UP - Episode 24

4.1K 331 8
                                    

Selamat membaca
Tinggalkan vote dan komen kalian karena itu sangat membantu saya untuk lebih semangat menulis
.
.
.
.


"Iyaaa, kita beli eskrim semau kamu. Tapi jangan terlalu banyak juga. Nanti bahaya kalo kak Irene marah"

"Hahaha kak Seulgi takut bgt ya sama kak Rene"

Seulgi malahan mengacak rambut Asahi gemas, dia merangkul bocah itu sambil tersenyum kesenangan

Gue janji bakalan nepatin semuanya, bakalan jagain Kaka lu dek dan engga ngulangin hal yang sama

Episode selanjutnya


Keseruan mereka selama weekend membuat semuanya tersenyum bahagia, banyak hal yang begitu bermakna bahkan banyak pesan yang disampaikan oleh keluarga Lisa dan Seulgi.

Semuanya terkait dengan masa depan mereka, masa depan yang bakalan mereka lewati setelah lulus kuliah. Mencari pekerjaan dan fokus menata karir masing masing

Bahkan Lisa sudah memantapkan segala hal di masa yang akan datang, dia sudah berfikir langkah apa yang akan dia ambil setelah lulus kuliah, menggunakan title nya atau justru tidak sama sekali.

Sedangkan Jennie sendiri, dia memang ingin bekerja di sebuah rumah sakit yang berada di London, kakeknya memiliki rumah sakit disana, bahkan di kelola oleh pamannya yg tinggal disana
.
.
.
.
10 TAHUN KEMUDIAN
.
.
.
.

Seorang wanita menenteng tas nya berwarna hitam, tak lupa jas nya ia taruh di tangan kanannya, sepatu pantofel berwarna putih bersih menghentak lantai koridor Rumah Sakit

Tap tap tap tap

Langkah nya sedikit terburu buru, suara deru nafasnya cukup terdengar memekik pendengarannya.

"Syukurlah Dokter sudah datang, pagi ini kita ada jadwal bedah dok" ucap seorang perawat bertubuh mungil

"Iyaaa, saya taruh sebentar tas saya di dalam" ucap nya

Tidak membutuhkan waktu lama, mereka pun segera menuju ruang operasi, disana sudah ada beberapa perawat dan dokter Hendri yang akan membantunya

Transplantasi jantung

Mendengarnya saja sudah cukup membuat merinding bukan? Bagaimana tidak? Ini menyangkut hidup dan matinya seseorang

"Bisa kah kita mulai sekarang dok?"

"Baik, sekarang. Nyalakan lampunya"

Menegangkan
Itulah kata yang tepat untuk menggambarkan suasana di ruang operasi

Dokter dan juga perawat saling fokus satu sama lain. Ada yang membantu mengambilkan sesuatu ada juga yang membantu menyeka peluh yang ada di pelipis para dokter.

5 jam berlalu
Operasi di nyatakan selesai

Lampu ruangan operasi kembali menyala berwarna hijau, keluarga si pasien langsung menghembuskan nafasnya bersyukur

"Bagaimana keadaan Mino dok?" Tanya wanita paruh baya saat meihat Dokter keluar ruangan operasi

Dokter itu tersenyum satu sama lain

"Atas kehendak Tuhan, operasi Mino berhasil dan berjalan lancar. Bahkan tubuh Mino menerima dengan baik dan dia bisa melewati masa kritisnya" jelasnya

"Puji Tuhan" ucap wanita paruh baya itu terharu

"Semua ini berkat doa dan dukungan kalian, dan juga kekuatan Mino untuk bertahan hidup. Tak lupa keajaiban yang Tuhan berikan"

UP! [JENLISA] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang