Ngantuk

20 1 0
                                    

Seorang gadis cantik yang masih telelap didalam tidurnya, jadi terbangun ketika suara alarm diponselnya memekik kencang membuat siapa yang mendengar mau tak mau jadi merasa terganggu.

"Ck. Masih ngantuk.." Rengeknya pelan.

Gadis itu bernama Anjani Padmasari putri sulung dari Bapak Kresna. Dengan mata yang masih terpejam, tangan kanannya bergerak meraih satu bantal didekat kakinya, lalu memindahkan pelan kedalam pelukan.

"Mbak." Suara serak yang berasal dari balik pintu terdengar.

"Mbak, udah bangun belum?"

"Hm.."

"Mbak.."

"IYA.."

Anjani agak berteriak, menyahuti suara dibalik pintu.

"Bangun Mbak, udah ditungguin yang laen. Mbak mau shalat apa mau di shalatin?"

Anjani mendecak kesal mendengar pertanyaan orang dibalik pintu yang tak lain adalah adik bungsunya – Antasena Pramatya.

Rasanya Anjani ingin berbohong saja dengan mengatakan dirinya sedang haid. Tapi nanti ketahuan juga pas dia shalat lima waktu nanti.

"Iya," sahut Anjani pelan. Dengan gerakan malas akhirnya ia bangun dari tidurnya dan duduk dulu sekitar tiga menit supaya kepalanya ngga pusing.

"Mbak.."

YA ALLAH!

Anjani mendumal dalam hati. Sena ngga akan pergi sebelum Anjani membuka pintu kamarnya.

"Iya, bawel!" Sungut Anjani sambil membuka pintu kamarnya.

Dengan tangan kanan menggaruk kepala yang membuat rambutnya jadi semakin kusut berantakan seperti singa. Ia mendorong Sena yang berdiri sambil nyengir didepan pintu kamar. Lalu Anjani segera berjalan kekamar mandi yang berada dilantai dua yang tak jauh dari letak kamarnya.

Dari lantai dua Anjani menatap kearah ruang keluarga, matanya mendapati drama keluarganya dipagi ini.

"Bangun ngga kamu!"

Bapak Kresna sedang memukul bantal sofa ketubuh seorang pemuda yang sedang meringkuk diatas karpet ruang televisi, yang tak lain pemuda itu adalah Anantareja Wijanarka atau yang biasa dipanggil Arka.

Anjani melengos pelan, lalu kembali menyeret langkahnya kekamar mandi. Dengan mata setengah menutup ia menyalakan air keran untuk mencucinya wajahnya dan juga mengambil wudhu.

"Apaan sih, Pah. Aku baru tidur jam dua." Protes Arka pada Papanya yang kini sedang berkacak pinggang. Wajah Arka terlihat sekali butuh tidur karena, dia baru saja selesai begadang nonton bola.

"Salah kamu, kerjaannya begadang aja." Kata Bapak Kresna.

"Itu saudara kamu yang lain udah pada bangun semua. Tinggal nungguin kamu, jadi anak kok susah diatur sih, Ka." Kata Bapak Kresna lagi.

"Arka ngantuk, Pah." Rengek Arka kepada Papanya, sambil menutup kembali matanya dan memutuskan untuk tidur lagi.

"ANANTAREJA!"

"Iya.Iya!" sungut Arka, bangun dari tidurnya dan duduk sembari mengusap wajahnya kasar.

"Pah, hari ini Arka libur dulu lah shalatnya. Lagian kan masih ada Mbak Jani, Mas Juna sama Sena. Jadi masih penuh tuh tempat shalatnya." Ucap Arka sekenanya, lalu kembali merebahkan tubuhnya diatas karpet.

Lima menit kemudian..

Syuurrrr..

Bapak Kresna emang ngga tanggung-tanggung mendidik anaknya.

SiblingsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang