Bab 1157
Melahirkan (3)
Sangat menyakitkan sehingga Jun Fengling tidak punya energi untuk berbicara. Dengan keringat mengalir dari dahinya, dia dengan erat meraih tangan Ye Qi, dan darah mengalir dari dia menggigit bibirnya. Dia hanya menginginkan kesempatan untuk bertarung bersama dengan Ye Jingchen setelah kelahiran anak mereka.
…
Di luar kota.
Dipimpin oleh seorang jenderal paruh baya, sekelompok tentara berdiri di sana, berteriak dan memaki.
Gerbang itu perlahan terbuka ...
Seorang lapis baja Jian Chengwen memimpin untuk berjalan keluar. Dengan pedang baja di tangannya, dia diikuti oleh sekelompok tentara. Kemudian Ye Jingchen dan tuan lainnya tiba dan berjaga di depan gerbang.
“Jian Chengwen, kali ini aku datang ke Kerajaan Tianyun bukan untuk keluarga kekaisaranmu, tapi untuk keluarga Ye. Minggirlah secepat mungkin. Mungkin aku akan mengampuni hidupmu! " Jenderal itu mencibir, "Jika tidak, jangan salahkan saya karena memusnahkan keluarga kekaisaran Anda!"
Jian Chengwen tampak serius. “Keluarga Ye adalah bagian dari Kerajaan Tianyun kami, jadi saya berkewajiban untuk melindungi mereka. Selain itu, apakah Anda lupa aturannya? ”
"Peraturan?" Jenderal itu tertawa, “Aturan apa? Mengapa saya tidak tahu tentang itu? Yang saya tahu adalah bahwa bahkan Kekaisaran Wushuang dan Kekaisaran Liuyue akan segera menjadi negara afiliasi kami, apalagi Kerajaan Tianyun kecil Anda! ”
Wajah Jian Chengwen sangat berubah, "Apa maksudmu?"
“Maksudku, benua ini akan segera menjadi milik kita, hahaha!” Jenderal itu tertawa lagi, “Prajuritku, musnahkan Keluarga Ye, tidak ada yang hidup! Oh saya lupa. Tampaknya keluarga Yun Luofeng juga ada di Keluarga Ye. Mari kita siksa mereka sampai mati! "
Aku ingin melihat apakah kamu bisa melakukannya atau tidak.
Ye Jingchen melangkah maju, mengejek.
"Membunuh!" Jenderal itu melambai dan memerintah dengan dingin.
Mendengar perintahnya, para prajurit di belakang mereka bergegas ke medan perang seperti sekelompok orang gila. Teriakan mengerikan pembunuhan dan pertempuran bergema di seluruh langit.
Ye Jingchen bergegas ke kerumunan dan menusukkan pedangnya ke dada seorang prajurit.
Namun, prajurit itu tetap tanpa ekspresi, seolah-olah dia tidak merasakan sakitnya, lalu dia meninju Ye Jingchen dengan keras.
Ekspresi terkejut muncul di wajah Ye Jingchen dan dia menghindari serangan itu. Menit berikutnya, lubang darah di dada prajurit itu berangsur-angsur sembuh.
Iya! Tempat di mana Ye Jingchen menikam barusan menyembuhkan dengan kecepatan tercepat.
"Apa yang terjadi di sini?" Bingung, Ye Jingchen mundur ke kerumunan Keluarga Ye, wajahnya serius.
Jian Chengwen mengerutkan kening, “Prajurit ini aneh. Mereka seperti boneka yang tidak sadar akan rasa sakit. Satu-satunya hal yang mereka tahu adalah menyerang dan membunuh! Dan mereka juga mampu menyembuhkan diri sendiri! Apa yang sebenarnya terjadi dengan Kekaisaran Tianhui? "
Mata Ye Jingchen menjadi gelap. Dia mengira dia bisa menyelesaikan pertempuran segera karena dia tidak melihat ada tuan yang kuat di antara para prajurit. Dia tidak pernah membayangkan para prajurit ini kebal dan tidak bisa binasa!
"Awas!"
Melihat seorang tentara menyerang Ye Jingchen yang sedang merenung, Jian Chengwen berteriak untuk membuatnya khawatir yang dengan tergesa-gesa mengangkat pedangnya untuk menangkal serangan itu.
