BAB 2

22 7 1
                                    

Dua hari kemudian Chelsea dan mamanya diusir dari rumahnya sendiri. Mereka berdua hanya punya uang untuk makan dan menyewa kos yang kecil. Tapi, kesehatan mama nya Chelsea pun mulai menurun hari demi hari. Dan mamanya Chelsea juga sering kali tidak mau makan dan hanya bengong dengan tatapan kosong.

Saat itu ketika hari masih pagi Chelsea melihat ke arah mama nya yang berada di dalam kamar dan dia mulai bergumam dalam hatinya "Mama masih depresi atas kejadian kemarin, uang juga uda mau abis, haduhh... gimana ya??" Chelsea sungguh bingung karena kejadian ini tiba-tiba dan dia harus bisa beradaptasi dengan kejadian ini.

"Aku harus cari uang.. apa aku jualan aja ya??" saat itu Chelsea mencoba melihat sekitar dan dia menemukan sesuatu.

"Oh iya ini ada pisang yang kemarin di kasih sama ibu kos karena ngelihat mama sakit. Apa aku jualan pisang goreng aja? Ya setidaknya dulu aku kan juga pernah goreng pisang karena bosen dirumah dan kata bibi enak kok." meski dulu Chelsea manja dan sombong tapi sebenarnya dia anak yang baik dan dia bersikap seperti itu untuk menutupi kesendiriannya. Dan akhirnya pisang yang dia goreng pun jadi meski seadanya saja.

"Akhirnya jadi juga..capek banget.." karena itu pertama kalinya Chelsea harus mengerjakan semuanya sendiri.

"Sekarang masih siang sih..langsung jualan aja deh daripada keburu sore. Semoga aja banyak yang beli.." kata Chelsea dengan penuh harapan.

Chelsea pun bergegas keluar dan mulai berjualan. Tapi, apa yang dia harapkan tidak seperti kenyataannya. Sudah 2 jam dia berkeliling meski tidak jauh dia berkeliling karena dia belum tahu banyak tentang daerah baru rumahnya. Namun tidak ada satu orang pun yang membeli. Hari pun mulai sore namun hanya ada 2 orang yang membeli pisang goreng buatan Chelsea.

"Uda sore gini.. cuma 2 orang yang beli. Pisangnya masih banyak lagi.. ternyata susah ya cari uang.." Chelsea sangat merasa lelah dari siang berjualan. Akhirnya dia memutuskan untuk pulang karena karena hari sudah sore.

Saat sampai dirumah dia bergegas ke kamar mamanya dan berkata pada mamanya " Ma.. Chelsea abis jualan pisang goreng, tapi cuma laku 5.. karena sisa pisangnya masih banyak kita makan pisang goreng aja ya ma." Namun mama nya Chelsea tidak membalas sepatah kata pun.

"Besok aku harus coba lagi..siapa tau besok pisangku laku." kata Chelsea dengan bersemangat. Chelsea pergi ke kamarnya dan dia memeriksa uang sisa tabungannya yang masih ada dan uang hasil jualan tadi siang. Setelah dia hitung-hitung ternyata cukup untuk membeli bahan jualan pisang goreng besok.

...

Chelsea bangun pagi-pagi dan dia segera melangkahkan kaki nya dari tempat tidur untuk pergi ke pasar. Meski dia belum tahu pasarnya ada dimana. Dia akhirnya mencoba bertanya kepada ibu-ibu yang sering ke pasar.

"Pagi ibu-ibu, saya mau tanya dong bu. Saya kan penghuni baru disini jadi belum tahu banyak soal daerah disini. Ibu-ibu bisa antar saya ke pasar ngga ya? tanya Chelsea pada ibu-ibu yang ada depan rumah sambil menyapu halaman.

"Oh eneng ya yang baru pindah itu. Hayu atuh neng ibu anter kebetulan ibu mau ke pasar beli sayur buat masak." kata salah satu ibu-ibu yang ada.

Seperti anak orang kaya yang lainnya yang tidak pernah ke pasar, Chelsea juga tidak biasa dengan keadaan pasar yang jorok dan bau. Tapi,dia mencoba untuk tetap masuk untuk membeli pisang agar bisa jualan. Chelsea sebenarnya bingung dimana ada yang jual pisang bagus namun saat dia masih melirik-lirik ke sekitar ibu yang tadi menemani Chelsea menegur Chelsea.

"Eneng ke pasar the mau beli naon?" Chelsea menjawab "Mau beli pisang bu untuk jualan saya." Ibu tadi melanjutkan "Oh pisang.. saya ada langganan neng orang yang jual pisang bagus di ujung situ." sambil menunjuk satu lapak yang dijaga oleh seorang kakek.

Sesampainya Chelsea dan ibu tadi dilapak itu Chelsea dengan tidak sabar ingin membeli pisang yang dia cari. Namun, diluar perkiraannya harga dari pisang yang dia ingin beli lebih mahal.

"Yah ternyata harga nya lebih mahal ya.. kalo aku maksa beli perlengkapan lain ngga cukup uangnya." bisik Chelsea pelan. Meski begitu si kakek mendengar dan berkata "Cu.. kalo kamu mau pisang yang tadi kamu pilih, kamu bayar sebisa kamu saja.." Chelsea langsung berkata "Loh nanti kakek rugi dong?" Sang kakek melanjutkan "Ngga apa-apa cu.. hitung-hitung sedekah, kakek ngga mau ambil untung banyak juga kok."

Chelsea hanya terdiam memikirkan sang kakek yang sudah tua saja mau rela berkorban demi orang lain meski dia rugi. Sedangkan dulu dia hanya memikirkan dirinya sendiri dan menjadi anak yang harus dituruti semua keinginannya tanpa mau mengerti orang lain. Setelah dari lapak kakek tadi Chelsea dan ibu tadi yang masih menunggu menuju ke lapak lain untuk mencari perlengkapan lain yang masih dibutuhkan. Akhirnya mereka sampai dirumah masing-masing. Sesampainya di rumah Chelsea langsung pergi ke dapur dan menyiapkan pisang goreng dagangannya.

"Ah akhirnya jadi.. langsung pergi jualan aja deh.." kata Chelsea dengan semangat untuk berjualan. Ya.. seperti biasa Chelsea berjualan keliling kampung. Meski kali ini pisang goreng Chelsea lebih laku dari kemarin namun tetap saja keranjang yang dibawanya untuk berjualan tak kunjung kosong. Chelsea akhirnya pulang pada siang hari membawa nasi bungkus yang berisi ayam untuk makanan dirinya dan mamanya. Begitulah Chelsea melawati hari-harinya. 

PerubahanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang