"Hello?" Suara yang kukenal beberapa tahun terakhir terasa begitu dekat ditelingaku. Apa ini efek aku terlalu banyak minum soda semalam? Tapi harusnya perutku yang kembung bukan telingaku yang menjadi sensitif kaya begini.
"Bangun darling" Aku merinding mendengar panggilannya yang begitu menjijikan. Andai kelopak mataku tidak cape setelah semalam begadang untuk menikmati gratisan internet pastilah sudah kubentur kepalanya ke dinding dengan sangat keras.
"Ini sudah sore dan orang rumah pasti nyari" Katanya lagi tidak menyerah dengan responku yang biasa saja. Aku sadar di alam sadarku tapi mataku tidak mau membuka.
"Hmm. . ." Katanya begitu ambigu.
Beberapa saat kemudian kurasakan sesuatu yang dingin menyentuh bagian tubuhku kebawah lebih tepatnya dari lutut dan paha. Oh siapapun, tolong tutup kembali rok sekolahku yang sudah naik ke perutku oleh tangan kasarnya.
"Jangan pake Cd beginian kalau ke sekolah, Cd biasa aja" Gumannya dengan nada tidak suka. "Aku nggak suka lelaki di luar sana bayangin Cd kamu yang begini menggoda, nyesel aku udah beliin kamu"
Ini orang kenapa? Nggak salah kan aku pakai Cd Victoria S yang harganya sejuta langit. Toh aku cuma mau menghargai hadiahnya dengan memakainya saja, nggak lebih dari itu. Dan buat para lelaki yang katanya ngebayangin aku dengan Cd seksi salahkan mereka saja bukan aku.
"Semalam kurang tidur ya?"
Iya aku kurang tidur. Sampai sekarang mataku tidak mau membuka sedikitpun.
"Jangan sering begadang" Dia berhasil melorotkan Cd mahalku sampai ke lutut. "Seminggu lebih aku nggak ketemu dengannya, dia cepet banget pertumbuhannya"
Aku nggak mengerti apa maksudnya. Pertumbuhan apa? Aku sudah tinggi begini dan bentuk badanku udah kaya model.
"Rambutnya jangan terlalu lebat, aku nggak suka. Aku potongin ya. . ." Bisa kurasakan pergerakannya yang turun dari ranjang. Dan tidak lama kemudian dia kembali naik dan duduk diantara kedua kakiku yang terbuka lebar olehnya.
"Jangan banyak gerak ya. . ." Pintanya lembut.
Dan
-
Lelaki bodoh. Tolol. Sialan. Brengsek. Dan enyahlah dari hidupku selamanya. Aku membencinya dengan semua rambut pubrisku yang sudah terpotong, sore kemarin aku terbedaya oleh rasa mengantukku hingga tanpa perlawanan membiarkannya melakukan apapun pada tubuh indahku.
Tuhan. Aku tidak sanggup melihat bagian istanaku yang terlihat polos dan menyedihkan.
Aku akan membalasmu EVAN! Akan kubalas dengan perlakuan lebih kejam dari ini.
"Pagi?" Suara itu datang lagi dari arah belakang.
Apa Evan nggak kerja gitu? Pagi-pagi udah datang kekamarku.
"Apa?" Tanyaku dengan membentaknya. Buru-buru aku mengaitkan rok seragamku. Aku tidak mau jadi korbannya lagi.
Evan bergerak kearahku yang berdiri didepan cermin besar, melonggarkan dasi hitamnya yang sudah terpasang dengan sempurna di kemeja putihnya. "Kangen lagi," Katanya.
"Idih. . ." Cibirku mundur kebelakang, mengambil tas sekolahku diatas ranjang.
"Makannya cepetan lulus terus tinggal sendiri di Apartemen biar aku nggak sering nyari alasan biar bisa ketemu kamu tiap pagi," Dia melipat kedua lengannya didada. "Papamu udah mulai curiga tahu,"
"Nyari aja cewek lain yang nggak butuh alasan!" Aku kesel kalau kaya gini, kaya aku yang nggak ada perjuangan aja. Apa dia nggak tahu aku harus bohong sama orang rumah tiap kali ada yang menyinggung kedatangannya yang hampir setiap hari, dengan alasan nggak mutu banget.
"Kok gitu?"
"Gitu apanya?"
"Ngomongnya. . .Asal kamu tahu, aku nggak bisa ngalihin hati aku ke orang lain" Bentaknya.
Tuhan dia marah.
"Maaf?" Bisikku lemah.
Dia memelukku dengan erat didalam kamarku di rumah orangtuaku dan dimana semua anggota keluargaku sedang berkumpul dibawah untuk sarapan pagi.
"Aku cinta kamu sejak masih ngompol," Bibirnya menyentuh bibirku dengan lembut.
"Oh, jadi ini alasanmu yang sebenarnya datang kerumahku, Evan?" Suara papaku yang begitu dingin. Dia berdiri di ambang pintu dengan tubuh besarnya.
"Papa. . .?"
"Kent-"
"Cintaku. . ." Teriak papa begitu keras.
: Pertama maaf buat semuanya yang sudah. Saya kehilangan gairah menulis karena beberapa kejadian.
- Semua file di android saya kena virus termasuk tulisan2 gaje saya.
- Terkena virus Sorim/Lte/Omg couple yang tidak bisa hilang, jujur ya ini kali pertama ngikutin Vashow korea.