Entah apa yang membuat Jimin gelisah, sedari tadi saat Jimin sedang menuju kamar Jungkook dia berkeringat dengan berlebihan. Lebih banyak dari biasanya.
Tanpa mengetuk pintu Jimin membuka pintunya dan matanya langsung membulat saat melihat Keadaan kamar jungkook peserta penghuninya.
"JUNGKOOK?!!"
____________
"Jelaskan!" Pukul sepuluh siang tepat. Jimin menarik adiknya juga Taehyung yang sedang berada di dalam kamar dengan keadaan berantakan.
"Uhmm..hyung, maafkan kookie" cicit Jungkook.
"Maafkan aku juga hyung." Lirih Taehyung.
Jimin memijit pelipisnya pusing, sedangkan Yoongi mengusap punggung jimin untuk meredakan kemarahan kekasihnya.
"Biar aku saja. Kau istirahatlah" bisik Yoongi. Jimin mengangguk lalu menyandarkan tubuhnya di bahu Yoongi.
"Ada apa dengan kalian? Kalian mau melakukannya tanpa hubungan yang jelas? Bahkan kalian masih kuliah semester dua." Ujar Yoongi sembari menatap dua anak itu dengan mata tajammya.
Taehyung dan jungkook menunduk takut dan bingung menjawab apa.
"Maaf, sebenarnya aku dan jungkook sudah berpacaran" jawab taehyung.
Jimin membulatkan matanya mendengar ucapan taehyung. Sejak kapan mereka berpacaran? Dan kenapa tidak memberitahunya?
Jimin hendak membuka mulut tapi Yoongi dengan cepat memberi gestur agar Jimin tetap diam.
"Sejauh apa kalian melakukannya?"
Tubuh taehyung dan jungkook menegang mendengar pertanyaan Yoongi yang cukup menusuk. Jungkook menelan ludah kasar. Begitupun Taehyung.
"K-kami hanya sampai tahap b-berciuman" jawab taehyung ragu.
"Benar?"
"D-dan sedikit meraba" cicit Jungkook.
"Astaga..sudahlah hyung, lebih baik kita kembali ke kantor. Biarkan mereka tau kesalahan mereka. Jam makan siang sebentar lagi" ucap Jimin dingin. Jimin berdiri lalu menuju dapur untuk mengambil handphone Yoongi dan tasnya.
"Makanan sudah siap. Kalian tinggal memakannya. Jangan berbuat hal yang aneh-aneh lagi" tegas Jimin kemudian langsung keluar dari apartemennya.
"Dengarkan perkataan hyungmu kook. Jangan sampai kalian melakukan hal yang tidak dibolehkan. Ingat ajaran hyungmu kook. Dan tae! Kau juga harus menahan hormonmu. Posisi kita sama jadi jangan pernah permalukan seme hanya karena hormonmu" setelah itu Yoongi langsung pergi menyusul Jimin.
Yoongi masuk ke mobilnya setelah mencari-cari jimin yang menghilang. Bukan menghilang, hanya saja Jimin langsung menuju mobil Yoongi untuk menangis.
Dia merasa gagal menjadi Hyung yang baik. Dia merasa gagal dalam mengajar Jungkook. Dia juga sudah gagal memberi contoh yang baik untuk jungkook karena dia juga sudah melakukannya dengan Yoongi.
Saat Yoongi masuk kedalam, Jimin langsung menghapus air matanya dan menghadap luar jendela.
"Jangan benci Jungkook, hm?"
Jimin menghadap Yoongi lalu mengangguk sambil tersenyum.
"Apa lebih baik jungkook ikut denganmu tinggal dirumahku? Kau jadi bisa mengawasinya. Jungkook juga bisa meringankan bebanmu untuk mengurus aera." Usul Yoongi.
"Aku takut merepotkanmu hyung" jawab jimin.
"Tidak sama sekali. Nanti malam kalian pindah ke rumahku." Ujar Yoongi.
![](https://img.wattpad.com/cover/231550272-288-k669392.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Love You Secretary Park
RandomCerita tentang seorang Park Jimin pecinta kerapian, kebersihan, dan penurut. Juga tentang Min Yoongi, single dad beranak Satu. Seorang CEO Min's multicompany. Membutuhkan Sekertaris yang cekatan, rapi dan penurut. Lanjutan? penasaran? lanjutt baca...