...Dianggap kembali berulah
Menciptakan ketidak puasan
Ratusan bahkan mungkin ribuan orang berkumpul didepan gedung 'dewan perwakilan rakyat' dengan orasi dan aksi yang tak bisa disepelekan,Solidaritas dan rasa kemanusiaan membawa mereka satu padu saling menyuarakan isi hati dan keadilan,
Lalu berubah sedikit lebih kacau saat massa tak mendapat perhatian namun balasan mengundang kegeraman.Gas air mata menyembur, memukul mundur mereka yang tak sanggup lagi untuk maju lalu semakin menggejolakkan amarah, kemudian anarkisme terjadi, dan sosial media ramai oleh berbagai persepsi juga dugaan.
Personil polisi yang tak terhitung jumlahnya memblokade jalan, lalu datang lagi mereka dengan seragam yang sama semakin memperkuat pertahanan, massa mengamuk dan enggan kembali sebelum dapat keadilan.
Tak hanya polisi, bantuan TNI juga diturunkan, lalu sedikit banyak membuat publik bertanya, sebesar apa kekuatan rakyat awam dibanding ratusan personil terlatih itu?
Mahasiswa dengan almamater yang berbeda kembali datang, meramaikan dan suara orasi saling bersahutan, yang berdesakan dibawah menyorak dan membangkitkan semangat,
Tulisan tulisan, gambar gambar bahkan poster poster diangkat tinggi lalu tetap ada beberapa yang menyiapkan kamera dan merekam sana sini, berbagi rekam asli kejadian.
"Wes bikin masalah aja"
"Masalah ?"
"Pake demo demo anarkis segala, Paling gak semua tau apa yang didemoin"
"Gak akan anarkis kalau ada respon baik,kamu kenapa toh? Kayaknya gak pro rakyat kecil?"
"Biasa aja perasaan kamu aja"
Dengan baju tugas,
Personel TNI mengamankan beberapa sisi saat polri mengamankan garis depan,Tak terlalu kaku, namun terus bersiap kalau kalau ada yang menyimpang atau bertindak brutal,
Salah seorang dari mereka memimpin pemetaan posisi lalu berjaga jaga ditempat yang kiranya ramai, kemudian mengamati.
Senyum kecilnya tercetak melihat bagaimana semangat para pemuda begitu berkobar, lalu teringat masa lalu.
Beberapa uniknya menyempatkan diri membuka buku dan menyelesaikan tugas bahkan tak masalah jika itu hanya di trotoar saja.
"Demo lanjut, kuliahnya jangan dilalaikan"
Tuahnya membuat beberapa mahasiswa itu menoleh lalu mengangguk,
Pria itu kembali berjaga jaga dengan mata sesekali melirik tugas penting macam apa yang tak bisa ditunda mereka,
"Ngopi pak?"
"Saya ditawarin?"
"Iyalah..gak capek berdiri terus pak?"
"Capek si.."
Tawanya terdengar renyah, lalu ngambil posisi untuk berjongkok dan mengambil kopi sebagai tanda 'damai' kemudian masih berjaga juga kalau kalau ia kelewatan sesuatu, bagaimanapun ia yang memimpin.
"Kamu demo demo tau masalahnya?"
Sekelompok mahasiswa itu menoleh dan saling tatap sebelum salah seorang menjawab.
"Kalo gak ngerti mah mending saya tidur dirumah, capek capek kesini gak tau masalah buat apa?"
"Bener.."
Rekannya membenarkan
"Emang ngerti hukum?"
Seperti tertantang wajah berapi api khas darah muda itu nampak,
KAMU SEDANG MEMBACA
📌 ES CAMPUR ANIN
Fanfiction[Oneshot] "es campurnya satu, gulanya dikit aja, buah naganya jangan banyak banyak, apelnya banyakin"