Welcome...
Pengen tau kalian nemu cerita ini dari mana?
Jadi ini cerita lama, karena alurnya udah lupa dan bingung gimana mau ngelanjutin nya. Akhirnya aku ganti ceritanya dengan yang baru.
Selamat membaca^^
✎✎✎
Dapat Lingga lihat Ayna menatapnya dengan sorotan mata kecewa, kedua matanya juga terlihat berkaca-kaca dan dia hanya diam menunggu gadis itu berbicara.
"Kenapa?" suara Ayna tercekat, tak sanggup mengucapkan banyak kata.
Tak kuat melihat pemandangan didepan, Ayna memejamkan matanya sebentar hingga cairan bening itu meleleh begitu saja mengaliri pipinya setelah ia tahan.
"Akan ku pastikan suatu saat nanti, aku adalah rindu yang paling menyakitimu." Ayna berucap dengan nada bergetar.
Lingga tersenyum miring menatap gadis itu dengan tatapan remeh, ia condongkan tubuhnya mendekat, memposisikan wajahnya tepat disamping telinga Ayna lalu berbisik.
"Jangan salah paham,"
"aku tidak pernah benar-benar mencintaimu,"
"dan aku tidak merasa menyesal sedikitpun."
Cowok itu kembali menegakkan tubuhnya setelah membalas kalimat gadis itu. Ayna kira dirinya seistimewah apa hingga dirinya akan rindu pada gadis itu? Cihh, baginya posisi Ayna tak lebih seperti mainannya selama ini.
Tak akan ada yang namanya penyesalan apalagi rindu. Ya, dirinya tidak akan pernah merasa menyesal sedikitpun.
✎✎✎
hehe...
KAMU SEDANG MEMBACA
Please, Stay With Me!
Teen Fiction_______________________ Perubahan Lingga terlihat jelas setelah kepergian Ayna sejak ia mengakhiri hubungan mereka. Cowok itu merasa kosong dan hampa. Dia tidak ingin mengakuinya, bahwa dia terlambat memahami perasaannya. Sikapnya menjadi lebih ding...