Monster

18 1 45
                                    

Monster raksasa itu menatap Moia dan Ciro dengan senyuman senang, karena akhirnya dia mendapatkan mangsa baru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Monster raksasa itu menatap Moia dan Ciro dengan senyuman senang, karena akhirnya dia mendapatkan mangsa baru.

Moia menarik tangan Ciro dan membawanya lari sejauh mungkin, namun sia-sia saja, monster itu mampu menyaingi kecepatan berlarinya Moia dan Ciro.

"Moia, ayo berpencar!'', ajak Ciro.

"Apa?! Kau gila?! Bagaimana kalau dia mengejarmu?!'', tanya Moia tak setuju.

"Dia tak mungkin bisa mengejar kita sekaligus, karena itu, saat salah satu dari kita akan memancingnya, sementara yang satunya lagi akan menyerangnya dari belakang''

"Kau yakin rencana ini akan berhasil?''

"Yah... tidak ada yang tau sebelum mencoba...''

"Dasar kau ini!!''

Pada akhirnya mereka mengikuti rencana Ciro untuk berpencar, karena satu-satunya yang memiliki bau manusia hanyalah Moia, monster itu pun mengejar Moia.

Karena melihat Moia yang dikejar, Ciro pun berbalik dan berubah menjadi naga, dia menyemburkan api kearah monster itu.

Sekujur tubuh monster itu terbakar, namun dia tak hangus, akhirnya monster tersebut pun terbebas dari kobaran apinya dan kembali menyerang.

"Uh-oh... sepertinya itu bukan rencana yang bagus...'', gumam Ciro.

Karena Moia mulai kelelahan, Ciro pun terbang kearah Moia dan membawanya terbang menjauh, namun sayangnya, Monster tersebut sempat menarik ekor Ciro dan membuat mereka terjatuh kembali ke tanah.

Kepala Ciro terbentur ke sebuah batang pohon hingga membuatnya pingsan. Dan tinggal lah Moia yang masih sadar, monster itu mendekatinya perlahan, ternyata semburan api Ciro tadi membawakan efek juga, monster tersebut agak melemah karena semburan api panas dari siluman naga terkuat itu.

Moia pun lebih waspada terhadap monster itu, dia mengeluarkan pedangnya dan bersiap untuk menebas monster itu.

Sial!! Aku belum pernah berpengalaman membunuh seekor monster...
Apa yang harus kulakukan?
Apa kelemahan monster ini? Bahkan semburan api dari Ciro pun hanya membuatnya melemah saja...

Tenang... tenang Moia...
Kau bayangkan saja monster ini sebagai manusia biasa, hanya saja badannya lebih besar..

Pertama-tama, aku akan menebas lengannya dulu agar dia tak bisa menyerangku, lalu menebas kakinya agar dia lumpuh, dan saat dia terjatuh, barulah kutebas lehernya.

Moia mulai menjalankan rencananya, dia berlari secepat mungkin mendekati lengan monster itu, lalu menebasnya hingga putus, monster tersebut meraum kesakitan.

Yosh!! Sekarang lengan satunya lagi!!

Moia kembali berlari mendekati lengan sebelahnya lagi, namun tepat sebelum dia menggoreskan pedangnya ke lengan monster itu, tiba-tiba dia merasa ada sesuatu yang mendorongnya, Moia terhempas ke sebuah pohon sampai mulutnya mengeluarkan darah.

In the seek of my true vengeanceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang