3

44 3 0
                                    

Selamat membaca
.
.
.

Sudah seminggu lebih aurora tidak melihatkan jati dirinya di sekolah dan sudah seminggu pula ia menenangkan dirinya seorang diri.

Hari ini aurora mulai melangkahkan kakinya memasuku area sekolah,selama ia tidak masuk sekolah suasana di sekolah tetap sama ramai tapi yang membuatnya bingung mengapa teman temannya hanya menatapnys dengan tatapan tidak suka.

Mengapa mereka tidak menyambut dan memeluk erat tubuh aurora yang sudah lama tidak memperlihatkan jati dirinya ooo atau dia hanya berpura pura saja"gumam aurora.

Aurora lalu duduk di kursi tepatnya di samping imel tetapi baru saja ia menjatuhkan bokongnya di kursi itu ia di kagetkan oleh imel yang langsung pergi menuju bangku disya.

Oooh tuhan apa lagi ini.

"Sya lokan temennya gue mau tuker tempat soalnya gue udah gak level lagi duduk sama jalang"ujar imel pedas dan menusuk membuat hati aurora mulai tersakiti lagi.

"Maaf gue juga gak level mending lu duduk sama marsya aja lah"tolak disya.

"Mars gue duduk sama lo ya"marsya mengangguk menyetujui.

Tidam berselang beberapa lama guru bahasa pun masuk dan membuat semua murit berbondong bondong segera duduk dan memberikannya salam.

"Ok buka halaman 26 kita lanjutkan pelajaran yang kemaren ya"ujar bu desi yang di setujui semua murit.

Tring tring

Tak terasa suara bell istirahat berbunyi membuat semua siswa langsung berbondong bondong keluar kelas menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sudah keroncongan itu.

Aurora lalu menghampiri ketiga temannya yang ingin melangkahkan kakinya keluar kelas.

"Hey mau ke kantin ya kok kalian gak ngajak aku?"tanya aurora tetapi mereka bertiga tetap diam membisu tanps ingin mengeluarkan sepatah kata pun.

"Ouh iya sya maaf ya kemaren aku dah ngecewain kamu gara gara itu aku masih proses penenangab jadinya aku gak mau di ganggu"lagi lagi dan lagi semuanya hanya diam tanpa tertarik dengan aurora.

"Kenapa sih"batin aurora.

Siang hari di kantin hari ini suasanya masih seperti biasa suasana yang riuh dan ramai menjadi ciri khas tersendiri di kantin sekolah.

Disyadkk,dan aurora langsung masuk kekantin tetapi pada saat semua orang yang berada di kantin mendapati kedatangan aurora suasana yang tadinya riuh karna memesan makanan kini riuh berganti menjadi bisikan bisikan aneh.

"Si jalang woy.

"Jangan deket deket ntar ketularan ih.

"Penikmatnya om om aduh.

"Cantik sih tapi sayang dia jalang.

"Ada jalang aduh panas panas.

"Ngapain tu jalang masih sekolah di sini.

"Kalok gue jadi ortunya mungkin gue udah coret dia di KK.

Kira kira itulah bisikan bisikan orang yang ada di kantin.aurora langsung duduk di bangku tepat di samping anggun.

auroraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang