02

48 9 0
                                    

"S-SAMUDRA! "

Naomi langsung mendatangi Samudra yang terlihat bercucuran keringat. Samudra langsung Memeluk Naomi sambil menangis. Iya, tangisan itu adalah tangisan yang tulus, seperti tangisan bayi.

"T-tolong" ucapnya sambil Menangis

Naomi tau apa yang dialami Samudra saat ini, yang Naomi tangkap adalah, Mungkin Samudra sedang mengalami sebuah Panic Attack karena trauma, kejadian ini pun sering terjadi kepada Naomi

Naomi mulai mengelus elus punggung Samudra dan berkata

"Tenang aja, ada aku disini, kamu nggak sendirian, aku yakin kamu pasti bisa sembuh dari semua ini, Samudra, kamu hebat, kamu bisa menghadapi dunia yang sangat sulit ini" Naomi merasakan hatinya seperti tercabik-cabik

"M-makasih"


Samudra Langit Biru

Naomi ingat, tadi Samudra bilang, jangan anggap kejadian ini ada, lupain aja

Tanpa Naomi sadari, ia telah melihat satu celah tersembunyi dari Samudra

"Naomi! Maaf ya gue tadi ninggalin lo, gue takut banget" Aya sepertinya merasa bersalah

Namun, Naomi malah merasa beruntung karena Aya yang pergi meninggalkan dirinya

"Iya ngga papa kok" Ucap Naomi

"Oh iya, aku boleh minta ID Line kamu?" tanya Aya

"Dengan senang hati"

Naomi berjalan menuju sebuah Cafe bernama "Filosofi Rindu" yang terletak di jalan Braga, seperti biasa, ia akan menjalani pekerjaannya sebagai Barista, Naomi melakukan itu semua untuk memenuhi biaya hidupnya

"Naomi, nanti kamu cuma berdua sama Erwin ngga papa kan?"

"Iya ngga papa kok kak, hari ini juga sepertinya nggak bakal serame kemarin" Kata Naomi

"Erwin! Gausah Canggung gitu dong kalo di sekolah, jadi aneh tau"

"Ya gimana ya, Kan Gue ketemu sama lo cuma di Cafe aja" Ucap Erwin

Erwin adalah anak pemilik Cafe ini, Naomi dan Erwin sudah kenal sejak 1 tahun lalu, sejak Naomi memulai kerja part time nya sebagai Barista di Cafe ini

"Caramel Macchiatto satu! Harus dibikinin sama kak Naomi tapi" Pinta seseorang

"Oh, Arkan, kirain siapa, Okey tunggu bentar ya" Kata Naomi

Arkan ini merupakan Sepupu dari Erwin, dia juga sudah mengenal Naomi sejak lama, sama seperti Erwin

Sedangkan di bagian lain, terlihat Erwin yang sepertinya sedang menggoda salah satu pelanggan disini

"Cinnamon Coffee ini cocok buat kamu, sama sama manis, Personality dan Rasa yang bersatu membuat rasa lain merasa terkalahkan dengan rasa manis yang ada di Coffee ini dan diri kamu" Ucap Erwin

Biasa, Erwin mah paling jago kalo masalah beginian, Makanya mostly yang datang Ke Cafe ini adalah Wanita single yang sedang mencari pasangan

"Arkan, kamu kemana aja? Udah lama banget kayanya nggak kesini" tanya Naomi sambil menaruh Caramel Macchiattonya didepan Arkan

"Klub Dance kak" jawab Arkan

Memang, Maknae nya Cakrawala ini lagi sibuk sibuknya Mengurus Klub dance nya

"Gimana kak? Sekolahnya?"

"Aman kok, Disana Ceweknya galak galak ya!" seru Naomi

"Ya, gitu deh"

Ting!

|Hai
|Naomi?

Ini Siapa? |
Aya ya? |

|Iya
|jangan lupa add to friends ya!

Okey|

Setelah menyelesaikan pekerjaannya, Naomi pulang menuju Rumahnya, rumah yang sangat sepi, seperti tidak ada kehidupan didalamnya. Namun, dulu tempat itu pernah menjadi saksi dari teriakan teriakan yang membuat semuanya hancur berkeping-keping


"Ayah?"

"Naomi, sebentar sini Ayah mau bicara" Ucap Ayahnya

"Besok, kamu datang ke alamat ini ya, Hotel xxx, itu besok pake Baju yang udah ayah siapin"

Lagi lagi, Masalah ini, Naomi capek, Ini bukan Ayahnya, ia merindukan Ayahnya yang dulu sangat sayang kepada dirinya, Namun sekarang, Ayahnya saja bahkan tega menjual dirinya

Naomi langsung kabur, didalam pikirannya, Entah dia tidak punya tujuan, Pokoknya Naomi ingin pergi dari Ayahnya untuk saat ini

"Tolong beritahu pada siapapun, aku ingin pergi, mengapa harus aku, mengapa harus aku yang menanggung semua beban ini, Tolong jika tidak bisa menghentikan semua ini, Bawa saja aku pergi dari dunia" kata kata itu terus menggema ditelinga Naomi

"Hai, Naomi" Ucap seseorang

"Ehm Hai, Zaffran?"

"Iya, kamu ngapain malem malem disini?" Tanya Zaffran

Terlihat ada air di pelupuk mata Naomi, Zaffran yang melihat itu langsung khawatir, Apa apaan anak perawan jam segini masih berkeliaran di luar, sendiri lagi

"Oh ngga papa, itu Aku lagi beli sesuatu" Jawab Naomi

"Oh yaudah, Be careful, kalo malam banyak begal, atau mau aku anterin aja?"

"Nggak, ngga usah hehe, rumahku deket sini kok" tolak Naomi sambil mencari Alasan

"Okey, See u tomorrow"

"Huh, hampir aja" Batin Naomi

"Jadi, ini gue tidur dimana?"


Samudra Langit Biru


TBC.

(^ω^)

 Samudra Langit Biru;SVT LOKAL. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang