Prologue

2.6K 171 0
                                    

Tay Tawan dan New Thitipoom.

Dua sejoli yang telah menjalani hubungan romantis selama tiga tahun. Siapa sangka sebenarnya di awal mereka saling mengenal, kata 'benci' lebih terasa daripada beramah tamah. Kedua aura saling bersitegang tak dapat dielak dari keduanya.

Setiap kali Tay bertemu New, ia merasa jengkel.

Setiap kali New bertemu Tay, ia merasa muak.

Selalu seperti itu, bahkan teman-teman di sekitar mereka dapat merasakan kebencian yang begitu dalam di antara dua individu tersebut. Mereka pun juga tidak berani ikut campur ketika keduanya sudah saling berucap kata kasar andalan pada satu sama lain.

Untungnya, semua sudah dahulu kala. Oh bukan, tidak di zaman purba. Itu terlalu jauh. Maksudnya, beberapa tahun yang lalu sebelum di akhir masing-masing dari mereka mengucapkan kata 'damai'. Ya, benar sekali. Mereka menjadi teman. Suatu hal yang melegakan jiwa bagi sanak kawan sekitar.

Jika diumpakan… seperti sebuah akhir dari perang dunia dan perang dingin.

Terdengar hiperbola, tapi memang begitu kenyataannya.

Kalian pasti pernah mendengar sebuah kalimat yang tidak asing di telinga. Suatu pernyataan dimana benci dan cinta itu hanya beda tipis. Setipis benang, bahkan mungkin dalam beberapa kondisi lebih daripada itu.

Awalnya Tay dan New tidak percaya dengan hal-hal seperti itu. Mereka menganggapnya mitos belaka. Mustahil terjadi, walaupun di kehidupan nyata memang ada yang sudah mengalami. Tidak hanya satu bahkan, banyak. Entah berapa.

Dan seakan telah ditebak sebelumnya, mereka benar-benar mengalami 'mitos' tersebut.

Benih-benih cinta muncul begitu saja di antaranya. Kepedulian berlebih mulai terasa, segala afeksi semakin membuat mereka saling terpikat. Sentuhan ringan yang kadang hanya sekedar merangkul atau meletakkan tangan pada lengan, justru membuat jantung keduanya berdegup kencang.

Hal sederhana itulah yang justru membuat Tay dan New semakin sadar bahwa memang keduanya telah berada di tahap jatuh cinta. Bukan lagi disebut dua lelaki dengan status teman biasa. Teman tapi mesra? Ah… definisi yang bagus. Kawan mereka pun juga beranggapan demikian walaupun sering pula ditolak dengan berbagai alasan tak masuk akal.

Tepat tiga tahun yang lalu, keduanya pun berakhir tak menolak lagi. Status berubah menjadi pasangan kekasih secara resmi. Tak ada lagi yang perlu disembunyikan dari masing-masing individu. Seperti ada malaikat cinta berterbangan di sekeliling mereka, menembakkan panah-panah hati tepat di jantung keduanya. Suasana romansa terindah.

Kemudian sebuah ide muncul di pikiran Tay pada suatu hari di tengah acara kencan mereka yang entah ke berapa kali saat itu. Mereka duduk bersama di sebuah taman, bersandar pada pohon yang sama—begitu menikmati pemandangan sekitar.

Tay memiliki ide tentang bagaimana rencana setiap merayakan hari jadi hubungan mereka. Ya, setiap. Itu berarti akan ada tradisi di dalam hubungan di tahun-tahun selanjutnya. New menanggapi sang kekasih heran karena jarang sekali ia melihat lelaki di sampingnya itu mengajukan sebuah pemikiran acak.

Ide tersebut adalah Tay dan New merayakan anniversary dengan pergi beraktivitas di luar ruangan dan setiap tahunnya mereka bergiliran menentukan tempat dan kegiatan yang akan dilakukan. Sebuah hal menarik dan tentunya mengasikkan. Apalagi jika diketahui bahwa keduanya senang sekali menjelajah.

Sepasang kekasih itu pun sepakat dan tradisi tahunan tersebut dimulai.

Tahun pertama, keduanya berkeliling kota menggunakan mobil—ide dari New. Pergi ke tempat-tempat yang jarang sekali terjamah oleh orang. Mereka menemukan banyak sekali 'surga tersembunyi' saat itu. Tay memotret berlimpah momen di perjalanan ini, New pun tak jarang juga menjadi objek foto dari sang kekasih.

Tahun kedua, kali ini Tay yang mengusulkan kegiatan. Ia membawa New pergi piknik di pinggir sebuah sungai yang tenang. Mereka sekaligus pula memancing disana. Hasil tangkapan lumayan banyak sehingga memutuskan untuk beberapa disantap di tempat dan sisanya dibawa pulang—diberikan pada teman-teman.

Tahun ketiga, kembali pada New. Saat itu cuaca tidak begitu panas namun cukup terik. Ia memutuskan agar mereka berenang di pantai. Ya… tidak sepenuhnya berenang, lebih tepatnya adalah bermain air. Kemudian sambil menunggu matahari terbenam, keduanya menikmati kelapa muda yang sangat menyegarkan.

Tak terasa sebentar lagi memasuki tahun keempat dan itu artinya Tay lah yang akan membuat rencana. Sudah ada beberapa hal yang terpikirkan, namun ia masih harus meyakinkan kembali apakah rencana tersebut aman untuk dilakukan.

Kali ini Tay akan membawa New pergi berkemah di sebuah tempat perkemahan keluar dari kota. Ini adalah pertama kali bagi pasangan kekasih tersebut akan pergi ke alam bebas. Jadi tentu saja keduanya sangat tidak sabar.

Tay hanya bisa berharap bahwa semua dapat berjalan lancar dan terencana dengan baik.

Semoga saja.

HOMEMADE CAMP • taynew ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang