••••
Sebuah pukulan kuat menghantam wajahnya, membuat Mingyu jatuh tersungkur akan betapa kerasnya kepalan tangan sang ayah yang melukai rahangnya.
"Apa yang kau fikirkan Kim Mingyu?!"
Ia dapat mendengar gigi-gigi tajam ayahnya yang bergemeletuk, seolah siap untuk mencabik-cabik tubuh putra sulungnya menjadi bagian terkecil.
"Aku tidak melakukan sesuatu yang salah, ayah." Jawab Mingyu dengan nada acuh, ia menghapus darah yang mengalir disudut bibirnya pelan.
Tidak terlalu terdistrak dengan fakta bisa saja rahangnya remuk, namun ia telah terbiasa dengan seluruh teguran maupun peringatan dari ayahnya yang tak pernah jauh dari hukuman fisik. Tidak hanya Mingyu, adik-adiknya pun juga sangat sering mendapat pukulan, karena seperti itulah sang ayah mendidik mereka.
Sebagai keturunan dari salah satu pack terbesar yang masih eksis dan berkuasa, tentu mereka dilatih dan dibesarkan dengan keras agar menjadi serigala yang tangguh dan tak terkalahkan.
Terkadang Mingyu melihat adik terkecilnya yang menangis saat berlatih dan berlari kepelukan ibu mereka ketika ayah mereka membubarkan latihan.
Ia tidak pernah menangis, tidak boleh menangis karena alpha dalam dirinya menolak. Mingyu hanya diam dan mendengarkan kata-kata kakeknya ketika mereka berburu bersama, mencari target untuk makan malam bersama keluarga.
Ia melirik, melihat kakeknya yang tengah duduk disalah satu kursi di ruangan yang didominasi kayu itu dan ibunya hanya diam diambang pintu, menyaksikan sekali lagi sang putra sulung yang harus mendapatkan hukuman dari pemimpin pack mereka.
"Apa hubunganmu dengan pemuda vampire itu?" Ayahnya menatap tajam pada Mingyu yang perlahan bangkit dan berdiri.
"Aku tidak memiliki hubungan apapun dengannya."
"Belum." Kata ayahnya sambil tertawa kecil. "Tapi kau akan, bukan begitu, Mingyu?"
"Aku menginginkannya." Mingyu menatap tepat ke mata tajam sang ayah. "Dan tak ada yang bisa menghalangiku untuk memilikinya."
Alpha jangkung itu berbalik, melangkah keluar dari ruangan itu dengan melewati jendela yang terbuka dan meninggalkan aura dominannya yang menyesakkan, bahkan bagi keluarganya sendiri.
Dia adalah alpha dari segala alpha. Mingyu ditakdirkan untuk menjadi pemimpin dari segala pack dan alpha, tak akan ada yang berani membantah perintahnya.
"Dia melewati batas." Bisik Jongin menatap sang ayah yang masih duduk dengan ekspresi tenang.
Yunho menatap sang putra semata wayang dengan senyum tipis. "Tidak pernah ada batas yang terlewati, Jongin-ah."
Kyungsoo mendekati Jongin, mengusap perlahan lengan kekar pria itu yang begitu tegang.
Jongin menghela nafas panjang, ia menatap sang istri yang hanya bisa diam. Wanita mungil itu begitu jarang berbicara, bahkan dengannya. Ia hanya membuka mulut sesekali untuk mendidik anak-anaknya, karena itulah tugas para omega, terlebih wanita.
"Sejarah tak pernah berubah." Yunho berdiri dari duduknya dan melangkah menuju jendela dimana Mingyu sebelumnya menggunakannya untuk meninggalkan mereka.
"Dia akan membuat stigma negatif bagi kaum kita, ayah."
"Mingyu seorang alpha, Jongin. Yang dia katakan adalah benar, tak akan ada seorang pun yang dapat menghalanginya kali ini."
KAMU SEDANG MEMBACA
It's My Sin | MinShua-centric
FanfictionMy dark thought in the form of MinShua's deep and toxic relationship. Seventeen's Kim Mingyu x Joshua Hong Jisoo (MinShua) Terkadang Mingyu berfikir, tidak ada yang salah dari apa yang ia rasakan. Jatuh cinta adalah sesuatu yang wajar, tapi mencinta...