- BM | Part 3 -

137 16 75
                                    

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

- Bismillahirrahmanirrahim -

Jangan lupaa bersholawat hari ini

- Happy Reading ❤ -

_________________________

Aku hanyalah wanita yang bermimpi untuk dapat menikah dengan laki-laki yang kucintai.

-Maryam Fawwas Anggrainii

•••••

Usapan kecil di pipinya membuat Maryam melenguh, perempuan itu merasa terusik dengan benda yang menyentuh pipinya. Tatapannya masih kabur, netranya masih butuh penyesuaian dengan cahaya yang hendak menelusup itu.

"Maryam," panggil pria tersebut seraya mengusap pipi Maryam.

"Maryam ... Ayo bangun, sebentar lagi adzan shubuh." ucap pria itu lagi.

Perlahan, netranya mulai terbuka, perempuan itu hendak mengubah posisi. Dengan kondisi yang belum sepenuhnya sadar, Maryam di bantu oleh Gus Irsyad.

" Aaaaa ... Kamu siapa? Astagfirullah ya Allah ... Kamu siapa?" Maryam berteriak histeris.

Gus Irsyad panik sendiri, pria itu bingung harus berbuat apa. Lagi pula, apa Maryam lupa? Mereka kan sudah suami istri.

"Hey ... Maryam, ini saya, Irsyad, suami kamu. Kamu kenapa?"

"Suami? Jangan ngadi-ngadi ya Om. Maryam masih jomblo!" ucap Maryam tak terima, lagi-lagi perempuan itu menaikan nada bicaranya.

Gus Irsyad melongo tak percaya. Loh ... Loh ... Loh ... Mengapa jadi begini?

"Astagfirullah hal'adzim ..." Gus Irsyad mengucapkannya berkali-kali.

"Emang saya dedemit apa? Ngucap istighfarnya sampe berkali-kali. Udah deh mending Om keluar dari kamar saya." apa katanya? Kamarnya? Ini orang kenapa si?!

"Astagfirullah Maryam, pelankan suaramu. Nanti banyak orang yang terganggu. Kamu benar-benar tidak ingat saya? Saya Irsyad." ucap Gus Irsyad, pria itu masih berusaha agar Maryam mengingatnya.

Maryam terdiam, tak lama ketukan pintu kamar mereka membuat Gus Irsyad mengalihkan tatapannya.

"Assalamu'alaikum ... Syad, ini Uma nak." ucap seseorang dari luar kamar.

Gus Irsyad bangkit dan membukakan pintu untuk Uma. Saat pintu terbuka, Uma langsung mendapat suguhan Maryam yang masih berada di balik selimut.

Wanita paruh baya itu tersenyum, kemudian menatap pengantin baru itu bergantian. "Syad, Maryam kenapa? Dia sakit?" tanya Uma lembut. Gus Irsyad menggeleng pelan.

Lalu wanita itu masuk dan langsung menghampiri Maryam. Ia menyentuh kening Maryam untuk mengetahui suhu tubuh menantunya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 23, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Because MisunderstandingWhere stories live. Discover now