1

10 4 0
                                    


Hari menjelang pagi, dan bulan berganti matahari. Matahari muncul dari celah-celah jendela kamar seseorang. Sesekali ia memberikan sinarnya untuk membangunkan orang itu. Merasa terganggu dengan sinar yang menyilaukan matanya. Ia pun membuka mata dan bangkit dari kasur, bergegas membuka jendela untuk melihat matahari terbit dari kamarnya.

Ia tersenyum lebar dengan mata berbinar, merasa sangat senang akhirnya bisa melihat matahari itu. Menghirup dalam-dalam udara dan membuangnya dengan perlahan. Udara yang segar untuk dihirup, burung-burung berkicau menyambut hari baru. Terbang bebas mencari makan untuk keluarga merupakan runtinitas kehidupan.

Ia menghampiri burung kesayangan yang selalu hinggap di jendela kamarnya. Selalu membangunkan dirinya dengan kicauan merdu. Sesekali ia mengelus bulu halus burung tersebut, dan rupanya burung tersebut menyukai sentuhan lembut itu.

Merasa keasyikan dengan mengelus bulu halus burung miliknya, ia tersadar ada yang mengetuk pintu kamarnya. Berhenti sejenak, lalu tersenyum meninggalkan burung itu dan bergegas membuka pintu kamarnya untuk melihat siapa yang mengetuk pintu.

Ia menarik nafas lalu membuangnya dengan kasar dan membuka pintu dengan melihat malas. Ia sudah hafal betul kalau yang mengetuknya itu pasti pelayanannya yang ingin membantu ia bersiap-siap.

"Kenapa Lily?" tanya orang, itu kepada pelayan yang mengetuk pintu.

"Nona tidak bersiap-siap untuk sarapan?" tanya Lily.

"Ah.. aku hampir lupa, tadi terlalu asyik dengan Diego." jawab orang itu yang merupakan seorang gadis

Diego merupakan burung kesayangan miliknya yang tadi ia elus. Burungnya berwarna biru yang merupakan warna kesukaannya. Diego merupakan hewan partnernya gadis itu

Diego (Hewan partner sekaligus kesayangan milik Allura)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Diego (Hewan partner sekaligus kesayangan milik Allura)


"Cepatlah bersiap nona, karena semua sudah menunggu anda di bawah untuk sarapan." ujar Merry

"Iya, aku segera bersiap. Oh iya! Jangan ada siapa pun yang masuk kamarku sebelum aku memberi perintah. Mengerti!" ucap gadis itu.

"Iya nona, saya akan menunggu di luar bila anda meminta sesuatu, bisa panggil saya." ucap Merry yang diangguki oleh gadis itu

Gadis itu pun langsung menutup pintu, bergegas ke kamar mandi untuk kegiatan mandi. Selesai mandi, ia pun keluar dengan menggunakan baju sekolah dengan hitam dan putih menghiasi dasi yang serasi dengan warna kulitnya putih mulus mirip susu. Kulit itu pun sepertinya cocok dengan baju apapun, sehingga seringkali di istana mengadakan perjamuan. Para pangeran menatapnya kagum.

 Para pangeran menatapnya kagum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Adventure Of The ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang