Zivan Afriandra

0 0 0
                                    

~Zivan Afriandra~

Di saat Ocha sibuk melihat namanya di kertas yang sengaja di tempelkan di mading tiba tiba ada yang memanggil namanya

"Ocha!!"panggil gadis itu dan langsung lari pada Ocha, Ocha melihat ke arah orang yang memanggilnya tadi
"YA AMPUN OCHA!!! LO UDAH GEDEK TERNYATA!!!!!"teriak gadis itu histeris dan menggoyang-goyangkan tubuh Ocha

"Ya iyalah Sya, kalo lo udah gede yang gue gede juga kali,ck gimana dih lo" ucap Ocha seraya menghetikan aksi Kesya yang menggoyang kan tubuhnya iya yang memanggilnya itu Kesya, kesya itu teman lebih tepatnya sahabat kecil Ocha saat masih duduk di sekolah dasar(SD) dan saat mereka lulus SD mereka pisah karna Kesya harus melanjutkan sekolah menengah pertamanya (SMP) diBandung karna pekerjaan ayah Kesya yang harus pindah ke Bandung itu sebabnya kesya melanjutkan SMP nya di Bandung

"Heheheh ya kan lo dulu tuh kecil banget Cha, kena sentil aja jatuh" ucapa Kesya mengejek Ocha,Ocha hanya menghiraukannya dan memutar matanya malas
"Ck marah, jangan marahlah jelek lo" ucap Kesya menggoda Ocha
"Dih mana mungkin Ocha jelek, yang ada tuh Cantik Ocha kemana mana tau"jelas Ocah percaya diri
"Hahahhaa PD amat sih mbak"jawab Ocha sambil tertawa mendengar tuturan Ocha membanggakan diri
"Iyalah"ucap Ocha membanggakan diri
"Iya iyadeh , Ocha cantiknya yang kemana mana" jawab Kesya menyelesaikan debat dengan Ocha yang bila di teruskan dia tetap akan kalah

"Eh Btw kok lo bisa ada di sini Sya? Bukannya lo di bandung ya?"tanya Ocha pada Kesya
"Iya Cha, urusan kerja Ayah gue udah selesai di bandung dan pindah ke Jakarta lagi, jadi kita pindah lagi deh ke sini"jelas Kesya pada Ocha,Ocha hanya ber 'oh ria saja menanggapi kesya
"Dan gue lanjut sekolah nya di sini deh yang ternyata ketemu lo di sini, akhirnya kita satu sekolah lagi ya Cha" ucap Kesya lagi pada Ocha yang hanya mendengar saja seraya mengangguk

"Eh btw lo ruang kelas mana?" Tanya Kesya pada Ocha yang hanya diam saja dari tadi
"Gue kelas X IPA 3" ucap Ocha seadanya menjawab Kesya mendengar itu langsung teriak histeris
"SERIUS!!! Berarti kita sekelas dong" kata Kesya pada Ocha sedangkan Ocha hanya mengangguk saja

"Udah yuk masuk ntar telat" Ucap Ocha pada kesya mengajak kesya untuk masuk kelas karna bell sudah berbunyi
"Yaudah yuk" ajak Kesya dan langsung menggandeng tangan Ocha untuk menuju kelas mereka yang berada di lantai atas

Mereka menyusuri koridor sambil bercerita tentang apa saja yang mereka lewati selama tiga tahun mereka tidak bertemu. Bukan mereka yang bercerita melainkan hanya Kesya dan Ocha hanya mendengar kan saja sesekali tertawa dan menganggukkan kepala menanggapi cerita Kesya

Di saat ingin menaiki tangga tiba tiba ada yang menabrak Ocha dan karena badan Ocha yang kecil membuat Ocha terjatuh karna tak bisa memopang tubuhnya

"Aduhhh!! Kalo jalan tuh liat-liat dong gak tau apa pantat gue sakit kena nih lantai!!" Ucap Ocha kesal yang masih terduduk akibat terjatuh tadi
"Aduh Cha ayok bangun" ucap kesya yang ingin bantu Ocha
tpi Ocha sudah bangun duluan karna dia tidak mendapat jawaban dari orang yang menabraknya , kemudian Ocha berdiri dan melihat siapa yang sudah menabraknya itu dan ternyata,,

"Lo,!!!?"ucap Ocha pada Zivan yang hanya berdiri dengan tangan di masuk kan saku celana
Iya yang nabrak Ocha itu Zivan Afriandra si cowok dingin teman kakak nya itu

"HEH!!! Lo kalo jana tuh liat liat dong,punya mata kok gak di pake" ucap Ocha kesal sambil menunjuk Zivan,
" lo ya, jangan mentang mentang lo senior gue di sini, lo kira gue takut sama lo!!!?"ucap Ocha menantang seraya menarik nafas nya dan kemudian melanjutkan bicaranya.
"Lo denger gue ngomong gk sih,punya telinga buat dengerin ,punya mulut buat ngomong kan jawab jangan diam aja hah!!!" Ucap Ocha sangat kesal karna sedari tadi omongannya tidak di tanggapi oleh Zidan,sedang kan Zidan hanya diam menghiraukan ocehan Ocha dan malah melanjutkan langkahnya menuju kelas
Kesya yang dari tadi hanya menenangkan Ocha karna seluruh pasang mata tertuju pada mereka

"Udah Cha, gak liat tuh orang-orang pada ngeliatin kita" kata Kesya menenangkan

Lain dengan Ocha yang menghiraukan berbagai macam tatapan dari semua murid yang ada melewati koridor itu ia malah semakin meneriaki Zivan karna dia sudah sangat kesal

"WOY DENGER GUE GAK SIH,KALO ORANG NGOMONG TUH DI JAWAB JANGAN DIAM DAN MALAS PERGI GITU AJA!!!! HEEEYYYY BUDEG LO,,HEYYYYY!!!" teriak Ocha yang menggempalkan tangannya pada Zivan yang terus saja berjalan tanpa ingin menghiraukan Ocha

"DASAR BATU BERJALAN, BERUANG KUTUB, ES BALOK, PATUNG PANCORAN, AAAAAARRRRGGGHHHH!!!" Teriak Ocha geram karna kelakuan Zivan
Kesya yang sedari tadi hanya menenangkan Ocha dan mengelus elus punggung Ocha

Artha yang baru saja turun dari atas heran melihat banyak orang yang berkumpul menatap adik nya yang sudah seperti kesetanan

"Eh lo kenapa dek, kok kayak orang yang habis kesurupan?" Tanya Artha heran pada Ocha
"Noh temen lo, yang kayak Es balok jalan itu, bikin gue pengen cingcang dia kecil kecil,terus gue jadiin dia Sup dan kasih makan Moky, biar Moky kenyang 7hari 7malam" jelas Ocha kesal pada Artha seraya menggempalkan tangannya di udara

"Emang dia apain lo?" tanya Artha lagi pada Ocha yang masih bingung kenapa bisa adiknya ini marah pada Zivan, apa penyebabnya sebenarnya

"Masa si dia tabrak Gue bukannya bantu atau minta maaf eeh dia malah nyelonong pergi gitu aja,,mungkin udah beku kali tuh hatinya karna sifatnya yang dingin" ucap Ocha yang masih dengan nada kesalnya menjelaskan kepada Artha apa yang terjadi

"Oh, udah kali sih dek dia orangnya emang kayak gitu,bodo amat kalo berurusan sama yang namanya perempuan" jelas Artha yang sudah tau bagaimana sifat Zivan emang dingin dan bodo amat kalo sudah menyangkut perempuan, bukan karna dia phobia Perempuan yah heheh:)))

"Udah sana masuk kelas telat lo nanti"kata Artha pada Ocha dan melangkah menyusul Zivan menuju kelasnya bersama Diwan Dan Novan yang sedari tadi emang bersama nya

"Udah kali Cha,yuk kita ke kelas" ajak Kesya pada Ocha yang hanya diam aja ,kemudian Kesya merangkul tangan Ocha menaiki tangga menuju kelas mereka

Di tempat lain Zivan Yang berjalan menuju kelasnya senyum tipis bahkan siapapun tidak akan bisa melihatnya karna sangan tipis

Lucu batinnya

Dan kemudian masuk kedalam kelas.


Semoga suka yah sama ceritanya:)))

Zivan AfriandraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang