10 oktober 2020
Pukul 13.30 Wib
Tepat dimana kucing kesayanganku mati. Ketika aku ingin ulang tahun tapi dia malah pergi begitu saja. Aku bahkan belum berpamitan dengan baik. Huft berat sekali. Dia yang biasa menemaniku ketika ku kesepian kini sudah tidak. Dan sekarang belum berganti hari setelah si leo pergi tapi aku sudah merindukannya. Rindu bulu hangat nya,kupingnya,cakarannya. Hahahah. Semoga tenang ya Leo Ku.
I miss you.•••
Ketika dia sedang bergetar menahan sakit aku malah tertidur di kamar.
Sepertinya dia keracunan. Andai aku bermain bersamanya saat itu mungkin dia masih ada saat ini. Aku payah. Aku menyesal. Kenapa aku harus ketiduran.
Mulutnya berbusah,bulu-bulunya semua berdiri. Pasti sakit,sakit sekali.
Aku tidak sadar dia kesakitan.
Tepat aku bangun tidur lalu mandi aku mendengar mama teriak,namun aku hiraukan. Aku kira hanya hal biasa.
Pas aku selesai mandi aku keluar melihat kucingku gemetar kesakitan dengan penuh busah di mulutnya. Aku tak menyangka kalau itu leo. Dia diberi obat sama Wa Didi aku melihatnya tak tega. Mama papa aku menatapnya iba berharap dia sembuh kembali. Aku menatap matanya yg melotot menahan sakit dan tidak berselang lama dia tidak bergerak lagi. Aku kira sudah tidak sakit. Ternyata nyawa sudah tidak di badannya. Perutnya tidak bergerak bernafas. Tepat aku membungkuk menatapnya dan dia menatapku juga disitulah nafas terakhirnya.
Semoga ia mengingat wajah ku di surga.
Maaf ya aku telat
Maaf aku suka galak sama kamu
Maaf
Maaf
Maaf ya.