heather (lavender brown ver)

24 1 0
                                    

"As she walks by, what a sight for sore eyes. brighter than the blue sky she's got you mesmerized, While I die

Why would you ever kiss me? i'm not even half as pretty. you gave her your sweater, It's just polyester! but you like her better. Wish I were heather"

heather - conan gray

28 feb, 1998

won wonku sayang

aku tidak tau harus berkata apa. yang aku tau hatiku masih sangat mencintaimu walau kita sudah tidak berhubungan lagi. 

sejujurnya, aku ingin sekali memukulmu ron! satu kali saja. karena aku ingin kamu tau bagaimana rasa sakitnya hatiku saat kamu menyebut namanya! nama dia sahabatmu yang mungkin juga tidak menyukaiku seperti yang lainnya hanya karena aku terobsesi akanmu. tapi sayang, aku tidak bisa melakukannya!  karena melihatmu ada didepanku saja aku langsung menangis walau aku sudah berusaha menahannya

aku tau won, aku tau aku tidak semenarik sahabatmu. lalu jika begitu mengapa kamu membalas perasaanku? mengapa kamu membalas ciumanku saat kita merayakan kemenangan quidditch pertamamu itu. apa kamu hanya berhasrat kepadaku? jika begitu sama saja kamu menyakiti hatimu sendiri ron

jujur aku sangat membencimu saat itu. sangat benci! karena ditidurku pun yang kumimpikan hanyalah kamu. memimpikan kenangan indah kita walau hanya sebentar itu terus menyiksaku. sampai sampai aku ingin sekali membuat ramuan penghilang kenangan yang sempat aku tanyakan kepada Prof. Slughorn waktu itu. tapi melihat daftar ramuan yang beberapa bahannya tidak ku ketahui bentuknya membuatku mengurungkan diri. 

lalu apa lagi ya? ah iya, aku juga tidak ingin berharap kamu membaca ini. membaca sepucuk surat yang ku buat dimalam hari secara diam diam agar tidak ketahuan Prof. McGonagall karena belum tidur. tidak apa jika kamu tidak ingin membacanya karena surat ini sudah tidak berarti penting lagi untukmu. tapi semoga kamu bahagia ya, aku juga akan berusaha bahagia. menjalani kehidupanku sebagai seorang siswi hogwarts pada umumnya seperti saat saat sebelum kita bersama.

semoga saja ini bukan surat terakhir yang kutulis, karena semenjak Prof. Snape menggantikan Prof. Dumbledore rasa rasanya sekolah ini menjadi tidak seaman dulu. juga kita yang belum bertemu lagi setelah liburan kemarin, tapi feelingku berkata sepertinya memang tidak akan bertemu lagi. tapi semoga saja itu hanya kekhawatiranku 



"ini surat milikmu kan?" tanya rose kepada salah satu hantu penunggu hogwarts dilorong sekolah, tepatnya didepan ruang herbology

"hei, bagaimana bisa kamu menemukannya?" tanya hantu itu malu malu yang dengan bodohnya  berusaha merebut amplop tua tersebut dari tangan rose

"aku? sebenarnya bukan aku yang menemukannya, Prof longbottomlah yang memberikan surat ini kepadaku. kamu kenal beliaukan?" rose duduk dikursi terdekat sana

"neville longbottom?" tanya hantu tersebut dengan polosnya

"iya dia. siapa lagi memangnya kalau bukan dia?!" rose sewot 

"haha sorry, aku hanya bertanya" hantu itu tertawa lucu karena melihat rose yang mudah kesal hanya karena masalah sepele

"tapi pertanyaanmu tidak penting! semua orang tau, Prof. Longbottom adalah teman lamamu! jadi tidak wajar sekali kalau kamu bertanya seperti itu"

"haha iya maaaf, aku hanya bertanya. kamu lucu ya, tingkahmu mengingatkanku dengan teman lamaku" lavender tertawa lagi

rose menyerengitakan dahinya bingung

"iya, melihatmu seperti itu mengingatkanku kepada hermione. kami sekelas dulu, satu asrama juga sih.  kamu kenal dia? dari yang kudengar dia sekarang menjabat sebagai salah satu petinggi dikementrian sihir" lanjut hantu tersebut

"hahaha" sekarang rose yang tertawa mendengar pertanyaan hantu itu

rose tak habis fikir dengan mantan kekasih ayahnya itu. bagaimana bisa hantu tersebut tidak mengenali rambut merah rose yang sangat mencolok? rambut  merah rose yang merupakan gen kuat dari keluarga ayahnya itu sangatlah dikenali oleh kalangan wizard 

"ada apa? mengapa sekarang kamu yang tertawa? ada yang lucu?" tanya hantu tersebut tak paham

"kamu, kamu yang lucu" jawab rose menunjuk hantu tersebut 

"aku? aku lucu?" hantu tersebut semakin penasaran karena tawa rose semakin menjadi

"haha iya lucu banget. tau lucunya dimana?baiklah akan kuberitahu! perkenalkan, namaku rose weasley"  rose menghentikan tawanya lalu memperkenalkan dirinya kepada hantu tersebut 

"HAH? kamuu.." hantu tersebut menganga tak percaya

"haha, dasar! masak tidak peka sih.  warna rambutku yang sudah sangat mencolok seperti ini kamu masih bisa bisanya tidak sadar" rose memperlihatkan warna rambutnya yang merah itu

"haha, maaf. aku fikir yang memliki warna rambut merah bukan hanya keluarga weasley" hantu tersebut tertawa kikuk karena malu

rose hanya menggelengkan kepala melihat tingkah hantu tersebut. niatnya saat liburan nanti rose ingin menanyakan beberapa hal tentang hantu tersebut kepada adik ayahnya yaitu bibi ghinny

'tapi kalo bibi ghinny tidak mau menjawabnya, aku bisa bertanya kepada paman goerge. ah jauh jauh kepada mereka, kenapa tidak aku tanyakan saja kepada Prof. Longbottom? pasti akan dia jawab, secara aku saja termasuk murid terpintar dikelasnya' rose sibuk dengan pemikirannya sendiri

sedangkan hantu didepannya hanya menatap rose dengan tatapan yang sulit diartikan 

"rose! rose! ayolah cepat! ayahku menunggumu!" tiba tiba james muncul dari ujung koridor berteriak dengan lantangnya karena lelah mencari rose kemana mana

rose menoleh, menepuk keningnya karena melupakan pesan mamahnya untuk menemui paman potternya sepulang sekolah hari ini

"ah, iya paman potter! mamah bilang, nenek membuatkan ku sebuah sweater dan menintipkannya kepada beliau! aduh gimana ya? hm,  kalau begitu nanti kita lanjutkan pembicaraan kita ya? ditempat ini oke? besok.  dadahh" rose langsung pergi dari tempat itu tanpa peduli hantu tersebut menolak atau tidak

 hantu tersebut hanya tersenyum melihat punggung gadis cantik itu. dia terlihat sangat riang saat menghampiri sepupunya ,rambut merah gadis itu membuat semua kenangan dipikiran hantu tersebut berputar lagi. hantu itu masih mengingatnya, bahkan tidak bisa melupakannya. karena baginya kenangan tersebut termasuk kenangan terindah semasa tujuh belas tahun hidupnya didunia

"won won, andai kamu tau kalau aku merindukanmu. ah bukan hanya rindu, sepertinya aku juga masih mencintaimu, ronald weasley"

about the memories that were thereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang