Perkataan yang pernah terucap di waktu silam memang benar-benar menampar.
Aku pernah berkeinginan menutup hati untuk siapapun, jika seseorang yang ku genggam pada masa nya melepas genggaman ku
Dan benar saja. Ia melepaskan genggaman nya
Prinsipku berdiri teguh saat ia melepas genggaman itu
Mencoba membiasakan diri tanpa nya
Mencoba melupakan apapun yang berkaitan dengan nya
Dan mencoba untuk menghapus segala kenangan yang berkaitan dengan nya
Nampak mudah tapi tenyata susah
Kini aku sudah terbiasa,
Seseorang mendekat, namun tak pernah ku gubris
Aku tetap pada prinsip ku
Lalu hari itu datang..
Hari dimana aku dipertemukan oleh seseorang
Ku akui, hati ku senang
Ku akui, aku seperti lupa pada prinsip ku
Namun, kekhawatiran ku muncul
Namun ku tepis jauh-jauh
Hingga ku dengar kabar yang sangat mengejutkan
Kekhawatiran awal ku terjadi
Mencoba untuk berusaha tenang, tidak memikirkan. Tapi nyatanya aku gagal
Ku beranikan diri bertanya
Dan, mengejutkan sekali jawabannya
Aku memutuskan untuk mengikuti sebagaimana semesta mengaturnya
Aku hanya bisa mengantisipasi untuk kejadian-kejadian yang menyakiti hati
-dari singkong, untuk donat.
Jakarta, 15 Oktober 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
LITERASI27✔
Poesíaperasaanku saja atau memang aku ingin melepasmu? #6 - Suarahati/27 April 2020