tiga

150 16 4
                                    

ADA WARN DIKIT JGN BACA KLO MASIH DIBAWAH UMUR. DAN DIMOHON UNTUK TIDAK EMOSI-!

Sesuai perkataan Yoongi tadi siang, Jimin pulang bersama Yoongi ke rumahnya. Rumah Yoongi jelasnya. Atau lebih baik disebut mansion?

"Mommy" panggil aera 

"Ya sayang? Kenapa?" Tanya Jimin sembari membenahi rambut aera yang berantakan. Mereka sudah sampai di rumah Yoongi. Dan sekarang Jimin sedang bermain di ruang tamu.

"Mommy, uncle kook tida kecini?" Tanya Aera

"Uhmm..tidak tahu, memangnya kenapa?"

"Aela lindu uncle kook"

Astaga..Jimin hampir saja memekik gemas melihat Aera yang sedang mempoutkan bibirnya. Jimin akhirnya tertawa gemas karena tak sanggup menahan kegemasannya.

"Ada apa ini?" Suara berat Khas Yoongi menginterupsi Jimin dan Aera yang sedang bercanda.

"Ini daddy..aera merindukan uncle kook" kekeh Jimin. Yoongi membulat mendengar penuturan Jimin, bukan, bukan saat aera rindu dengan jungkook hanya saja panggilan Jimin kepadanya sedikit mengganggu pendengarannya.

"Apa? Coba ulangi"

"Aera merindukan jungkook" jawab Jimin.

"Bukan, bukan yang itu, satunya"

"Ini daddy..-"

"Kau panggil aku apa?" Mata Jimin membulat setelah mendengar ucapan Yoongi. Mampus. Pasti Jimin tidak akan selamat nanti. Karena Yoongi akan sangat tergoda kalau jimin memanggilnya daddy. Tapi bukan berarti dia akan tergoda kalau aera yang mengucapkannya.

"Tunggu aku dikamar" bisik Yoongi di telinga Jimin. Beruntungnya Aera sudah mengantuk jadi Yoongi tinggal memindahkannya ke kamar lalu aera akan tertidur dengan sendirinya.

"T-tap-"

"Sekarang jim"

Jimin dengan kaku melangkah ke kamar Yoongi yang didominasi dengan warna hitam dan putih. Sampai disana, Jimin hanya berbaring di ranjang king size milik yoongi sembari bermain ponsel Yoongi. Ponselnya terlalu membosankan untuk dilihat jadi dia memainkan ponsel Yoongi.

Setelah menunggu sekitar dua belas menit, Yoongi datang dengan smirk khasnya. Jimin yang terlalu asik dengan ponsel Yoongi sampai tidak sadar kalau yoongi sudah mengunci kamarnya.

Dengan santai, Yoongi naik ke atas tubuh Jimin dan menjatuhkan tubuhnya di sana. Jimin memekik kaget bahkan ponsel Yoongi tergeletak mengenaskan di bawah..

"H-hyung"

"Ya sayang?" Jantung Jimin berdebar halus saat Yoongi memanggilnya sayang.

"K-kau mau a-apa?" Tanya Jimin sembari menahan rasa gugupnya karena Tangan Yoongi mengelus perutnya yang masih terbalut hoddie putih milik Yoongi.

"Aku sudah tidak bisa menahannya, kau sangat cantik sayang" ucap Yoongi. Wajahnya mendekat dan detik itu juga Yoongi menyatukan bibirnya dengan bibir Jimin. Melumatnya tanpa ampun seolah bibir itu adalah makanan kesukaannya.

"Hnnggh"desah Jimin tertahan dengan bibir Yoongi. Tangan jimin bergerak menjambak halus rambut Yoongi. Sedangkan matanya terpejam.

Yoongi menjauhkan wajahnya dan beralih ke leher putih bersih milik Jimin. Mengecupnya, menjilat, menyesapnya hingga menimbulkan ruam kemerahan yang pastinya akan membekas kurang lebih tiga hari. Kemudian gerakannya berpindah ke dada serta perut datar jimin dari hoodie yang tersingkap.

"Aahh hyungh"

Yoongi mengumpat dalam hati saat mendengar desahan Jimin yang sangat erotis di telingannya. Tangannya dengan tidak sabaran melepas hoodienya yang terpasang di badan Jimin.

Love You Secretary ParkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang