fatur

5 2 1
                                    

****
Mereka pun langsung menuju kamar yang telah ditunjukkan oleh bundanya Dinda dan di sana mereka bertemu dengan seorang perempuan yang tidak lain adalah kakak Fani pembina dari kamar Fatimah lantai 2 bagian c

"Halo kalian anak baru ya kenalin kakak Fani panggil aja ukhti supaya lebih simple dan kalau di sini kalian tidak perlu bingungvkarena ada kakak di sini yang ngebantu 24 jam karena kakak sudah ditugaskan untuk mengawasi dan membimbing santri-santri baru jadi jangan segan dan sungkan"sahut Fani sambil menjelaskan

Salsa Dinda dan Habibah hanya berdiam saja sambil mendengarkan arahan dari Fani
Dan Fani pun memberikan 1 kunci kamar kepada salsa karena salsa sudah dipilih oleh ketiga temannya itu, di pesantren Darussalam ini 1 kamar ada tiga murid sudah termasuk enakan, fasilitasnya juga lengkap dan bisa dibilang pesantren yang dimasuki Dinda salsa dan Habibah adalah pesantren modern yang ada di kota itu

"Haduh capek banget gue sumpah eh kira-kira siapa sih cowok yang nabrak gue berani-berani dia bersikap seperti itu sama Dinda seakan kan Dinda cantik hehehe jangan iri lo ya"sahut Dinda sambil membanggakan diri

"serah lu lah mau ngomong apa Dinda gue capek mau istirahat dulu sebentar lagi kan sholat ashar lu nggak istirahat dibandingkan lo ngoceh mulu mending lo tidur "sahut Habibah sambil membaringkan tubuhnya di kasur

"Gue nggak bisa tidur karena kasurnya terlalu keras untuk badan gue yang imut ini , sal lu kok diam aja dari tadi"tanya Dinda bingung

"biasa aja sih lagian gue mau ngomong apa nggak guna juga kan yang kalian bahas dari tadi juga nggak ada faedahnya"jawab salsa sambil berjalan ke kamar mandi

******

"Dinda Dinda Dinda Dinda bangun sudah ashar ,gila nanti kita kena hukum woi woi woi bangun ggak Lu kami tinggal nanti"sahut salsa sambil menggoyangkan tubuh Dinda

"Iya iya gue bangun"sahut Dinda sambil mengucek matanya dan berjalan ke kamar mandi

"Makannya dari tadi tuh  istirahat ini nggak malah baca buku"sahut Habibah sambil menyindir Dinda

Di dalam perjalanan menuju masjid mereka pun bertemu dengan tiga orang pria yang salah satunya dari mereka tersebut adalah yang menabrak Dinda tadi pagi

"Ayo cepetan gak usah liatin mereka jijik amat gue lihat satu orang manusia itu (sambil menunjuk pria tersebut yang menabrak Dinda tadi pagi)"

Dinda pun segera menarik tangan kedua sahabatnya itu untuk tidak berlama-lama dihadapan ketika pria tersebut apalagi salah satu pria misterius itu

"Eh, Dinda ingat gue enggak gue Fatur teman kecil loh masa kalian enggak ingat sih sama gua segitunya kalian ya sama sahabat sendiri"tanya Fathur sambil berteriak

Langkah mereka terhenti saat Fathur berteriak
Dan mereka pun berbalik badan sambil terheran-heran

"Hah Fatur kok bisa di sini dia bukan kajiannya sudah pindah ya ke Jawa"
Sahut Habibah sambil terheran

"oh lu yang ternyata nabrak gue itu Fatur ya ampun tur  tur segitu amat ya sama gua Sok jual mahal lagi"sahut Dinda sambil menanyakan Fatur

"hehehe sorry ya Dinda tadi gue keburu-buru karena umi panggil Fathur di ruang utama jadi Fatur enggak punya waktu lagi buat ngobrol sama Dinda"sahut Fatur menjelaskan

"Oh iya iya nggak papa ya udah kami masuk duluan ya takut ketinggalan soalnya"sahut Dinda

"Oh iya nggak apa-apa masuk duluan aja"sahut Fatur sambil mempersilahkan

********

Di dalam pesantren terdengar suara perempuan di kantor utama yaitu seorang ustadzah yang merupakan pendiri dari pesantren tersebut pastikan terheran kan kenapa perempuan yang mendirikan pesantren  sebelum itu pesantren ini milik suaminya tapi berhubung suaminya meninggal jadinya dia meneruskan pesantren milik suaminya itu

sahabat sejatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang