••••
Mingyu menggerak-gerakkan jemari panjangnya diatas permukaan halus meja kayu didepannya.
Tatapannya sesekali tertuju kepada seorang pemuda yang tengah duduk diarah berlawanan dengannya.
Berwajah mungil, dengan mata yang besar dan senyum yang imut. Terlihat seperti remaja belasan tahun dan begitu muda.
Namun ia tahu lebih dari siapapun jika sosok itu bahkan berusia lebih dari ratusan tahun. Lebih lama hidup dari dirinya sendiri, berapa lama? Berapa ratus tahun?
Tatapan mereka bertemu, bibir mungil sewarna darah itu mengulas senyum misterius padanya. Membuat Mingyu berfikir, apa yang tengah vampire itu pikirkan tentangnya?
Bisakah dia membaca pikiran?
Kedua alis tebal sang alpha muda bertaut, mereka tak pernah saling menyapa, terlebih berbicara. Hanya sekedar saling menatap dari arah yang berlawanan.
Terkadang pertemuan antar klan ini membuatnya sedikit muak, ia bosan setengah mati. Tapi, ia juga tak pernah absen menghadirinya karena keinginannya untuk melihat makhluk mistikal itu lebih dekat.
Tak ada larangan bagi mereka untuk bertegur sapa, terlepas dari kaum mereka yang berbeda dan ketika dimasa lalu klan mereka selalu saling berselisih.
Tapi itu bukan Mingyu, itu adalah para leluhurnya. Ia masih begitu muda untuk sekarang, bahkan ayahnya seringkali meragukan karena selalu menganggap ia begitu belia.
Mingyu adalah seorang alpha, cepat atau lambat ia akan menduduki posisi ayahnya sebagai pemimpin pack.
Ia akan memimpin lebih dari satu kelompok serigala dan pack yang sekarang tengah dipimpin ayahnya adalah pack serigala terbesar.
Ia ragu sebenarnya untuk menjadi seorang pemimpin, dalam dirinya ia merasa ingin selalu diluar kontrol. Mingyu memiliki jiwa yang bebas, ia tidak ingin terikat dengan kelompoknya dan lebih ingin berjalan diluar zona kekuasaannya.
Mereka para serigala tidak hidup berpindah-pindah tempat, mereka menetap dan memiliki wilayah kekuasaan sendiri.
Itu membuatnya iri, dalam dirinya menginginkan gaya hidup para kaum vampire yang begitu mudah berpindah-pindah.
Sebenarnya cara itu terpaksa para kaum penghisap darah itu lakukan, Mingyu tahu sekali, mereka hanya tidak ingin orang-orang berganti tapi tidak dengan mereka yang terus menjalani kehidupan yang sama.Suara tepuk tangan yang cukup nyaring menghentikan pemikirannya, ketika ia mengalihkan tatapannya pada vampire muda yang sebelumnya ia perhatikan, pemuda itu sudah tak lagi berada ditempatnya.
Mingyu spontan mengedarkan pandangannya, tanpa bisa dikontrol berusaha menemukan keberadaan vampire laki-laki yang selalu saja mengusik dirinya.
Ayahnya menepuk pelan bahunya, memberi isyarat agar ia bergerak dan berpindah posisi mengikuti para tetua dari beberapa klan yang perlahan beranjak menuju hall yang ada didalam bangunan tua nan bersejarah itu.
Mereka memenuhi ruangan luas itu dengan para tetua dari klan vampire, serigala dan manusia yang berada ditengah-tengah hall. Beberapa tetua dari klan yang cukup minor berdiri dimasing-masing ujung barisan para tetua.
Mingyu memperhatikan, bagaimana tetua dari klan vampire dan peri terlihat begitu muda, mungkin itu karena mereka memang tak pernah menua.
Berbeda halnya dengan tetua dari klan manusia dan penyihir yang terlihat telah berumur, kerutan-kerutan jelas terlihat menandakan mereka tak lagi muda.
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Sin | MinShua-centric
FanfictionMy dark thought in the form of MinShua's deep and toxic relationship. Seventeen's Kim Mingyu x Joshua Hong Jisoo (MinShua) Terkadang Mingyu berfikir, tidak ada yang salah dari apa yang ia rasakan. Jatuh cinta adalah sesuatu yang wajar, tapi mencinta...