81

15 1 0
                                    

Perkataan yang pernah terucap di waktu silam memang benar-benar menampar.

Aku pernah berkeinginan menutup hati untuk siapapun, jika seseorang yang ku genggam pada masa nya melepas genggaman ku

Dan benar saja. Ia melepaskan genggaman nya

Prinsipku berdiri teguh saat ia melepas genggaman itu

Mencoba membiasakan diri tanpa nya

Mencoba melupakan apapun yang berkaitan dengan nya

Dan mencoba untuk menghapus segala kenangan yang berkaitan dengan nya

Nampak mudah tapi tenyata susah

Kini aku sudah terbiasa,

Seseorang mendekat, namun tak pernah ku gubris

Aku tetap pada prinsip ku

Lalu hari itu datang..

Hari dimana aku dipertemukan oleh seseorang

Ku akui, hati ku senang

Ku akui, aku seperti lupa pada prinsip ku

Namun, kekhawatiran ku muncul

Namun ku tepis jauh-jauh

Hingga ku dengar kabar yang sangat mengejutkan

Kekhawatiran awal ku terjadi

Mencoba untuk berusaha tenang, tidak memikirkan. Tapi nyatanya aku gagal

Ku beranikan diri bertanya

Dan, mengejutkan sekali jawabannya

Aku memutuskan untuk mengikuti sebagaimana semesta mengaturnya

Aku hanya bisa mengantisipasi untuk kejadian-kejadian yang menyakiti hati

-dari singkong, untuk donat.

Jakarta, 15 Oktober 2020

LITERASI27✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang