istriku, mencampakan mereka dan tidak ada kebahagiaan. Diperparah Ketika putri bungsuku melihat dengan sendiri kelakuan bejatku dengan kekasih gelapku. Setelahnya aku tidak melihat sinar Bahagia di binar matanya yang ada hanya binar sedih dan kecewa. Maafkan papa nak telah egois pada kalian tapi mengertilah papa sayang pada kalian berdua putriku, dan maafkan Aku istriku yang telah membuatmu kecewa dan mengubah bahkan kau menutup dirimu dan menjauh dari kami dengan kesibukanmu.

Suami dan papa yang egois

Untuk kedua putriku, Mama Sangat menyayangi kalian melebihi apapun. Maafkan mama karena telah menyia-nyiakan kalian. Mama menyesal, seharusnya bukan hanya materi yang mama berikan pada kalian tapi kasih sayang berlimpah, hanya karena lelaki yang tidak mencintai mama, mama di butakan oleh cinta dan rasa sakit hati mama padanya. Maafkan mama karena terlalu sibuk, ah bukan mama yang menyibukan diri agar tidak memikirkan dirinya yang berakibat fatal pada kalian. Untuk putriku yang saat ini sedang aku rawat atau putriku yang sedang bersama dengan ayahnya mama sangat sangat menyayangi kalian.

Istri dan Ibu yang rapuh