BAB III

28 15 1
                                    

Akhirnya Jam pelajaran sudah selesai, dan sekarang waktunya untuk pulang. Baru saja ingin berangkat pulang tiba tiba Bu Ani memanggilku,

"Tolong carikan dan bawa Faith kesini, dia belum mengisi nilai kemarin," kata Bu Ani

Sebelum aku berangkat Faith sempat berpamitan dengan Aku dan Kai, katanya ia pulang duluan. Kami sudah berpikir bahwa Faith sudah dirumah, dan kita harus kesana untuk menyampaikan pesan Bu Ani. Saat kita keluar gerbang sekolah, kami mencium bau yang belum pernah kita cium sebelumnya, itu berasal dari gang sempit samping sekolah, Aku mengajak Kai untuk masuk ke gang itu dan melihat dari manakah sumber bau terserbut.

Semakin masuk ke dalam, bau tersebut semakin kuat, sampai mereka di titik dimana bau itu berasal. Mereka tidak menduga dapat menemukan Faith tertangkap basah merokok.

Kami tidak menyangka, Faith menyembunyikan hal ini dibelakang kita. Kami tidak tahu harus berkata apa.

"Woy... Jangan bilang siapa – siapa ya..." Kata Faith

Kami tidak langsung pergi, kami sempat bertanya – Tanya mengapa dia melakukan ini. Aku dan Kai berusaha untuk membuatnya bicara, namun dia hanya diam saja.

"Kalau kamu gamau jawab kita, gua lapor Bu Ani!" Bentakku

Tiba – tiba Faith menarik kerah baju ku sambal mengeluarkan kata – kata kasar, ia juga sempat mengancam ku dengan berbagai ancaman, namun itu tidak akan bisa menggoncangkan tujuan ku melapor ke Bu Ani.

"SUDAH CUKUP!!!" Kai berteriak

Ini pertama kalinya aku melihat Kai marah, wajahnya benar – benar berbeda dibandingkan sebelumnya.

"Faith, kami ga akan ngelaporin elo, tapi lo udah keterlaluan, mendingan lu berhenti dah, lagian biar apa si lo begini." Ujar Kai

Bahasanya saat berbicara kepada Faith sungguh berbeda dibandingkan hari – hari sebelumnya. Aku rasa Kai memang sudah di puncak kemarahannya. Faith hanya bisa terdiam. Akhirnya kami pulang Tanpa menagbari Bu Ani tentang Faith

Keesokan harinya kami kesekolah bersama berdua lagi. Namun ada sesuatu yang aneh, Faith biasanya sudah duduk di bangku pojok kelas, namun kami tidak melihatnya dimanapun hari ini. Saat kami bertanya kepada Bu Ani, apakah Faith dating ke sekolah, kami mendapatkan berita yang mengejutkan. Yaitu Faith mengundurkan diri dari sekolah. Kami benar – benar kebingungan, tidak tau harus berbuat apa, jadi kami memutuskan untuk pergi kerumahnya sepulang sekolah.

"TOK TOK TOK"

Kami melihat Faith membukan pintunya, dia terlihat baik – baik saja, dia menyapa sambal tersenyum, kami masuk kerumahnya dan duduk di ruang tamu, karena Faith berkata ada hal yang ingin dibacarakan,

"Mmm.. Faith.. Maafin aku ya soal kemarin" Kata ku

"Ah.. sudah tidak usah dipikirin, lagian gua yang salah kok" Balas Faith

Dia bercerita kepada kita, bahwa apa yang dikatakan guru – gurunya benar, Faith sudah besar, harusnya sudah lebih bijaksana dalam melakukan hal apapun, karena ia pun sadar itu akan mempengaruhi masa depannya. ".....lo udah keterlaluan, mendingan lu berhenti dah, lagian biar apa si lo begini." Mendengar kata Kai, ada benarnya juga. Faith memang sudah melakukan hal ini dari awal Sekolah Menengah Pertama, toh memang tidak ada manfaatnya bagi dia.

Kami bertanya kapankah kau akan mulai bersekolah lagi, ia menjawab:

"Nggak pasti, gw akan memanfaatkan waktu ini untuk memikirkan perbuatan gua dan beralih ke yang lebih baik" Jawab Faith

"Semangat Faith, kita yakin lo pasti bisa" Ujar Kai

Dengan begitu Nino dan Kai pulang dengan perasaan lega

T A M A T

Tiga SerangkaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang