Seseorang berpakaian tertutup memasuki sebuah caffe yang cukup sepi, hanya ada beberapa pemuda di sudut ruangan.
Dia duduk dan mulai bergelut dengan keyboard laptopnya.
Entah kenapa, dia tertarik untuk melihat para pemuda itu, dan tersenyum kecil di balik masker nya saat mereka tertawa terbahak-bahak. Tak terlihat jelas siapa mereka, tapi terasa tidak asing.Dering telpon mengalihkan perhatian nya.
"Halo, Al?"
"Kamu dimana?"
"Caffe biasa kita nongkrong"
"Aku kesana ya, tungguin"
Kaira anindia, terkekeh kecil setelah obrolan singkatnya dengan Alan. Pengagum Kaira secara terang-terangan, Kaira menyukai Alan.
Tak sampai setengah jam, Alan telah berada di hadapan Kaira
"Kamu ga gerah apa, siang-siang gini pake hoodie item, masker juga ga dilepas"-Alan
Kaira memilih tetap dengan laptopnya dan tidak menggubris Alan. Mulai kesal, dengan gerakan cepat pria itu melepas masker Kai.
"Kai, aku lagi ngomong ini"
"Bentar, Al. Dikit lagi"
"Aku pesen minum dulu deh"
Tak butuh waktu lama untuk memesan minuman, Alan hanya suka Cappuccino. Dan membeli 1 porsi cake untuk Kai.
"Yang nongkrong di pojok itu, bukan nya Saka sama geng nya ya?"
"Iya kah? Pantesan kek kenal. Muka kamu kenapa, Al?"
"Saka itu secret admirer kamu, aku gasuka liat dia"
"Pft, mana ada dia suka sama aku, Al"
"Kamu suka dia?!"
Wajah Alan tampak tidak bersahabat.
"Aku lebih suka kamu daripada kak Saka" Kaira terkekeh.
"Yaudah hayuk!"
"Apa?!"
"Jadian"
"Gamau"
"Kenapa?"
"Kamu sendiri tahu alasannya" Kai mulai menutup laptopnya dan menarik sepiring kue di depan Alan.
Alan menarik hoodie Kai kesal. Tampak lah kerudung hitam yang dia sembunyikan dibalik hoodie nya.
"Berapa kali aku bilang, Kai. Aku bisa masuk ke agama kamu, buat kamu."
"Kamu gabisa lakuin hal itu cuma buat aku, tapi dari hati kamu sendiri. Bukan buat wanita kaya aku"
"Aku bisa, kalau kamu mau nunggu aku, aku mau belajar, dan alasanku untuk berubah bukan kamu, tapi memang hatiku sendiri, Kai. Ajari aku"
Kai hanya menunduk dan tersenyum kecil.
Ah.. Lebih tepatnya 'Getir'.Al, sikap kamu yang seperti ini membuatku berharap. Ini salah, ini tidak benar, ke tidak pastian ini membuatku bahagia. Amin kita berbeda, perkara kita tidak sekecil yang kamu kira.
-Kaira anindia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kaira & Alan (✔)
Short StoryAlan, mengapa amin kita berbeda? Jangan lupa vote dan krisan nya😉