10 October 2020
Pukul 03.05 AMSetelah selesai sent supporting draft article ke dosen, aku bergegas untuk men-shut down pc ku.
Rasanya sungguh lega udah berhasil tuntasin kerjaan buat minggu ini. Oh iya, aku kerja part time membantu Dosen ku yang sedang melanjutkan study Ph.D nya. Jadi aku tuh ambil 2 pekerjaan, full time sebagai karyawan swasta and part time sebagai asisten dosen.Aku inget banget, pas mau prepare buat tidur. Tiba-tiba aja ada rasa gak enak di tenggorokan (seperti mau batuk gitu). Ya udah aku batuk Aja, "Uhuk". Saat itu kayak ada sesuatu yang mau keluar. Aku pikir itu mungkin dahak, so segera deh aku ambil tisu di meja buat wadah dahak.
Namun, setelah aku lihat ternyata itu bukan dahak tapi segumpal darah berwarna merah tua."Duar !!!!!!"
Aku kaget,takut dan bingung. Semua rasa itu melebur jadi satu. Darah guy's, keluar dari mulut aku. Ini bukan mimpi, tapi bener2 darah segar (bahkan tercium bau amisnya).Langsung deh, aku segera buka hp untuk googling buat cari tahu dan buat mastiin bahwa hipotesis ku tidak mendukung. Btw, hipotesa tuh ada yang aneh dalam sistem pernapasan ku, tapi moga aja itu gak.
Kurang dari 1 menit muncul beberapa penjelasan, dan aku baca semua hasil penelusuran google. Hemmmsss 😭Rasa worry, itu ada guys. Namun aku coba buat tenang dan gak panik. Karena masih dini hari, gak mungkin aku ke klinik buat periksa (klinik buka pagi tutup malam) akhirnya aku pikir buat konsultasi online saja via aplikasi Hallodoc.
Alhamdulillah, aku beruntung ada dokter umum yang online. Aku konsultasi via chat dan ku jelasin apa yang terjadi. Dokter memberikan saran agar aku konsultasi dengan Dokter Spesialis Penyakit Dalam.——————————
Pukul 04.15 AMSelesai konsultasi online aku berbaring di tempat tidur sambil googling (tetep optimis kalo hipotesis ku salah dan ini hanya GERD ku aja yang kambuh).
Buat yakinin diriku sendiri, aku iMessages temanku yang lagi lanjutin graduate di USA 🇺🇸 (jurusan nya BMS) buat bantu jelasin keadaan ku. Namun feedback nya gak seperti harapan ku. Lalu aku chat lagi temanku yang lainnya, kebetulan dia berprofesi sebagai dokter, sayangnya pesan ku hanya terkirim (belum dibaca). Huft 😣....
Sambil menunggu balasan dari teman ku, aku mencoba untuk memejamkan mata dan lelap tertidur.———————————-
Pukul 06.00 AMDengan mata masih lengket aku mencoba membuka mata. Aku bangun dari tempat tidur, berjalan keluar kamar menuju kamar mandi.
Di dalam rumah aku sempat berbincang sama ibu, bilang nanti izin gak masuk kerja dan mau periksa ke klinik. Ibu pun mengiyakan dan segera menyiapkan air hangat buatku mandi dan sarapan pagi.Pukul 07.10 AM
Setibanya diklinik, aku segera mendaftar di Bagian Pendaftaran dan mendapat nomor antrian nomor 3.
Rasanya deg-degan nunggu nomor antrian ku dipanggil.
Dan akhirnya, nomor ku dipanggil.
Aku pun masuk diruang pemeriksaan, aku jelasin ke dokter apa yang terjadi. Dokter nyaranin buat tes dahak, tapi aku minta alternatif lainnya. Kemudian dokter nyaranin buat Tes Thorax, serta nanti sore kembali lagi ke klinik buat nyeranin hasil nya.Pukul 08.00 AM
Aku segera menuju Laboratorium untuk Tes Thorax. Dalam perjalanan aku tetap optimis bahwa aku sehat.
Sesampai nya di Lab aku segera mengurus administrasinya. Kira2 sekitar 45 menit namaku dipanggil.
Sumpah rasamya masih deg2an, meskipun dulu pernah tes ini sebelumnya tapi tetap aja rasanya nervous 😬.
Petugas segera mempersilahkan aku buat ganti baju dengan baju pasien dan melepas perhiasan seperti kalung dan Bra juga. Aku mengikuti intrusion dari petugas buat berdiri dengan kepala tegak dan memposisikan diri dengan tepat membelakangi alat ronxen nya.
Dan teettttt, dibelakang ku aku ngerasa kayak ada sinar yang berjalan aja.hehe
Setelah itu selesai, aku duduk dipanggil sama petugas dan ditunjukkan hasilnya. Petugas bertanya sebelumnya pernah sakit Apa. Aku bilang kalo dulu pernah sakit bronkitis dan GERD. Petugas nunjukkin hasil nya di layar monitor kalo paru-paruku sebelah kiri seperti ada flek gitu 🥺.
Petugas juga bilang nanti dibaca sama dokter radiology hasil ronsen ini, dan tenang nanti bisa sembuh dan harus teratur minum obat nya.Jedar !!!! Rasanya pengen nangis, Apa jangan2 aku sakit............
Namun di sisi lain aku masih optimis kalo aku sehat dan baik-baik aja.———————————————-
Pukul 11.30 AMAku mengambil hasil tes Thorax di Lab. Hasilnya menunjukkan kalo
- KP
- Susp. Abscesses formation paru kiri
- Cor dalam batas normal.Berbekal dari hasil penelusuran google aku menyimpulkan bahwa ada masalah di paru-paru ku (ada infeksi bakteri dan menular, seperti TBC).
Anw Iya sih, emang terkadang terasa nyeri di sisi sebelah kiri . Hehe.Dirumah aku sampai kan ibu, tentang kondisi yang aku alami. Aku cerita kalo tadi baru dari Lab dan hasilnya seperti ini. Aku minta peralatan makan, pakaian (peralatan sholat) dll di Pisah. Aku bilang kalo sakit ku ini nular. Ibu ku memahami Hal tersebut dan bilang tenang pasti nanti sembuh, jadi harus banyak istirahat dan makan.
Thanks God 😇, Engkau memberiku Sosok setangguh ini disisiku. Beliau selalu setia mendampingiku setiap waktu, tanpa kenal lelah menjagaku. #Peluk Ibu...😘😘Pukul 18.15 PM
Aku kembali ke klinik, untuk menyerahkan hasil ronsen. Aku sudah siap mental memdengarkan penjelasan dokter.
Dokter berkata kalo aku sakit TBC. Pengobatan nya selama 6 bulan, dan gak usah khawatir teman kamu juga banyak yang sakit seperti itu (sambil melirik ke kotak tumpukan obat). Selain itu Dokter bilang , besuk senin pagi bawa sampel dahak mu ke Puskesmas ya (sambil memberikan wadah plastik seperti kotak kecil) biar lebih enak untuk pengobatannya. Dahak nya kamu ambil setelah bangun tidur. Dan untuk obat nya ini harus pesan dulu. Nanti kalo sudah datang saya kabari. Jadi saya tidak kasih kamu obat dulu nunggu obat nya datang.Untuk tempat pengobatannya kamu pilih dimana? Di puskesmas apa di sini. Dan aku pun memilih di klinik saja.
Lantas aku bertanya ke dokter, apakah saya boleh kerja, dan kenapa saya bisa terkena penyakit ini, karena dilingkungan saya tidak ada yang sakit seperti ini.
Dokter menjawab boleh bekerja, asalkan harus memakai masker. Bisa jadi ketika ada orang (tanpa kamu kenal/sadari) itu batuk/bersin (positif TBC) dan di saat itu kondisi daya imun mu rendah sehingga kamu tertular.——————
Sekian dulu ceritaku ya guys.
Mohon doanya supaya aku bisa survive dan lekas sembuh. Semangat 💪🏻
YOU ARE READING
Pejuang Sehat
Non-FictionHallo guys, 😊 Kenalan dulu ya, Nama penaku TeBe, di firts story ini aku mau nulis cerita tentang perjuangan ku untuk sembuh dari penyakit TBC. Cerita ini berisi kisah nyata kehidupan ku, 😚. Di platforms ini aku seperti menulis buku diary kehidupan...