Tarikan Kio

13 2 1
                                    

"Hmm, hari ini mendung berangin ya."

Kupandangi langit dari atas pagar pembatas SD Sanze dan SMP Yukupose.

"Hoi! Kamu bolos ya?!"

Alih-alih kabur, aku tetap bersantai berniat tidur. Tidak perlu khawatir. Dia ketua OSIS SMP Yukupose, Kioku Shyam Aksanala Parta. Terkesan manis mengingat nama depannya. Namun dia termasuk most wanted dalam sunyi. Dari depan terlihat ramah dan rendah hati. Berkarisma sampai setiap orang segan dengannya. Di belakang tumpukan surat cinta dan hadiah menggunung oleh fans rahasia.

*Ak cukup kaget ini ada🤔

Sekarang ulangan akhir semester ganjil jam terakhir sedang berjalan. Milikku sudah selesai sebelum 5 menit lembaran dibagikan.

"Bagaimana bisa kedisiplinan SD Sanze selonggar ini, " omelnya menggelitik pinggangku.

"Asem! Apa yang kau harapkan dari bocah sepertiku?!" Seruku memukul wajahnya.

"Tch! Kau gorila ternyata."

Tak tanggung-tanggung, dia berusaha mendorongku.

"Astaga Kioku, rokku bisa tersingkap!"

Tendanganku mengenai bahunya. Kira-kira apa emosinya tersulut karena dipanggil Kioku?

Sebagai info, yang mengetahui nama panjangnya hanya aku. Itu berhubungan dengan pertemuan kami. Bahasnya di part lain aja :"

Dalam kehidupan sehari-hari, dia dipanggil Shyam. Name tag nya tertutupi rompi kabinet OSIS. Kalau ditanya siapa nama panjangnya, dia menjawab "K.  Shyam Aksanala Parta." Wajar saja tidak ada yang curiga. Image baik pasti menjadi tameng yang cukup untuk melindungi privasi.

"Payah! Hari ini aku berbaik hati untuk meloloskanmu. Itu berarti, kau berhutang budi padaku. Sini!"

Tangannya memberi isyarat sudah siap menyambutku di SMP Yukupose. Kugelengkan kepala bergidik.

"Percayalah, kau paling gak berat-berat amat." Dia meyakinkanku dengan percaya diri.

"Lama-lama kau mirip om-om genit," gerutuku berbalik menuju kelas.

"Hey bocah! Cepat kemari atau akan kulaporkan kau ke guru BK," ancamnya sok sangar.

"Jika kau marah karena kupanggil Kioku, lantas harus kupanggil siapa? Kikuk? Siam? Atau, Sanala?"

Dalam hati aku menahan tawa mati-matian. Ini usiran tersirat kan? 💕

"Karena kau cewe, pasti sukanya yang imut atau manis. Panggil saja sesukamu."

Dia bersikeras agar aku ikut. Apa urusanku? Bertemu saja baru 2 bulan. Berbicara pun sekedar saling ejek.

Melihatku enggan padanya, dia nekat melompat ke lingkungan SD Sanze.

"Hari ini kau kerasukan apa, Kio?"

Spontan kupasang kuda-kuda dengan mudur perlahan. Ini merepotkan, waktu santaiku selama 2 jam terganggu olehnya yang tak kuharapkan.

"Pfft!"

Kio tertawa geli sampai berjongkok di rumput.

"Kau tertawa karena responku atau nama panggilan yang kuberikan?"

Ssh, aku ingin memukulnya seperti di film komedi. Dengan begitu tidak ada pihak yang dirugikan—separah apapun karakter terluka, akan sembuh setelah adegan berganti/- genre komedi🙄

"Cepat sini, sepertinya kamu bakal suka."

Kio menyeretku yang mood-mood an mengekor. Ha!!! Lagian kenapa aku mau-mau saja menurutinya??!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 09, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NELFA&NineBall Season! : LachesismTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang