🌹02

873 115 215
                                    

Aku pikir, aku akan bahagia ketika bersamamu, mencintaimu tiap detikku.

Aku pikir, aku telah memilikimu hingga semua dalam hidupmu bisa ku kendalikan.

Aku, pikir... Kau mencintaiku.

Namun, ternyata.. Aku salah.

"[N-Name]-chan!? Ini bukan yg seperti yg kau pikirkan!"

Hal yg sangat tak diduga [Name] terjadi didepannya. Melihat kekasihnya sendiri bermesraan hingga dicium oleh gadis cantik yg [Name] tak kenal.

Mata nya menatap sang gadis cemburu, hatinya terasa sakit, matanya memanas akan mengeluarkan air mata yg cukup deras.

"Dazai-kun? [Name]-chan? Ada apa?"

"I-ibu!"
"Lihat apa yg ibu lakukan! [Name], kau salah lihat... Ini bukan yg ku mau.. [Name] percayalah padaku"

"Ah, Dazai.. Kalian begitu cocok, lihatlah dia, begitu menawan daripada [Name], kau sudah menanda-tangani surat pernikahannya bukan?"

Deg

Lagi, lagi ia dikejutkan. Bukan kejutan yg membahagiakan melainkan hanyalah memunculkan rasa sakit didada nya.

Terasa ia seperti dicabik-cabik oleh seribu pisau tajam.

Apa..? Selama ini.. Dibelakangku Dazai sudah tunangan....? Aku..

[Name] begitu sakit, hatinya sangat perih hingga membuatnya sesak, wajahnya memerah panas dibasahi oleh tangisnya.

[Name] tak dapat membendung sakitnya ucapan ibu Dazai, begitu lembut namun sangat mendiskriminasi [Name].

Memutar balik badan, berlari sekencang mungkin dengan tangisan yg mericuh dan keluar dari rumah megah ini.

Dazai beranjak dan berlari mengejar [Name], namun tangannya ditahan oleh si gadis.

"D-dazai-kun!"

Ia tak peduli, menepis kasar tangannya yg ditahan dan berlari mengejar [Name].

Sayang, ternyata ia terlambat.

[Name] sudah pergi duluan memakai taksi yg berlalu didepannya.

Dazai berteriak memanggil, menyuruhnya kembali memberi penjelasan, namun, [Name] yg sudah begitu perih tak ingin mendengarnya.

Ia menangis, menatap jalan melalui kaca di depannya.

Kecewa, sedih, takut kini tercampur.

Seakan telah dibohongi oleh orang yg sangat ia percayai hingga kini. Ternyata, bahkan org yg kita sangat percayai saja tak dapat menjaga kepercayaan kita.

Malah mungkin berbalik, ia hanya singgah sebentar dan berpura-pura peduli hingga akhirnya kita jatuh dalam perangkapnya. Dibiarkan jatuh terpuruk dan ditinggal begitu saja.

Maaf, aku yakin kita takkan pernah bisa bersama lagi.

Kau dengannya sangatlah mesra, kalian sungguh sepadan, dan aku hanyalah sebagai perantara bagi kalian.

· · ─────── ·𖥸· ─────── · ·

Sesaat setelah kejadian itu, Dazai berusaha untuk mengejar [Name]. Hasilnya? Bahkan Dazai berfikir itu lebih buruk dari kata nihil.

Entah kesalahannya atau bukan, tapi Dazai merasakan sesak yang sama dengan [Name]. Rasanya ingin menjelaskan, tapi hatinya terlalu kelu saat melihat [Name] berlari sambil terisak. Dazai bahkan sempat terhenti karena terjatuh, lalu ia hanya bisa menyaksikan gadis kecil itu meninggalkannya menaiki sebuah taksi dengan terburu - buru.

-ˋˏ ⎙ 𝐔𝐍𝐓𝐑𝐔𝐒𝐓𝐄𝐃;  osamu dazaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang