Kim Taehyung

541 42 2
                                    

" BUGH "

Tinju terakhir berhasil ia layangkan. Lawannya tergeletak tak berdaya bersama 4 orang lain yang kondisinya tak jauh berbeda. Penuh memar, bercak darah dan tak sadarkan diri.

Tak salah memang jika ia di juluki Iblis. Lihat saja wajahnya yang datar tanpa ekspresi setelah menjatuhkan 5 orang musuh seorang diri.

Tak ada sedikitpun sesal, gelisah, amarah, kegembiraan bahkan kepuasan, apapun itu, tak ada yang nampak. Dingin dan Kosong.

Ia hanya memandang acuh ke arah sekumpulan pelajar yang beberapa waktu lalu tiba-tiba saja mengepung dan menantangnya berkelahi.

Taehyung sempat abaikan tentu saja.

Tapi mereka keras kepala. Langsung menyerang ketika Taehyung hendak melenggang pergi. Mau tak mau ia melawan. Jelas, kalah bukan pilihan.

Nafas yang tadinya memburu kini kian mereda.

"Sssttt "

Ia mendesis, sekujur tubuhnya mulai terasa berdenyut-denyut. Ia bisa membayangkan, esok hari badannya akan di penuhi memar dan goresan.

" Hahhh "

Hembusan nafas ringan ia keluarkan. Sungguh, lukanya ini tak seberapa, ia sudah terbiasa. Yang jadi masalah itu lecet dan goresan di permukaan wajahnya. Bukan taehyung kesal karena wajah tampannya cacat, ia pria, tak terlalu peduli dengan satu dua bekas goresan. Ia hanya takut dengan reaksi orang-orang terdekatnya. Itu pasti akan menimbulkan masalah dan keributan yang jauh lebih besar. Membayangkannya saja ia enggan.

Sebetulnya Kim taehyung masih beruntung. Lawannya segerombol anak SMK sebelah yang hanya berbekal bogem mentah. Bukan para preman dengan senjata tajam. Jika preman yang ia lawan, entah bagaimana nasibnya. 1 vs 5 jelas bukan pertarungan yang seimbang.

" Plok....plok...plokk... plokk.. WAHH... Daebak... Luar biasa"

Taehyung sontak membalikan badan. Matanya bertemu pandang dengan anak berseragam SMK 5, Sama seperti lawan yang ia hajar barusan.

Anak itu bertepuk tangan dengan jeda dan ritme di setiap tepukannya. Terdengar seperti ejekan dari pada pujian bagi Taehyung.

"Wahh... Apa kau pernah melihat dirimu sendiri saat bertarung? tadi itu keren sekali. Daebak. Upper cut mu sungguh akurat, menghajar langsung ke titik fatal, sekali pukul minghyuk sunbaenim tumbang. Lalu kau melakukan tendangan berputar ke kepala KAI sunbaenim, hook dan tinju mu juga keren. Semua serangan yang kau luncurkan penuh dengan perhitungan, tak ada satupun gerakan yang sia-sia. Tiap serangan menghancurkan musuh dengan telak. Wahhhh... Sungguh.. aku bahkan tak bisa berkata-kata.. "

Taehyung hanya memandang anak itu dari ekor matanya. Ia masih siaga. Berjaga-jaga jika anak itu akan menjadi lawannya yang berikutnya.

" Woahhh tenang kawan, tatapanmu itu seolah ingin mengulitiku hidup-hidup. Santai saja, aku hanya penonton disini. Bukan salah satu dari mereka "

Anak aneh itu mengangkat kedua tangannya seperti tanda menyerah, tapi gesture badan, nada bicara dan exspresi wajahnya tak menyiratkan submission sedikitpun. Bahkan ketika dengan mata kepalanya sendiri ia melihat Taehyung menghajar 5 orang sekaligus, ia tak terlihat ketakutan. Sorot matanya justru memancarkan ketertarikan dan kegembiraan yang luar biasa. Layaknya anak kecil yang di beri hadiah oleh Santa. Anak ini jelas bukan pelajar biasa, sikapnya terlampau santai dan berani. Taehyung yakin, pria ini tak jauh berbeda dengannya, bisa jadi anak itu seorang veteran.

Kembali menghela nafasnya, Kim Taehyung membalikan badan, hendak memungut tas dan jaket jurusannya yang teronggok di pinggir jalan. Ia menarik scraf yang mencuat dari salah satu kantong tasnya. Melilitkan scraf merah kecil itu ke telapak tangan tangan dan buku-buku jarinya, di akhiri simpul mati yang ia ikat dengan bantuan gigi dan tangan kirinya.

Angel & Demon (MinV/MinTae)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang