kantor Chan

9 1 0
                                    

Han Na pulang ke apartemennya dengan perasaan yang campur aduk. Bingung, resah, gelisah, marah. (Kaya gado gado. Nah, laperkan jadinya :v). Ia berusaha menahan perasaannya saat itu di depan banyak orang, hingga ia menuju apartemennya.

Di apartemen, Alya sedang memasak pasta sambil membuat smooties. Pasta yang sama dengan yang di restoran tadi. Han Na tak sengaja mencium aroma pastanya yang membuat air matanya meleleh tak terkendali.

"Anyeong, gua pulang"

"Oh, hai. Gimana ? Lancar  ?"

"Gak"

"Loh, kenapa ?"

"Gua capek, gua mau istirahat dulu"

"Oh, ok. Tapi lu ga papa kan ?" Tanya Alya khawatir.

"Im OK. Dont worry" balas Han Na sambil membuat bulatan dengan jari jempol dan telunjuknya (👌🏻), raut wajah nya memperlihatkan senyuman terpaksa.

"Yaudah deh kalo gitu, selamat istirahat ya" timpal Alya mengerti dengan keadaan sahabatnya saat ini.

"Ok, thanks ya" lalu berlalu menyembunyikan air mata yang tak kuasa ia tahan.

(Dikamar)

Han Na berdiri didepan kaca dengan make up yang sudah luntur karena air matanya. Ia tak kuasa menahan tangisyang sedari tadi ia sembunyikan. Hingga tas selempangannya terjatuh. Akhirnya ia pun tak sanggup berdiri dan jatuh terduduk. Masih dengan air mata yang mengalir dipipi ia meratapi nasib hidupnya. Kaca didepannya adalah teman kesendiriannya.

"Apa aku kurang cantik ? Apa aku kurang baik ? Apa aku terlalu sibuk sampai tidak memikirkan dia ? Apa mungkin karena ini semua cintanya pudar padaku ?. Kenapa ? Kenapa harus aku ?" Lirihnya dengan suara gemetar.

"AH.... KAU GILA KIM HAN NA"
(PRANK)
Dengan amarah ia memukul kaca di hadapannya sampai pecah, yang membuat tangannya berdarah. Rasa sakit tak ia rasakan hanya cairan merah yang keluar dari tangannya yang dapat ia lihat.

Mendengar suara pecahan di lantai atas, Alya langsung bergegas menaiki tangga, dan menghampiri Han Na. Sesampainya di kamar Han Na ia terkejut melihat dua hal yang menghawatirkan. Satu, kaca pecah yang dapat melukai, satu lagi tangan Han Na yang berdarah.

"YA! Ada apa dengan mu ?, kenapa sebenarnya ? Bukannya kau sering bercerita kalau ada masalah" Alya langsung memeluk Han Na, dan dapat merasakan jantungnya berdegub kencang sekali.

"Biar aku obati lukamu dulu" suguh Alya. Han Na hanya pasrah dan Alya membantunya berdiri.

****

"Kenapa lu sebenarnya ?"

"Gua ga papa" tatapan Han Na  kosong.

"Bohong"

"Changbin"

"Kenapa lagi dengan hubungan kalian ?"

"Es"

"Hah?!"

"Dingin"

"Lha gua kira es apaan. Tapi, itu yang lu buat ke gua sekarang" kata kata Alya berhasil memalingkan pandangan Han Na. "Sikap lu ke gua dingin. Lu sendiri pernah buat sw "perlakukan orang lain sebagai mana kamu ingin diperlakukan" ". Kalimat Alya kembali berhasil membuat tangisannya pecah. Alya merentangkan kedua tangan nya mengisyaratkan tawaran memeluk. Han Na pun menerimanya walau air matanya terus mengalir.

*****

Sementara di sini, ada seorang laki laki (siapa lagi klo bukan Changbin:v ) yang sedang stress dengan ulahnya sendiri. "Kok bisa bisanya gua gitu ke dia. Setelah hilang 2 tahun ga ada kabar, trus gua balik dan buat dia nangis pas ketemu. AH...S**T. Kayaknya gua makin frustasi sama pertunangan ini. Masa iya sih gua di jodohin ama orang yang gak gua suka sama sekali. Malahan gua benci ama dia." Ia mengacak acak rambutnya frustasi. "Mungkin gua ke basecamp ada solusi dari temen temen keknya. Yaudah deh gua ke basecamp aja daripada gak tau mau kemana". Akhirnya mobilnya melaju kearah basecamp.

Sesampainya disana, ia tak melihat seorang pun, dan akhirnya memustuskan untuk menunggu sambil membaringkan punggungnya di sofa depan basecamp. Lima belas menit berlalu, namun tak seorang pun datang. Ia pun memutuskan ke kantor perusahaan Bangchan.

Sesampainya disana, ia langsung ke ruangan Bangchan yang berada di lantai 21. Tanpa menanyakan nya ke pada Resepsionis atau karyawan kantor. Ia sudah tau kantor temannya itu. Hingga sampai di ruangan Chan, tanpa aba aba Changbin membaringkan tubuhnya di sofa ruangan Chan, seperti yang ia lakukan di basecamp tadi.

"Tumben bener ke kantor gua. Kenapa lu ? Ada masalah ?"

"Tau aje lu"

"Masalah apa ? Masalah asmara ama Han Na lagi ?"

"Eh, kok lu tau bang ?"

"Yaiyalah tau. Asal curhat, seringnya tentang asmara. Kan gak mungkin lu suka ama yang lain selain dia. Apalagi kalian pacaran"

"Iya sih. Gua gak ngerepotin kan ?"

"Dari tadi juga udah ngerepotin. Dikira ama resepsionis siapa datang datang nyelonong masuk. Kek peneror atau perampok gitu". Kata Chan jujur. (Chan ngomongnya suka bener °_°).

"Hehe... Mian. Gua gak bermaksud gitu"

"Iya. Gua cuma bercanda. Ha.. ha. Mau minum apa ?"

"Mineral dingin aja. Thanks ya" sambil membuka jaket kulit hitam yang ia kenakan.

"Its ok no problem"

"Jadi tadi tu gua ngajak dia ke restoran. Trus pas disana sikap gua dingin ke dia. Trus di sedih, nangis---"

"Keknya sering banget lu nyakitin dia" selah Chan.

"Soalnya itu pertemuan pertama gua, abis gua ngilang ga da kabar selama dua tahun".

"Trus ?"

Akhirnya Changbin cerita semua yang terjadi tadi, dan juga masalah yang sedang menimpanya. Chan hanya mendengar, karena jika Changbin bercerita ia hanya ingin didengar. Setelah habis curhat panjang kali lebar, Changbin pun pamit pulang ke Basecamp.

"Kalo gitu gua pamit ke basecamp" sambil mengambil jaket yang ia lepas tadi.

"Ok, tiati entar, kena ama satpam di depan"

"Iya iya. Thanks. Bilang juga klo gua gak macem macem. Pas kelepas bentar udah dipanggil lagi"

"Sip... aman tu"

(Changbin pov)
Gua pun jalan menyusuri koridor kantornya Chan. Ni anak, usia segitu udah megang perusahaan aja. Apalah daya gua yang terus terikat apa nyokap. Tu anak emang seneng banget kayaknya dibebaskan kek gitu ma bokap nyokapnya. Lha gua soal percintaan aja payah dijodohin. Yang gua lakuin cuma bisa gua dijalani tanpa bantahan. Sekali gua bantah paling dicoret dari KK. Mau makan gua apa klo udah dicoret.

Dan gua sampai di parkiran mobil trus melajukan mobil kesayangan gua ini ke arah basecamp. Dijalan, gua terus khawatir sama Han Na. Takut dia kenapa napa abis gua diemin tadi. Gua jadi bingung sebenarnya gua harus ke basecamp atau ke apartemen Han Na dulu. Keknya pilihan yang terbaik ke basecamp dulu, cari solusi yang tepat, baru gua minta maaf.

Sesampainya di basecamp gua liat ada Felix ama cewek. Dari postur tubuhnya gua kayak kenal, tapi siapa ya. Gua pun memutuskan untuk keluar dari mobil bermaksud menghampiri tu cewek. Tapi, si Felix malah ngajak dia ke masuk basecamp. Masa sih Felix punya pacar trus mau kenalin ke kami semua.

Gua yang sangat penasaran melanjutkan langkah kaki gua ke arah basecamp. Dan akhirnya gua ingat siapa tu cewek. Dia itu......

Mantan gua.




Gimana nih ceritanya guys ?
Mian, kalo ada typo atau kesalahan lainnya ya.
Jangan lupa vote and comments guys :)

Happy reading reader >○<












Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 05, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dark X Cool  (Changbin x Han Na) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang