Arian itu badboy nya SMA Adiwijaya. Langganan BK. Tiap hari kerjaannya bolos kalau gak ya berantem.
Mulai dari surat peringatan, panggilan orang tua, bahkan skorsing seringkali diberikan. Tapi gak membuat siswa kelas akhir itu jera.
Hari ini diam, besok berulah lagi. Selalu seperti itu.Arian itu misterius, dibalik wajah tampannya, ia menyimpan banyak rahasia. Berbagai hal tentang Arian seperti sengaja ditutup rapat. Sebenarnya gak semua dalam diri Arian itu 'bad'. Hanya saja banyak yang tidak tau. Seperti yang dibilang tadi, Arian itu penuh teka teki. Arian tidak pernah terdengar dekat dengan gadis manapun selama ini.
Kata kabar yang beredar, Arian hanya menunggu gadis istimewa dari masa lalunya. Datang atau tidak, Arian yakin akan menemuinya lagi.Arian cukup terkejut saat tuhan berbaik hati mendengar salah satu doa ditengah tumpukan dosanya.
Gadis itu ia temui setelah sekian lama mencari.
Gadis bermata coklat meneduhkan yang ia tabrak di koridor kelas 12.______________________________________
Kantin mulai sesak diisi siswa siswi yang ingin mengisi amunisi perut masing-masing.
Seperti halnya Qayla dan Daniar."Tumben tadi ga sama kak Arion?".
"Rion ada kepentingan. Tadi bareng cuma sampe parkiran aja niar".
Daniar membulatkan mulutnya.
"Jadi nanti lo pulang bareng siapa?".
"Di jemput supir niar".
"Ohhh oke. Tunggu sini, gue yang mesen. Lo soto kan?".
Qayla mengangguk, "sama teh anget".
"Oke".
Setelah Daniar beranjak, Qayla fokus dengan ponsel pintarnya. Ia tak menyadari jika kursi kosong di depannya terisi. Bukan Daniar.
Kali ini, "ekhm".
Qayla mendongak, "kakak yang waktu itu kan!". Arian tersenyum tipis.
"Kakak yang waktu itu nabrak Qay di koridor!". Arian tetap tersenyum, kali ini senyumnya sedikit eum..miris. Arian kira Qayla berbicara tentang mereka 'dulu'. Tapi mungkin hanya dirinya yang ingat, tidak dengan gadis di depannya.
"Ekhm. Iya, sorry". Shit! Arian gugup.
Kapan lagi seorang Arian gugup hanya karena seorang gadis? Tolong tertawakan saja gelar badboy yang Arian dapat.
Qayla mengangguk. "Qayla maafin. Lain kali hati-hati kak". Masih sama, Arian merasa gadis di depannya ini benar-benar gadis yang menemaninya dulu.
"Qay". Kedatangan Daniar membuyarkan keduanya.
Daniar melempar pandangan bertanya pada Qayla.
"Duduk dulu Niar".
"Kak Arian, ada kepentingan apa?". Daniar bertanya.
"Gak. Gue cuma minta maaf".
"Arian?".
Arian mengangguk. "Nama gue".
"Jadi nama kakak Arian? Wah sama kaya nama Arion dong". Qayla tersenyum ceria.
"Lo, siapanya Arion?". Wajar Arian menanyakan itu. Arian salah satu teman Arion di dalam maupun diluar kegiatan sekolah.
"Qay sahabatnya".
Arian sedikit terkejut dengan fakta itu. Arion dekat dengan Qayla? Masalahnya setau Arian, Arion hanya memiliki satu gadis. Tapi ia tidak tau siapa.
"Gue cabut. Makasih udah di maafin".
"Kakak ga makan dulu?".
"Kenyang".
Qayla mengangguk mengerti.
"Kak Arian ganteng ya Qay?".
Qayla mengangguk, "tapi lebih ganteng Rion".
"Iyadeh yang sahabatnya Kak Arion". Ujar Daniar bercanda.
Qayla tertawa, "Rion ga bisa dibandingin sama siapapun niar".
Daniar tertegun mendengar jawaban santai Qayla, "sebenernya lo siapanya kak Arion sih Qay?".
"Qay sahabatnya Arion niar. Kan udah Qay bilang".
Yeu si maemunah. Gimana gue yakin kalo sikap sama kata-kata diantara lo sama kak Arion keliatan lebih dari sahabat. -batin Daniar.
"Qay".
"Heum?".
"Gue kok ngerasa pandangan Kak Arian ke lo sedikit 'beda' ya?". Pendapat Daniar.
"Beda gimana sih niar".
"Jangan-jangan Kak Arian suka sama lo!".
Qayla menepuk jidat Daniar, "jangan ngadi-ngadi deh. Ketemu juga baru kemarin sama tadi".
"Ingat Qay, ada istilah cinta pada pandangan pertama". Daniar masih mempertahankan keyakinannya.
"Apasih Daniar. Jangan-jangan Daniar ya yang suka sama kak Arian ?". Goda Qayla.
Pipi Daniar bersemu, "Kak Arian ganteng ya Qay?".
Qayla tergelak, "Tuhkan, ketangkep basah!".
"Diem deh Qay". Qayla semakin yakin temannya ini memang menyukai Kakak kelasnya tadi.
"Nanti bilang ah!". Goda Qayla.
"Jan ngadi-ngadi ya lu jaenab".
Mantap! Senjata makan tuan, niatnya mojokin Qayla malah dirinya yang dipojokkan. -batin Daniar berteriak.
Qayla semakin tergelak, "Cie Niar ciee".
"Diem ye lu jaenab"."RIONNN". Qayla berlari ke arah Arion yang duduk manis di sofa ruang tamu-nya.
"Jangan lari-lari Qayla!". Ujarnya memperingatkan.
Qayla memelankan laju kaki nya.
"Kangen!". Seru Qayla saat berada dalam dekapan Arion.
"Gue pergi masih belom dapet sehari ini".
Bibir pink cherry alami itu mencebik, "tetep ajaa, sepi".
Arion mengangguk paham, "tadi di sekolah ngapain aja?".
"Belajar".
"Terus?".
"Tadi ada praktek di lab. Mapel fisika".
"Hm. Lancar?".
Qayla mengangguk, "terus tadi ke kantin sama Daniar".
Sebenarnya Arion tau semua hal yang Qayla lakukan. Tapi mendengar Qayla menceritakan kegiatan gadis itu pada dirinya menciptakan kesenangan tersendiri bagi Arion.
"Lanjut".
"Tadi Kak Arian minta maaf. Yang kemarin nabrak Qay di koridor".
"Minta maaf doang?".
Qayla menggeleng, "Dia nanya Qay siapanya Rion. Nama kalian mirip. Rion kenal kak Arian?".
"Jawab apa?".
Lagi-lagi Qayla mencebik. Pertanyaan tidak terjawab, "sahabatnya Arion, jadi Rion kenal Kak Arian?".
"Temen".
"Mandi. Ganti baju. Ikut gue".
"Kemana?".
"Jemput papa".
"Ayah Adi?". Qayla bingung, siapa yang Arion maksud.
Arion menggeleng, "Papa nya Qayla".
Mata Qayla membola tidak percaya, "Papanya Qayla?! Papa pulang?! Arion ga bohong kan?!".
Arion menggeleng lagi, "ayo cepetan. Mau ikut jemput ke bandara gak?".
Qayla bangkit dari dekapan Arion, "Oke tunggu! Qayla mau ikut. Jangan ditinggal!".
Dengan semangat Qayla menaiki satu persatu anak tangga. Senyum terpatri jelas di wajah cantiknya.Berbeda dengan Arion yang tengah harap-harap cemas. Berdoa semoga kepulangan Ayah gadis itu bukan pertanda buruk baginya.
Bagi dirinya dan Qayla-nyaBelom-belom udah ada orang ketiga, keempat, kelima😭
Selamat menikmati ehe'
TBC.
KAMU SEDANG MEMBACA
Qayla (Hiatus)
Подростковая литератураdimana ada Qayla Anastasia D. disitu pasti ada Arion Oktavian Wijaya. bagi mereka diluaran sana, Arion itu galak, suka marah-marah, ga pandang bulu, anak geng motor, ga ada ramah-ramahnya. tapi bagi gadis cantik bernama Qayla itu, Arion sangat manis...