Silence

601 23 1
                                    

Daeyeol x Bomin
(MakMak)


"Aku minta putus." ucap pria dengan name tag 'Choi Bomin'

   "Baiklah, jika itu maumu." jawaban lelaki di hadapannya membuat Bomin sedikit terkejut, tetapi dengan cepat ia mengatur kembali mukanya ke ekspresi dinginnya.

    

   Sebenarnya bukan ini yg ia mau... 2 tahun yang ia habiskan bersama Lee Daeyeol menjadi kenangan akibat dirinya sendiri.

•••

2 hari kemudian

"Tumben kamu g ama Choi Bomin."

"Kami udh putus."

"HAH. Yang bener?"

"Iyaaaaa, lagian kepoan amat sih dasar Ujang!"

"Nama saya Jangjun ok, btw, kenapa dah kalian putus?"

"G tau, tapi itu maunya dia. Aku bisa apa lagi."

"Kamu ini bego ato apa sih. Tanya dong ke dia, 'kenapa', WHY?!?!"

"Ada apa manggil?" Y yg berada di meja sebelah menoleh

"Bukan Y kamu, mangap²🙏🏼."

"Gpp, kalau ini kemauan dia. Aku rela ngelepasin."

"Serah ente lah." Daeyeol merasa ada yg aneh dengan Bomin belakangan ini, ia lebih sering melamun, tatapannya kosong, dan sering menyendiri.

"Eh Jun, kamu akhir² ini nyadar g sikapnya Bomin jadi agak aneh." Jangjun melirik sekilas ke Bomin yg sedang sibuk menatap ke luar jendela.

"Kgk ah, bukannya dia emg biasa gitu? Diakan orgnya emg dingin, aku aja deket dia langsung jadi es serut saking dinginnya." apa Jangjun benar? Bukan tentang Jangjun jadi es serut, tapi Bomin
Beberapa kali Daeyeol pikirpun. Ia merasa Bomin tidak lagi seperti dirinya.

•••

Bomin yang selesai dari pelajaran olahraga melihat sekitar

"Udh g ada org kan?" Lalu ia mengganti bajunya.

"Jangjun sialan, kerjaannya ngebabuin org mulu. Capek anjir bulak-balik. Tu anak bajunya make ketinggalan segala lagi."

Daeyeol yg melihat Bomin membuka pakaiannya langsung bersembunyi di belakang loker. Ia terkejut melihat badan Bomin penuh dengan memar² keunguan.

Bomin melihat dirinya di kaca dan menangis. Ia membekap mulutnya sendiri. "Hah... Choi Bomin. Kau sangat memalukan, mana mungkin Daeyeol menginginkan barang bekas sepertimu."

Bomin yang selesai mengganti pakaiannya pergi keluar, meninggalkan Daeyeol dengan rasa bersalah.

"Ia bilang bahwa ibunya akan menikah dengan lelaki baru. Apa ia yang melakukan semua ini?" batin Daeyeol

5 hari kemudian

"Eh Yeol, si Bomin jadi bisu apa gimana, tu anak perasaan dari kemaren g pernah ngomong."

"Gak ah b aja. Diakan memang dingin bak Kutub Utara. Kayaknya kalo Disney ngebuat Elsa versi cowok si Bomin cocok tuh jadi pemainnya."

"Son Youngtaek, Lee Jangjun, apabila kalian masih ngobrol ibu akan kurangi waktu istirahat kalian!" Tag ama Jangjun langsung diem ampe takut napas.

Pertanyaan Tag membuat Daeyeol merenung, ia semakin khawatir dengan Bomin yang hari ke hari semakin parah. Apalagi kemarin ia sempat pingsan saat pelajaran olahraga, dan petugas kesehatan bilang bahwa Bomin kurang makan. Karena itu fisiknya melemah. Tetapi Daeyeol sempat membuka sekilas baju Bomin ketika ia pingsan untuk mengoleskan obat, dan melihat memar, bekas pecutan, dan tanda kepemilikkan memenuhi tubuh pria malang tersebut.



Pulang sekolah

Bomin yg sedang merapihkan loker mengambil benda yg panjang dari lokernya dan menemukan secarik kertas. Ia membuka surat tersebut yg berisi

"Your silence is too loud for me to ignore. Please talk to me... i know you're not fine."

Seketika air mata Bomin turun dengan deras. Ia kembali membekap mulutnya.

"Choi Bomin." Bomin membalik ke belakang,

  Daeyeol menurunkan tangan Bomin dari mulutnya

"Don't let them take your power, don't let them take your VOICE. Jangan lakukan hal yang akan kau sesali nanti. Aku mohon..."

Daeyeol memeluk tubuh pria yg bergetar itu dengan erat.

Bomin yang menangis menjatuhkan cutter yg ia pegang, membalas pelukkan Daeyeol.

"Kau tidak sendirian. Seberapapun keras kau mencoba menutupinya, setiap manusia memiliki lubangnya masing² yang dapat dilihat orang lain. Your silence is my biggest clue."












END


















Golden Child BxBWhere stories live. Discover now