Di sini pada jam 7 pagi mereka biasa berkumpul di rumah Dinda
Mereka biasa berkumpul di sana untuk memikirkan kan dimana mereka harus bersekolah
Karena bisa dibilang mereka ini baru tamat dari sekolah menengah pertama"Jadi gimana keputusan kalian kalau aku mah ngikut aja selagi bersama kalian"sahut Dinda menatap Habibah dan salsa
"Gimana kalau kita masuk pesantren Darussalam aja kebetulan disana biaya yang terjangkau dan kita bisa juga sedikit belajar untuk mandiri"sahut salsa
"Oke deh sehabis pulang dari sini kita harus menghubungkan ini semua sama orang tua kita karena bagaimanapun apapun keputusan kita pasti harus ada izin dari orang tua kita"sahut Habibah sambil memegang gelas yang berisi air minum
*********
Mereka pun pulang dan an langsung mereka menemui orang tua mereka untuk meminta izin bersekolah di pesantren Darussalam yang lumayan jauh dari rumah mereka"Bunda~~"panggil Dinda dengan manjanya
"Iya Dinda ibu di dapur ada apa manggil-manggil kalau mau ngomong datang ke dapur jangan jerit-jerit"pinta bunda Dinda di dapur sambil berteriak
"Is bunda nih Dinda enggak jerit-jerit tahu "sahut Dinda
"Hmmm"sahut bunda Dinda sambil melanjutkan pekerjaannya
"bunda Dinda ingin sekolah di pesantren Darussalam boleh nggak tenang aja deh Dinda pasti bisa jaga diri boleh ya bareng salsa sama Habibah kok"sahut Dinda sambil menggoyangkan kan tangan bundanya
"Ini serius kamu mau sekolah pesantren dulu aja kamu bunda bujuk masuk pesantren kamu nggak mau"sahut bunda Dinda terheran
"Hehehe Dinda udah berubah pikiran bund mungkin ini waktunya Dinda memperbaiki diri"sahut Dinda cengengesan
"Ya udah besok kita daftar"sahut bunda Dinda
******
Dan pada malam itu ketiga remaja ini saling bersambung telepon sambil mengatakan bahwa mereka diizinkan untuk masuk pesantren Darussalam dan mereka mengutuskan untuk mendaftar besokk karena takut ke habisan pendaftaran
"Eh guys tau nggak tadi tuh hampir aja gua gak dikasih masuk pesantren karena kan aku kan paling disayang sama mamaku"sahut Habibah sambil cengengesan
"Lah gua mah beda cerita lagi, tahu nggak tadi tuh bunda gua heran karena tiba-tiba kok aku pengen masuk pesantren padahal kan aku paling payah disuruh masuk pesantren sampai bundaku aku melongo hahaha"sahut Dinda sambil tertawa
"Kalau aku pasti selalu diizinkan selagi itu baik untuk ku"sahut salsa sambil senyum
Bisa dikatakan di antara mereka bertiga salsa ini salah satu orang yang yang pikirannya nya dewasa dibandingkan kan dinda dan Habibah
******
Di dalam perjalanan mereka bersholawat bersama sambil memikirkan gimana mereka nanti berada di pesantren"sholatullah salamullah ala Thoha rasulillah sholatullah salamullah ala Yasin habibilah"mereka ber solawatan bersama sambil bertepuk tangan
Mereka pun sudah sampai di depan gerbang besar yg bertuliskan pesantren Darussalam
Yang seluruh tembok dari bangunan tersebut bercat warna hijau mudaorang tua mereka pun segera menghampiri ruang utama yaitu ruang tamu untuk para orang tua mendaftarkan kan anak-anaknya
salsa Dinda dan Habibah membereskan barang-barang mereka sambil menunggu orang tua mereka datang
"Wis mantap juga ya ternyata pesantren itu tidak dak seperti apa yang kubayangkan sebelumnya ternyata disini tu asik tidak seperti penjara yang kupikirkan ,yang tidak boleh melanggar peraturan di sekolah ini"sahut Dinda sambil terkagum
"Hahaha hahaha ada-ada aja kamu Dinda"sahut salsa dan Habibah sambil menertawakan sikap Dinda
Dinda pun melihatnya kesal sambil mengangkat koper miliknya menuju gerbang yang ada di sana
Tanpa Dinda sadari dia berjalan tergesa-gesa tanpa melihat jalan di depannya dia pun tanpa sengaja menabrak seseorang yang dari 3 pria tersebut"Aduh!!!"sahut pria tersebut sambil kesakitan
"Eh eh maaf maaf maaf saya tidak sengaja saya tidak melihat jalan tadi"sahut Dinda sambil menundukkan kepalanya karena malu
"Tanpa mengomong sepatah kata pun ia langsung menarik kedua tangan sahabatnya menuju kantor utama
Dan meninggalkan Dinda yang sedari tadi meminta maaf kepadanya"Dih sialan siapa sih itu cowok belagu amat sih awas aja ya kalau jumpa padahal kan gua memang nggak sengaja "sahut Dinda sambil memarahi laki-laki tersebut yang sudah menjauh darinya
"Dinda!! Kamu nggak papa kamu sih makannya jalan itu pelan-pelan jadi kejadian kan seperti itu"sahut Habibah sambil membersihkan Dinda
"Kamu kenapa Din mukanya kok marah gitu"sahut salsa kebingungan
Di saat Dinda mau menjelaskan terlihat ada seseorang yang memanggil namanya dan yang tak lain adalah bundanya yang sudah mendaftarkan mereka
"Dinda salsa Habibah kalian kamarnya berada di Fatimah lantai 2 c disana ada seorang perempuan yang bernama Fani dia yang mengawasi kalian nanti di sana kebetulan kalian satu kamar jadi beruntung deh"sahut bunda Dinda sambil menjelaskan
mereka pun senang karena mereka adalah satu kamar dan satu kelas mereka pun langsung menuju kamar Fatimah di lantai 2 yang c seperti yang dijelaskan oleh bundanya Dina tadi
******
Hai guys jangan lupa di follow ya supaya nantinya aku bakal sering-sering mengupload cerita ini##
Jangan lupa vote nya ya gys...
KAMU SEDANG MEMBACA
sahabat sejati
General Fictionjadi di sini diceritakan 3 orang gadis remaja yang sudah bersahabat sejak kecil mereka memutuskan untuk memasuki salah satu pesantren yang ada di daerahnya itu dan salah satu dari mereka yaitu yang bernama salsa menderita sakit keras bisa dibilang m...