First Part

65 11 1
                                    

Kini Jimin sedang duduk di balkon kamarnya. Ia duduk merenung sendirian di balkon kamarnya. Mendongak kearah langit malam.

"Hai bintang, aku sudah lama sekali tidak melihatmu. Hampir 10 tahun sudah aku hanya berbicara padamu tanpa melihat wujudmu. Aku bosan hanya memandangi kegelapan. Aku suka kegelapan malam, tetapi kegelapan yg kini aku liat berbeda dengan kegelapan malam. Gelap, benar - benar hanya warna hitam yg aku lihat. Tidak ada satupun cahaya" monolog Jimin.

"Hyung!" panggil Taehyung tiba - tiba.

"Astaga Tae, kau mengagetkanku" kesal Jimin sambil berbalik badan.

"Hehe, maafkan aku hyung. Bunda sudah menyuruh kita makan malam, ayo kita ke meja makan" ujar Taehyung. Jimin menunduk lalu Taehyung menuntun Jimin.

"Jimin-ah, kau mau makan apa?" tanya Jihyun.

"Apa saja yg ada di meja makan bunda?" tanya Jimin.

"Hanya ada ikan bakar dan ayam goreng, kamu mau yg mana Jim?" tanya Jihyun.

"Bunda mau makan apa?" tanya Jimin balik.

"Dasar Jimin hyung, bunda tanya padamu kau malah tanya balik" ujar Jungkook.

"Ck, kau itu makan lah dengan tenang, nanti kau bisa tersedak loh makan sambil ngomong" ujar Jimin.

"Bunda mau makan ikan saja Jim, kamu mau?" tanya Jihyun.

"Iya bun" jawab Jimin.

Makan malam tersebut menjadi sangat ricuh karena Taehyung dan Jungkook yg saling berdebat siapa yg lebih bodoh. Memang konyol apa yg mereka perdebatkan. Tetapi Jimin bahagia, ia yakin ayahnya sedang bahagia jauh disana, di tempat yg Jimin pun tak tau dimana. Yg pasti Jimin yakin ayahnya akan segera pulang.

"Terimakasih Kook" ujar Jimin saat sampai di ranjangnya dengan dibantu oleh Jungkook.

"Iya hyung, aku mau mengerjakan tugas dulu, kalau butuh bantuan panggil saja aku" ujar Jungkook. Jimin tersenyum dan mengangguk.

Kini Jimin merenung sendirian dikamarnya. Dengan diiringi musik yg disetel Jungkook di kamarnya, yaitu tepat diatas kamar Jimin. Ia merenungkan banyak hal.

"Kemana ayah pergi? Kenapa lama sekali? Apa ayah sudah bahagia jauh disana? Kenapa ayah tidak juga kembali? Aku merindukanmu ayah. Apa kau tidak rindu padaku? Apa kau jg tidak rindu pada bunda, Taehyung, dan Jungkook? Kapan kau akan mengajak kami camping seperti dulu? Aku ingin bersenang - senang bersamamu lagi.

Ayah, aku kesal sekali. Sampai sekarang penglihatanku belum juga kembali. Padahal aku merindukan wajah bunda, Taehyung, Jungkook, juga ayah. Kini aku hanya melihat kegelapan yah. Ini sangat tdk menyenangkan. Aku kesal pada mataku." monolog Jimin sambil menikmati lantunan musik. Lalu Jimin meraba sekitarnya dan berjalan menuju balkon kamarnya. 

"Meski aku tdk bisa melihatmu, aku yakin kalian sedang bersinar terang" monolog Jimin mendongak kearah langit malam. Tiba - tiba seseorang memeluknya dari belakang.

"Hyung..." ujar Taehyung manja.

"Hm? Ada apa Tae?" tanya Jimin berbalik mengusap kepala adiknya.

"Aku kesal dengan tugasku, mereka menyusahkan" ujar Taehyung.

"Bawa tugasmu kesini, hyung akan membantumu" ujar Jimin. Taehyung mengangguk.

Jimin anak yg cerdas. Walau ia buta, tetapi Jihyun tetap menyekolahkannya. Jimin mengikuti home schooling bersama guru yg sudah disewa Jihyun. Guru yg mengajar para anak tuna netra. Dan Jimin cukup berprestasi. Bahkan kecerdasannya sudah sama seperti anak - anak cerdas normal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 20, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LIE (PJM)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang