Kaira & Alan (✔)

02

"Habiba, mau bareng ke depan ngga? Kita yang terakhir hari ini"

"Boleh, Kai"

2 wanita berkerudung itu mulai berjalan menuju gerbang kampus sambil sesekali mengobrol.

"Oh iya, Kai. Aku mau nanya sesuatu deh"

"Tanya aja"

"Kamu sama Al gimana?"

"Entahlah, agama itu, sangat penting buatku"

"Padahal kalian cocok banget"

"Makasih, Biba. Sekarang aku mau fokus kuliah dulu, soal Alan bisa difikir nanti-nanti"

Tak ada obrolan lagi sampai di pelataran kampus. Disana, Kaira terdiam sebentar, kenapa ada Alan? Dia hanya ada kelas pagi hari ini, dan sekarang pukul 5 sore.

Alan berlari kecil menghampiri Kai.

"Mau aku anter pulang?" Alan tersenyum setelah mengatakan nya.

"Gausah, Al. Aku bisa naik ojek" Kai membalas senyuman Alan.

"Sama aku aja, di mobil ada Mega kok, gapapa kan? Mau ya? Pliiss"

"Yaudah, gapapa"

Hati Kaira tergelitik ketika Alan memasang wajah melasnya.

_mobil_

"Kak Ira!"

"Hai, Mega..."

"Aku kangen banget, pengen main ular tangga lagi, sama kak Ira, hehehe"

"Iya, kapan-kapan kita main bareng lagi ya, tapi ngga sekarang, udah sore"

Kaira dan Mega memang dekat, dan tentunya dikenalkan oleh Alan. Mega masih kelas 2 SD, dia gadis yang manis.

"Emang ya, kalau udah satu ruangan, abang nya dah jadi nyamuk"

"Kak Ira, denger ga? Kaya ada yang ngomong tadi"

Diakhiri sentilan kecil dari Al.

-

Sampai di depan rumah Kai.

"Besok aku tanding basket, mau dateng? Waktunya ga bentrok sama jadwal kelas kamu kok"

"Boleh"

"Yaudah, besok aku jemput ya"
Alan dengan cengiran khas nya, kembali membuat hati Kaira berdegup lebih cepat.

Esok nya

Di lapangan ini, saksi dari lincahnya pergerakan Alan, dan senyuman manis yang tak henti-hentinya Kaira tunjukkan.

Alan dan tim nya memenangkan pertandingan, disaat teman-teman nya bersujud. Alan menyatukan tangannya, kemudian menunjuk dada.

Senyum manis Kai berubah menjadi senyum kecut.

Lapangan ini adalah saksi dari diam nya Kaira anindia, setelah melihat cara bersyukur Alan yang berbeda.

Alan, mengapa amin kita berbeda?
-Kaira anindia