prolog

0 1 0
                                    

                            Prolog
                                 .
                                 .

Di sebuah kamar yang bernuansa ungu dan merah muda seorang gadis yang tengah berdiri di depan cermin seraya menatap dirinya. Dia Aqilla Jocha Marcellio yang sering di sapa Ocha itu seorang gadis remaja yang cantik ,putri kedua dari pasangan Arlina Marcellio dan Fery Marcellio.

Dia menatap dirinya seraya tersenyum melihat penampilannya yang mengenakan pakaian sekolah barunya itu, karna ini hari pertamanya masuk SMA Jaya Perwira ,sekolah yang diimpikan oleh semua murid karna prestasi yang diraih sekolah itu dan juga karna 85% Kaum Adam yang ada di sana memiliki paras yang tampan semua, membuat sekolah itu lebih banyak di minati oleh kaum Hawa
Dan itulah membuat Ocha ingin sekali sekolah di SMA Jaya Perwira.

"Ocha cantik deh, apa lagi pake seragam sekolah ini makin tambah cantik, emang cocok Ocha sekolah di sana" ucapnya dan senyum-senyum sendiri melihat pantulan dirinya.
Kemudian wanita paruh baya masuk kedalam kamarnya
"Kamu emang cantik sayang, yaudah ayok turun kebawah kita sarapan dulu nanti kamu telat" ucap Lina mamanya
"Eh,, iya mah,kan Ocha cantiknya turunan dari mama" ucapnya senyum dan langsung memeluk mamanya,kemudian mereka turun menuju meja makan

"Pagi pah "sapanya pada pria paruh baya yang duduk di ujung meja makan sambil membaca koran dan langsung mencium pipi papanya
"Pagi juga tuan putri" jawab papanya dan mengelus kepala putri nya itu dan melanjutkan membaca koran.

Setelah itu Ocah duduk dan mengambil roti yang sudah di siapkan mamanya dan langsung melahapnya.
" Pah , Abang mana? Kok belum turun?"tanya Ocah pada papanya sambil mengunyah rotinya.
Dan tepat saat itu juga Artha turun dari tangga menuju meja makan
"Tuh, Abang kamu" tunjuk papanya menggunakan dagunya pada Artha yang berjalan menuju meja makan

"Cieee yang nyariin Abang" goda Artha saat sampai di ruang makan dan duduk di samping Ocha,Ocha hanya menatap abangnya tanpa menghiraukan ucapan kakaknya itu
"Rindu ya? Masih satu rumah aja udah rindu" kata Artha lagi yang masih setia menggoda Adiknya
"Apaan sih lo bang, Ocha nyari Abang itu karna Ocha takut telat, kan ini hari pertama Ocha masuk SMA" kata Ocha yang udah ngeh dengan godaan Abangnya itu
"Bilang aja iya, gak usah malu malu sama Abang sendiri " goda Artha lagi dan menoel pipi Adiknya gemas
"Paan sih bang, yaudah ayok berangkat ntar telat" ucapnya dan berdiri menarik tangan Artha yang baru saja selesai mengoleskan selai kacang pada rotinya
"Lah dek, Abang kan belum sarapan" kata Artha menahan dirinya dari tarikan Ocah
"Ck, ribet amat sih, ya tinggal makan aja juga bisa kali bang" kata Ocha dan mengambil roti yang ada di piring Artha dan memasukkan roti itu ke mulut Artha
"Dah  ayok ntar telatt!!" Paksa Ocha pada Artha yang menatapnya tajam sambil mengunyah roti yang tadi di sodorkan oleh Ocha
"Sudah-sudah, Artha sana berangkat kasian adik kamu nanti telat "Ucap ayahnya yang sudah tak kuasa lagi melihat tingkah kedua anaknya itu
"Iya iya tunggu" ucapnya pada Ocha "mah , pah kita berangkat dulu ya" ucap Artha pada orang tuanya
"Iya jaga adik kamu baik baik Artha jangan ngebut bawa motornya" ucap papanya
" Iya pah, yaudah kita berangkat dulu"ucap Artha sambil memakai tas nya
"Assalamualaikum"pamit Ocha dan Artha dan menyalimi orang tua mereka dan  berjalan keluar rumah mereka dan Artha langsung menuju bagasi untuk mengambil motor sedangkan Ocha menunggunya di depan gerbang rumah mereka dan kemudian naik ke atas motor Artha dan langsung keluar menuju sekolah

Sesampai di sekolah teman-teman Artha sudah kumpul di parkiran menunggu Artha, saat Artha sedang memarkir kan motor nya teman Artha menatap Artha heran karna Artha datang bersama perempuan, karna selama ini Artha dkk tidak pernah berboncengan atau bahkan bermain dengan perempuan selain teman sekelas mereka

Dan kemudian Artha turun dari motornya berjalan menuju teman-temannya sambil menggandeng tangan Ocha

"Gila ya lo Ta,Diam-diam udah gandeng cewek aja" itu suara Novan yang orangnya emang suka bar bar dan kalo ngomong suka nyelonong aja tanpa di saring seraya memukul pundak Artha

" Iyanih babang Alta udah punya pacal aja" Ucap Diwan alay yang sebelas dua belas sama Novan
Lain dengan satu laki laki yang di samping Novan itu dia hanya diam saja menatap Artha dan gadis di samping Artha tanpa mengeluarkan kan sepatah kata

"Ih,, jijik gue denger lo Wan" ucapnya dan memasang muka jijik karna ucapan Diwan
"Aaaahhh Abwang Altaaaa, masa sama adek bilang jijik si" kata Diwan dramatis dengan gaya yang dibuat alay
"Mimpi apaan gue sebelum masuk nih sekolah,, bisa-bisa nya gue dapat temen kayak lo"ucap Artha bergidik seraya menunjuk Diwan yang terkekeh geli karna gaya alaynya tadi
"Heheheh,, kenalin dong ta" ucap Diwan pada Artha untuk memperkenalkan cewek yang ada di sampingnya itu

"Nih kenalin dia adek gue bukan pacar gue ,dek kenalin teman-teman abang"ucap Artha memperkenalkan adiknya

"bilang dong dari tadi kalo dia tuh adek lo , biar kita gak salah paham, yakan Wan" kata Novan kepada Diwan

"Kenalin babang Diwan Dirgantara , orang paling ter receh dan romantis, dan yang terpenting,orang yang paling tertampan di antara tiga cowok ini" kata Diwan memperkenalkan diri seraya menunjuk Artha dkk dan menjulurkan tangannya untuk berjabat dengan Ocha

"Ocha kak" ucap Ocah dengan senyum mengambil jabatan tangan Diwan

" Dan kenalin gue Abwang Novan Hermawan yang tak kalah tampan juga dan yang paling di gemari para cewek di sekolah ini "ucapnya membanggakan diri
Seraya mengulurkan tangannya pada Ocha

"Ocha kak" jawab Ocha dan mengambil uluran tangan Novan

Lain dengan Novan dan Diwan yang memperkenalkan dirinya dengan kata yang membanggakan diri mereka Cowok yang berada di samping Novan hanya menyebutkan namanya saja

"Zivan" ucapnya dan berjalan masuk tanpa mebalas uluran tangan Ocah

Ocha yang sejak tadi kagum akan ketampanan Zivan itu hanya diam dan menatapnya tanpa berkedip

"Dia emang gitu kayak Es" kata Novan yang memberitahu bagaimana sifat Zivan pada Ocah
Ocha menanggapinya hanya dengan senyum

"Yaudah yuk masuk nanti lo telat " ucap Artha pada Ocha dan di angguki Oleh Ocha kemudian mereka masuk dan  meninggalkan parkiran.

Zivan AfriandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang