Bab 2

8.8K 1K 294
                                    

Bismillah

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🌷

---------------------------------


Ares POV

Hai nama ku adalah Ares Alfaro Damian aku berkuliah di Universitas Kingdom aku sekarang Semester 3.

Hari ini aku bersama teman teman ku akan pergi Demo. Kami berempat sekarang tengah bersiap-siap bersama yang lain.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Skip Demo...

"AYOK LEMPAR BATUNYA, HANCURKAN GEDUNGNYA". Teriak salah satu Mahasiswa

"AYOK". Balas yang lain

Tiba tiba...

"Woi lari lari". Tiba tiba suasana menjadi tidak kondusif. Seluruh Pendemo lari, saling dorong dorongan.

Tanpa pikir panjang aku dan teman teman ku berlari, tapi kami terpisah. Karena sudah tidak ada waktu untuk saling mencari aku pun berlari.

Tetapi baru beberapa langkah aku melihat seorang gadis dengan seragam SMA nya, sedang melamun. Tanpa pikir panjang aku langsung menariknya, dia pun menatap ku

"Ayok dek lari, jangan berdiam di sini, disini sangat berbahaya". Kataku

Aku pun langsung menariknya untuk berlari tapi baru beberapa langkah tiba tiba ada gas air mata yang mengarah kepada kami, tanpa pikir panjang aku pun langsung memeluknya dan membawa nya lari, aku tau tubuhnya menegang atas perlakuan ku ini tapi mau bagaimana mana lagi ini demi keselamatannya.

Setelah cukup lama berlari kami pun berhenti di depan sebuah Kompleks Perumahan

"Di sini sudah aman dek". Kata ku

"Iya kak, makasih ya kak sudah menyelamatkan ku dari sana".

"Iya dek, sama sama. Oh iya kakak mau nanya kenapa kamu bisa ada di sana, bukannya jam sekolah untuk SMA sudah selesai dari tadi".

"Sebenarnya iya kak sudah selesai dari tadi, tapi supirku tidak datang menjemput. Dan niat ku tadi mau cari angkot di depan sana, tapi bukannya mendapatkan angkot aku malah melihat demo".

" Oh begitu, emang adek tidak lihat berita kalau akan ada demo?".

"Tidak kak, aku belum melihat berita itu".

"Pantesan".
"Yasudah, mari kakak antar pulang , rumah kamu di mana?". Ucap ku

"Gak usah kak, rumah ku sudah dekat dari sini. Kakak pulang saja kak".

"Kamu yakin? Kakak juga belum mau pulang kakak masih harus ikut demo".

"Yakin kak rumah ku juga udah dekat. Kakak bakal balik lagi? Apa gak bahaya?". Tanya nya dengan nada khawatir

"Iya kakak harus balik, soalnya teman teman kakak pada di sana. Bahaya gak bahaya kakak harus balik lagi".

"Yaudah deh kak, tapi hati hati ya. Semoga kakak dan teman teman kakak baik baik aja".

"Aamiin, makasih ya dek atas doanya".

"Iya kak sama sama".

Aku pun segera kembali ke tempat deko, sebelum kembali aku sudah menghubungi teman ku agar menanyakan keberadaan mereka.

Dalam perjalanan untuk kembali ke tempat Demo aku berpikir tentang gadis seragam SMA tadi.

Entah mengapa jantung ku berdebar ketika memeluk nya,dan juga melihat ke khawatiran nya kepada ku tadi.

"Ares bodoh, kenapa kamu tidak menanyakan namanya tadi".

"Kenapa aku segelisah ini karena tidak menanyakan namanya, apakah aku mencintai?".

Setelah beberapa saat berjalan akhirnya aku sampai kembali di tempat Demo. Aku pun menghampiri teman teman ku.

"Hallo bro". Sapa ku

"Hallo, Lo dari mana aja res, kok lama banget nyampe?". Tanya Rian
Rian adalah salah satu sahabat ku dari tiga lainnya, Rian adalah orang yang sangat ramah, suka bercanda,dan Playboy.

"Gue tadi lari nya kejauhan, sampai di depan Perumahan Matahari". Jawab ku

"Jauh amat res, biasanya Lo larinya Deket deket aja yang penting aman?". Tanya Rio.
Rio adalah teman ku aku bertemu dengannya dari SMA kelas 3,dia dulu adalah murid pindahan ke sekolah ku dulu. Rio orang periang sebelas dua belas lah sama Rian, tapi bedanya Rio sama Rian adalah kalau Rian Playboy maka Rio adalah Sad Boy. Kenapa Rio Sad Boy karena cinta nya selalu di tolak sama gebetannya yang bernama Alma.

"Tadi gue bawah cewek juga larinya". Jawab ku

"Lohh sejak kapan lo bawa cewek?". Tanya Reza
Kalau Reza ini orang lebih ke Cool boy, Reza lebih santai dari yang lain. Reza juga gak pernah deket sama cewek selain sahabat kecilnya bernama Asya, bisa di bilang Reza suka sama Asya yang saat ini masih SMA kelas 3.

"Gue gak bawa cewek, tapi gue nyelametin dia tadi". Ucap ku

"Wahh sejak kapan seorang Ares Alfaro Damian yang terkenal dengan julukan Cold Boy di universitas Kingdom jadi perhatian sama cewek, biasanya gak pernah tuh meskipun si cewek sampai jatuh ke selokan gak pernah tuh Ares bantu. Wahhh ini mah kejadian langkah, coba aja tadi nggak kepisah,pasti bakal ku rekam". Ucap Rian panjang lebar
Aku pun hanya memutar mata dengan malas

"Apaan sihh, gue tadi cuma buat bantuin karena tadi dia cuma melamun di tengah demo". Ucap ku

"Iya dehh percaya Ama babang Ares". Balas Rian sbil mengedipkan matanya ke arahku
Yang lain pun tertawa dengan kelakuan Rian itu.

_________________________________

Yeayyy Bab 2 udah selesai nih👏

Jangan lupa Vote & Komen ya🍁

Maaf kalau Cerita ini kurang memuaskan, aku juga masih belajar jadi apabila ada kesalahan mau dalam bentuk jalur Cerita maupun penulisan nya aku mohon maaf🙏

Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh🌷

Cowok Almamater HitamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang