Karya : Helya Salsabilla
Ingatkah dulu,
Saat-saat kita masih lugu
Duduk berdua berdampingan
Mendengarkan ribuan derai hujanMenyaksikan dunia dibalut rinai hujan
Menunggu mentari muncul di balik awan
Sesekali kita berdua berdiri
Merasakan dingin yang makin menusuk diriIngatkah dulu,
Saat kita sering dirudung pilu
Kita berlari menuju hujan
Berdua, dibelai rintik hujanMembelah air mengalir
Menyingkap segala tabir
Bernodakan lumpur basah
Membersihkan pikiran dari ide-ide sampahSelalu saja aku mengingatmu
Segala tindakan kita waktu itu
Menyukai petrikor di sore hari
Namun, tak ingin memisahkan diriKuingat selalu setiap kata-katamu
Tentang kenangan kita dulu
Bagaimana kau menenangkan diri ini
Sembari menyembunyikan lukamu sendiriAku menyukai petrikor di hari itu
Dan menyukaimu, tentu
Mengingat petrikor hari itu
Sama halnya dengan mengingatmuPetrikor yang menenangkan jiwa
Menyembuhkan, setidaknya satu luka
Sama halnya dengan dirimu
Menenangkan aku, dengan kenyamananmuNamun, kini kau bukan milikku
Kita yang bersama dulu
Kita yang selalu tertawa bersama
Kini, t'lah menemukan masing masing bahagiaKuingat kau selalu
Saat derai hujan menyapu
Saat petrikor menyapa
Aku mengingatmu dalam segalanya27 Sept 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Rinai Hujan
Poetry"Sebab hujan selalu menyimpan kisah. Tentang ribuan jantung yang berdetak memejamkan mata sambil mendengarkan alunan suaranya yang merdu. Tetesan partikelnya jatuh ke bumi, menembus batas jeluk sanubari. Hujan selalu punya cerita cerita, tentang pen...