-pt 1.

879 110 7
                                        

Hari ini, Haechan hanya berniat untuk diam di rumah seharian dan menonton Netflix sambil ber-cuddle ria dengan 'pong' anjing kesayangannya.

Namun, semua niatan tadi hancur ketika lelaki manis itu teringat akan proposal untuk tugas mata kuliah kewirausahaannya dari Mr. Seo.

"Shit! Bisa-bisanya gue lupa deadline pengumpulan proposal minggu depan" teriak Haechan kesal. Lelaki itu segera mencari laptop dan juga notesnya untuk mulai mencicil proposalnya.

Namun, kesialan pun kembali menimpa Haechan saat laptop kesayangannya tidak ditemukan di seluruh sudut kamarnya. Dia pun segera ke kamar kakaknya, tersangka di balik hilangnya laptop kesayangannya itu.

BRAKK!

Pintu kayu yang tidak bersalah itu dibanting keras oleh Haechan.

Sang pemilik kamar yang awalnya terlihat sedang menonton pun terlonjak kaget, lalu beranjak dari kasurnya untuk menyentil jidat lebar adiknya yang bodoh itu.

"Dasar kurang ajar. Kalau masuk tuh ketuk dulu kek, gue heran kenapa si Jaemin sudi temenan ama lo. Barbar banget anjir jadi orang" gerutu Mark sambil melanjutkan acara menontonnya yang sempat tertunda tadi.

"Balikin laptop gue Mark bego!" gerutu Haechan bergerak mendekati si sulung Lee itu. Saat akan menutup laptop yang sedang dipakai menonton oleh Mark, tangannya pun mendapat pukulan pelan sayang dari kakaknya itu.

"Lihat si bodoh ini. Ga usah nyentuh laptop gue, baru barang mahal nich. Lagian laptop lo kan dipinjam sama Jaemunah kemarin. Kalau butuh, ambil aja ke rumahnya."

'Dih ga sudi. Ogah banget ketemu sama orang yang sekarang katanya lagi ngedate itu..' batin Haechan.

Bagaimana Haechan bisa tau dimana posisi Jaemin, hmm.. Jelas saja sahabatnya sendiri yang baru saja mengabari Haechan, jika dia akan pergi dengan pacarnya itu.

Bagaimana Haechan tidak terbawa perasaan dengan sahabatnya itu, bila hal sekecil ini saja selalu dikabari oleh Jaemin.

"Pinjem laptop lo aja bentar kak.. Pleasee.." pinta Haechan sambil mengatupkan kedua tangannya dengan wajah memelas yang tampak sebelas dua belas dengan pong itu.

"NGGA adek. Tunggu bentar," ujar Mark lalu beranjak meraih ponselnya di meja belajarnya.

"Gue udah ngabarin Jaeminunah kalau lo pen make laptopnya.. terus dia bilang, ambil saja ke kafe, pas bet dia lagi ngebawa" ujar Mark sambil menunjukkan layar percakapannya dengan Jaemin.

Hal itu pun membuat Haechan geram dengan kakaknya. Dengan kesal, Haechan menutup keras laptop baru itu dan segera berlari ke kamarnya untuk menghindari amukan Mark.

"Start the war right now- MARK NYEBELIN!" teriak Haechan.

"Anj- Huhh, sabar Mark.. orang sabar pacarnya banyak" ujar Mark sambil mengelus dadanya pasrah, dia pun segera mengambil laptopnya untuk direstart.

"Susah ya memang punya kakak yang sama tidak pekanya dengan si bodoh Jaemin" Haechan tampak menghela napasnya sekilas, sebelum akhirnya bergegas untuk mengambil laptopnya di kafe.

Setelah menghabiskan waktu hampir setengah jam, dia pun mengambil kunci mobilnya di meja belajarnya, namun gerakannya seketika terhenti saat sebuah kotak pink berpita terlihat di sudut meja belajarnya.

Lelaki manis itu mengalihkan perhatiannya ke kotak tersebut sambil mengingat kalau kotak itu adalah hadiah dari Jaemin untuk ulang tahunnya yang ke-18.

Dia segera membuka kotak tersebut sambil terkekeh kecil, mengingat bagaimana dia memberi hadiah tato tangan di pipi sahabat payahnya itu karena telah memberinya lipgloss.

.
-TBC-

Bestfriend [JaemHyuck]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang