Normal pov's
Diluar depan ruangan kesehatan komite sekolah besar yang lengkap saat ini,pemuda blonde tajam itu dengan sikap ganas masih mencengkram bagian atas kerah seragam bagian kemeja sekolahnya kini milik pemuda satu lagi bersiluetnya tajam heterochrome, pertikaian antaranya dua pemuda itu kini saling memanas kembali tatkalanya sebuah satu masalah menghampiri entah itu akan besar atau pun kecil.
Ini sudah umum terjadi begitu saja,dikarenakan adanya pertikaian mengaku dan tidaknya kini yang terkuat maupun yang terlemah. Tapi tidak separah ini pula,Bakugou katsuki sudah menjadi kewajaran sosoknya acuh,sedikit santai namun sangat temperamental. Tapi hari ini entah kenapa ia lebih ganas dari yang lebih membuat kebingungan yang kini menjadi dilemanya para teman-temannya. Cemburu dan marah,mungkin itulah yang tergambarkan dalam dirinya sekarang jika mereka bisa memahami dengan baik segala sisi yang ada pada Bakugou katsuki.
Bakugou pun nampak dengan masih senantiasa secara gratis,saat ini melempar kejengkelannya pada Todoroki,akibat penyalahan (L/n) (Y/n) yang tiba-tiba saja ambruk pingsan sewaktu latihan bersama.
"Temee...!! APA YANG KAU LAKUKAN TADI PADA CEWE TEMBOK ITU,HAH?!! JAWAB KAU RAJANYA SETENGAH-SETENGAH!" Umpatnya kasar,tetap kini tengah beradu tatapan tajam dengannya sang pemuda bersurai gandaーTodoroki shouto,yang masih memiliki pandangan tetap santai dalam segala keadaan namun serius untuk berhadapan.
"Tenanglah dulu,Bakugou... (L/n)-san,tadi pingsan bukan karena aku.
Saat kubawa,,aku merasakan kulitnya habis tersengat listrik entah darimana" tutur jawabnya,Todoroki nampak kini telah memperbaiki penyalahan sangka yang sedang terjadi,memang wajahnya menggambarkan dirinya adalah sosok yang sangat acuh dan pendiam,namun tetap dalam lubuk hatinya ia sedang pula samanya mengkhawatirkan apa yang terjadi pada (Y/n).
"BODO AMAT!? JIKA KAU TIDAK TANGGUNG JAWAB NANTI,,AKAN KU HANCURKAN WAJAH SETENGAH SIALANMU ITU!!" Bakugou masih menggertaknya paksa pemuda itu dengan lebih meninggikan benar-benar suara miliknya,membuat itu bergema dikoridor lorong yang luas. Memaksa Iida tenyaーselakunya pemimpin kelas harus meleraikan kedua orang berkepribadian bertolak tersebut. Namun kericuhan masih belum mereda dikarenakan umpatan Bakugou yang secara sepihak tidak terima.
"Hentikan perilakumu dan tenanglah,Bakugou,Todoroki!" Aizawa shouta,selaku sebagai guru dan wali kelas dengan user nama pahlawan Eraser head terpaksanya kini menyeru tegas mengaktifkan Quirknya mau tak mau mengintimidasi para isi dari muridnya.
Dengan cepat keadaan ricuh menjadi sedikit tenang dan hening diantaranya 20 anak siswa kelas pahlawan,Aizawa yang sudah mengendalikannya secara teratur kini suasana muridnya lantas mulai sedikit bergumam puas dan menoaktifkan Quirknya secara berangsur-angsur sambil membuka mulut,memperjelas rinci topik permasalahannya kini.
"(L/n) dalam keadaan baik-baik saja saat ini,,aku habis memeriksanya duluan diruangannya...
Bisa dibilang,dia hanya mengalami anemia dan kelelahan ringan saja,,untuk hari ini kita biarkan saja dia beristirahat beberapa saat" bertuturnya dengan jujur Aizawa mempersingkat kata-katanya secara jelas,membuat kini situasi ketegangan agak melembut ketika kelas mengalami kekhawatiran bukan hanya mengenai (Y/n) namun juga pertikaian Bakugou dan Todoroki.
"Psst!,hei Kirishima,,daritadi kau tahu kenapa Bakugou memanas terus karena Todoroki?" Tanya Kaminari dengan nada agak membisik kepadanya teman se-karib pemuda jambrik warna merah tersebut,seakan-akan kini ia adalah orang yang sedikit peka dan sensitif emosi tersendiri dari seorang Bakugou Katsuki.
"Huh? Apa maksudmu,Kaminari? Ah! Apa karena Todoroki mulai lebih melampaui Bakubro sekarang?" Tanya dan usutnya Kirishima yang secara mendadak tak ramah mulai disambut sebuah jitakan dari kedua teman selanjutnya,diantaranya adalah Sero hanta dan Kaminari denki.
KAMU SEDANG MEMBACA
The pythagoras love is war! [Bakugou x Readers x Todoroki]
Fanfictioncinta pythagoras itu adalah deskripsi sebuah peperangan! dimana pihak satu ingin memenangkannya peperangan dengan cara apapun begitu pun dengan pihak lain. Tak lepas dari keinginan para otak jenius untuk menciptakannya dunia yang kuat, lebih kuat da...