Selamat membaca
Tinggalkan vote dan komen kalian karena itu sangat membantu saya untuk lebih semangat menulis
.
.
.
.Irene tidak menggubris ucapan Seulgi, sedangkan Seulgi sudah mengeluarkan sesuatu dari saku celana miliknya
"Rene, aku serius, anggap aja ini bukti yg bakalan aku tunjukin kekamu. Dengan ini aku menyatakan, Will you marry me?"
Ini benar benar tiba tiba, Irene aja gak habis fikir kalo Seulgi bakalan ngelamar dia di rumahnya. Dia syok berat. Selain itu juga kan Seulgi baru semester 2
"Aku anggap, diam mu itu jawaban IYA"
"Aku pasangin cincinnya ya"
"Tunggu tunggu tunggu dulu"
Episode Selanjutnya
"Bentar aku lepas pelukan Asahi dulu, kita bicara diluar aja" dengan pelan Irene melepaskan pelukan Asahi dari tubuhnya untung anak itu tidak terusik, ya mungkin karena kecapean juga dua jam perjalanan dari Bandung ke Jakarta
"Yuk" ajak Irene, Seulgi pun mengekor di belakang Irene
"Depan rumah aja, di halaman belakang ada Jennie sama Lisa" ucap Seulgi
Merekapun menuju depan rumah untuk membicarakan hal serius ini
Irene sudah duduk diikuti Seulgi yang duduk di sebelahnya
"Aku mau nanya, kenapa kamu tetiba lakuin ini?" Tanya Irene sedangkan Seulgi menatap lekat mata Irene, dia meraih tangan Irene terus mengecup nya lembut
"Ren, yang aku lakuin ini udah paling tepat, mungkin memang pembuktian ku selama ini belum akurat setelah apa yg udh aku lakuin ke kamu"
"Aku udah bikin hancur hati kamu dan kepercayaan kamu ke aku"
"Tapi selama enam bulan ini, kamu udah selalu nolak aku bahkan baru seminggu ini kita lebih sedikit intens"
"Iyaaa, aku juga liat kok perjuangan kamu buat aku. Tapi untuk hal ini, ini terlalu cepat Seulgi" jawab Irene
"Tadi bunda bicara ke aku, dia nyuruh aku buat ngasih cincin ini kekamu. Katanya dia pengen kamu jadi seutuhnya bagian keluarga Nugroho"
"Jadi"
"Jangan potong omonganku dulu, intinya soal di kamar tadi itu emang keinginanku, bukan keinginan bunda. Bunda cuma minta buat ngasihin ini kekamu. Tapi kalo emg kamu belum siap, aku gak akan maksa. Tapi aku mohon di pake ya cincinnya"
Irene menatap ketulusan Seulgi di matanya, dia tidak pernah melihat Seulgi seserius ini
"Aku bakalan buktiin kekamu, aku bisa lulus dgn nilai bagus dan bisa sukses. Aku lakuin ini bukan semata mata bualan doang, aku serius Rene"
"Pasangin cincin nya, aku percaya kamu. Tapi aku belum siap"
Seulgi langsung memasangkan cincin itu di jari manis milik Irene. Setelah memasangkan nya Seulgi langsung mengecup kening Irene.
"Aku mencintai kamu Rene, aku tunggu kamu sampe kamu siap"
"Kalo udah siap bilang, aku bakalan minta ayah sama bunda buat nemuin papi sama mami ke Bandung"
Irene mengangguk mantap, pada faktanya hatinya sepenuhnya milik beruang kesayangannya itu
"Aku juga, rasaku masih utuh buat kamu. Tanpa kurang justru nambah" jawab Irene tersenyum