Salah Paham

261 11 0
                                    

Sore harinya, Sanskar menelpon Ragini. Tapi bukan Ragini yang mengangkatnya melainkan Swara karena ponsel Ragini berada diatas meja ruang tamu. Sedangkan Ragini sedang ada dikamar mandi.

"Ragini ponsel kamu bunyi," teriak Swara.

Tapi Ragini belum juga datang akhirnya Swara mengangkatnya tanpa melihat siapa nama penelpon.

"Hallo," kata Swara.

"Maaf, apa saya bisa bicara dengan Ragini. Saya kekasihnya Ragini," kata Sanskar yang tau kalau itu bukan suara Ragini.

Tapi tiba-tiba Ragini datang dan langsung mengambil ponselnya dari Swara. Ragini takut kalau sampai Swara tau kalau dia sudah mempunyai kekasih sekarang karena Ragini belum bilang pada siapapun kalau dia sudah mempunyai kekasih.

"Kita bicara nanti saja," kata Ragini lalu mengakhiri panggilannya.

"Apa dia itu kekasih? Lalu apa dia sudah bekerja dan bagaimana sifatnya?" tanya Swara.

"Sudahlah kakak jangan banyak tanya. Lagi pula dia kekasih aku jadi kau jangan tanyakan tentang dia dan satu hal lagi Kak. Dalam setiap hubungan itu yang terpenting saling mencintai," kata Ragini lalu pergi.

"Aku menanyakan itu karena aku ingin kau mendapatkan seorang pria yang baik untukmu Ragini. Tapi aku tak akan bilang pada Ayah dan Ibu karena kau yang harus mengatakannya sendiri," kata Swara.

Kini sudah pukul 00.00, Sanskar sudah sampai di depan rumah Ragini lalu dia langsung mengabarinya. Ragini langsung datang dan membawa Sanskar masuk lewat pintu belakang. Lalu mereka berdua menaiki anak tangga. Akhirnya mereka berdua bertemu dengan Swara yang belum tidur.

"Dia siapa Ra?" tanya Swara.

"Dia adalah Sanskar kekasihku. Apakah kakak merestui hubungan ku dengan Sanskar? Dan ini hadiah yang aku berikan untuk kakak yaitu memperkenalkan kekasihku," kata Ragini.

"Kalian masuk lewat mana dan kenapa kalian langsung naik ke atas?" tanya Swara.

"Kita itu masuk lewat pintu belakang kak. Kan aku enggak mau sampai ayah dan ibu tau. Jika mereka sampai tau entah apa yang akan terjadi padaku," kata Ragini.

"Oh, jadi sudah terlihat dari apa yang kalian lakukan itu bahwa pria ini tak pantas untukmu  dan aku yakin pria ini tak cocok untukmu Ra. Diluar sana masih ada pria yang lebih baik darinya," kata Swara lalu menarik tangan Sanskar turun dan diikuti Ragini dibelakangnya.

Mereka lalu berhenti diruang tamu dan Swara langsung menarik kerah baju Sanskar. Swara sangat marah pada Sanskar karena telah berani mendekati adiknya. Swara juga merasa kalau Sanskar tak baik untuk Ragini karena dia datang ke rumah tengah malam dan masuk rumah lewat pintu belakang.

"Dengar baik-baik ya. Kau jangan dekati adikku lagi karena aku rasa kau tak pantas untuk adikku," kata Swara marah.

"Kakak lepaskan Sanskar," kata Ragini yang berusaha membantu Sanskar.

"Tidak Ragini. Dia harus berjanji dulu untuk menjauhimu," tegas Swara.

Disisi lain Laks dan Annapurna sudah sampai di depan rumah. Laks membawa bunga yang Swara sukai untuknya. Sharmishta dan Shekar pun menyambut mereka dengan menunggu mereka dari tadi diluar.

"Ayo silahkan masuk," kata Shekar.

Mereka lalu masuk ke dalam dan mereka tak tau kalau ada sesuatu hal yang akan terjadi. Ragini yang melihat orang tuanya, dia langsung menaiki anak tangga dan bersembunyi diatas agar orang tuanya tidak tau. Karena dari kecil mereka sudah ditanamkan nilai-nilai yang baik. Ragini juga tau, kalau sampai dia ketahuan membawa seorang pria ke rumah dia akan mendapatkan masalah yang sangat besar. Mereka masuk ke dalam, tapi Swara dan Sanskar belum menyadari kalau ada orang selain mereka karena lampunya tidak dinyalakan.

"Sharmishta tolong nyalakan lampunya," kata Shekar.

Sharmishta pun menyalakan lampunya. Saat Swara melihat lampu menyala di langsung melepaskan kerah baju Sanskar. Pandangan mereka lalu tertuju pada Swara dan Sanskar. Swara melihat kesampingnya, tetapi Ragini tidak ada disana. Shekar dan Sharmishta terlihat sangat marah dan kecewa pada Swara. Sedangkan bunga yang dibawa Laks terjatuh karena Laks terlihat kecewa pada Swara. Laks tak percaya orang yang sangat dia cintai menghianatinya.

"Ibu kita pergi dari sini sekarang," kata Laks sedih dan menahan emosinya.

"Laks ini semua tak seperti yang kau kira. Dia itu bukan siapa-siapa," kata Swara yang berusaha untuk menjelaskan tapi Laks dan Annapurna sudah pergi dari rumah.

"Itu benar Paman kami tak ada hubungan apapun. Tapi saya adalah.....," kata Sanskar terpotong.

PLAKK

Sebuah tamparan mendarat di pipi kiri Sanskar dan Shekar lalu mengusirnya.

"Sekarang kau pergi dari sini," usir Shekar dengan mendorong Sanskar.

Sanskar kemudian pergi dari sana tanpa menjelaskan apa yang terjadi sebenarnya. Shekar lalu menampar Swara dan marah padanya.

"Kenapa kau melakukan ini Swara. Aku tak pernah mengajarkan semua ini padamu. Kau selingkuh di depan kami. Entah bagaimana pendapat Laks dan Annapurna yang melihatmu tadi. Apakah kau tak pernah memikirkan perasaan suamimu? Jika kau mencintainya untuk apa kau menerima perjodohanmu dengan Laks," bentak Shekar marah.

"Ayah pria itu bukan siapa-siapa. Dia itu kekasih Ragini," kata Swara.

"Tapi jika dia kekasih Ragini lalu kenapa Ragini  tidak bersama kalian," tegas Shekar.

"Aku tidak tau Ayah. Tapi dia tadi bersamaku dan pria itu," kata Swara.

"Kau jangan berbohong Swara. Kau ingin menyelamatkan dirimu dan memfitnah Ragini!" bentak Shekar.

"Aku tidak berbohong Ayah. Percayalah padaku," kata Swara.

Shekar lalu menarik rambut Swara dan juga memukulnya. Ragini yang merasa aman, dia pun turun untuk menyelamatkan Swara dari kemarahan ayahnya itu.

TERPAKSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang